33

1.7K 227 34
                                    

"Hey, bangun," Naruto membuka mata ketika ada yang mengetuk meja kasir. Ia tertidur sesaat yang lalu karena kelelahan, hari ini jadwalnya padat sekali.

"Apa? Ada pembeli?" tanya Naruto pada sosok pengetuk meja.

"Memangnya jika tidak ada pembeli, kamu akan tidur?"

"Baiklah, Ino, kamu harusnya pergi kencan saja," jawab Naruto sembari menumpukan satu tangannya pada dagu.

"Haih, kencan apa? Pacarku terlalu sibuk dengan pekerjaannya," Ino memasang wajah cemberut, lalu melirik Naruto.

"Kamu tidak ada kencan?" tanya Ino.

"Haih, kencan apa? Pacar saja tidak punya." Jawab Naruto dengan nada yang sama seperti Ino.

"Ah? Itu tidak mungkin, hanya gadis buta yang menolak pesona model terpopuler ini," jawab Ino.

"Oh, kamu pasti salah satunya."

"Sialan," Ino memukul bahu Naruto, "bukannya aku tidak tertarik denganmu, aku suka yang original, kamu tau? asli Jepang."

Naruto memutar bola matanya malas, dan itu bertepatan juga dengan pintu minimarket yang terbuka.

"Nah, waktunya bekerja." Ino berucap dan pergi berlalu ke ruangan manajer.

"Sorry, I just came to Japan, and not fluent in Japanese, can you tell me where the instant noodle rack is?"

(maaf, aku baru datang ke jepang, dan tidak lancar berbahasa jepang, bisakah kamu memberitauku dimana rak mie instan?)

Naruto saat itu tidak melihat orang yang bertanya dan menjawab.

"Oh, you can search on the far left and– Iriana?" Naruto mendongak dan melihat gadis tinggi yang menggunakan coat biru tua.

Iriana juga terlihat terkejut ketika mendapati Naruto yang berada di balik kasir.

"Ah, aku kira itu orang yang mirip denganmu, ternyata itu benar-benar kamu, Naruto." Jawab Iriana dengan bahasa Perancis.

"Sedang liburan di Jepang?" tanya Naruto, mereka sekarang duduk di kursi outdoor minimarket.

"Ya. Aku datang dengan temanku, ku kira, tidak ada sesuatu yang akan terjadi ... dunia begitu sempit."

Naruto menatap wajah Iriana, dia masih cantik setelah beberapa bulan tidak bertemu, ialah gadis pertama yang berhasil menjadi pacarnya. Jika digambarkan, Iriana mempunyai tempat tersendiri di hati Naruto, walaupun gadis ini kadang menjengkelkan.

Iriana tersenyum dan menatap Naruto balik.

"Bagaimana kabarmu?"

"Yah, seperti yang kamu lihat, aku baik-baik saja," jawab Naruto.

"Lalu perjodohanmu, apakah kalian sudah menikah?" Iriana bertanya sembari memainkan kukunya dengan resah, Naruto tau itu, Iriana adalah gadis yang gampang di tebak.

"Pernikahan kami berjalan lancar, dan semuanya baik-baik saja." Jawab Naruto.

"Benarkah? Bagus kalau begitu. Dia gadis yang beruntung karena bisa menjadi pasanganmu."

"Mm." Jawab Naruto pendek, ia juga tak berniat untuk memberitau siapa sebenarnya sosok yang dinikahinya. Naruto hanya ingin Iriana bisa melepaskan setitik keinginan di dalam hatinya.

"Berapa lama kamu di Jepang?" tanya Naruto.

"Dua minggu jika tidak ada perubahan rencana," Iriana menyesap botol susunya, dan mereka terdiam sebentar.

TIME [SASUNARU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang