Paris, tempat dimana kalian akan menemukan banyak tempat ikonik dan bersejarah. Menara Eiffel, Seine, Istana Versailles dan Museum Louvre adalah sebagian tempat yang tidak pernah absen pengunjung.
Paris, kota yang selalu bercahaya, penuh dengan lalu lalang keramaian tapi menawarkan sudut pandang kehangatan, dan simfoni milik Mozart menjadi backsound yang menyelaraskan suasana hangat pertemuan antara keluarga inti Uzumaki dan Uchiha.
Dua keluarga ini duduk, disorot lampu yang memancar lembut dari atas langit-langit restoran Champs-Elysées yang terkenal di kalangan sosialita.
"Lama tidak bertemu, tuan Uchiha," sapa Minato sebagai pembuka percakapan. Ayah Naruto ini memakai jas putih yang menonjolkan rambut pirangnya.
"Em, sudah sangat lama. Bagaimana dengan perkebunan yang sedang anda tekuni?" Minato tersenyum.
"Tidak perlu terlalu sopan, kita adalah teman semasa kecil. Santai saja," Minato melirik pada Kushina, dan diujung lain, kedua putra mereka terlihat duduk dengan canggung.
"Perkebunanku baik-baik saja, beberapa bulan yang lalu, barang kami di eskpor di luar Perancis."
"Begitu." Fugaku menoleh pada Sasuke yang terdiam dengan jiwa entah kemana. Ia mengangkat tangannya di bawah meja menuju paha Sasuke untuk menyadarkannya.
Sasuke sedikit tersentak dan menoleh pada Ayahnya yang memberinya kode untuk mengenalkan diri. Sasuke menyadarinya dan menatap dengan mata sedikit melunak pada keluarga Uzumaki.
"Halo, saya Uchiha Sasuke." Sapanya dengan kepala sedikit menunduk. Kushina dan Minato mengangguk-angguk dan menatap putranya, Naruto.
"Halo, saya Uzumaki Naruto."
Sasuke menatap lawan bicaranya ini, Naruto memiliki wajah yang bersinar namun suaranya maskulin dan sedikit serak. Tubuhnya memancarkan aura ramah dan mudah didekati. Sasuke melihat Naruto memakai dua anting perak ditelinga kanannya yang menambah kesan badass dan bebas.
Sasuke menekan bibirnya dengan sikap antisipasi yang selalu ia lakukan dihadapan orang baru.
"Jadi ini putra bungsu mu?" tanya Minato.
"Mn, Sasuke ini masih kuliah dan membantuku di perusahaan."
"Ah, sama dengan Naruto. Tahun ini, dia juga masuk perguruan tinggi. Naruto memang pria yang seperti ini, ayah sudah bilang beberapa kali untuk melepas antingmu kan?" Minato menarik cuping kanan putranya sekilas dan Naruto terkekeh.
"Maaf ayah, aku tidak sadar masih memakainya."
"Tidak apa-apa, anak muda memang harus menikmati hari mereka sebelum menjadi dewasa." Jawab Fugaku.
"Benar kan paman, hah ... Naruto juga sedang menikmati masa muda."
"Kamu nakal dari kecil, Ibu tidak yakin kamu bisa dewasa dimasa depan." Kushina menjawab dari samping tempat duduk Minato dan Naruto segera tersenyum malu.
"Ibu, jangan membuat kesanku sejelek itu."
Percakapan mereka terhenti ketika pesanan mereka datang, terlihat berbagai makanan andalan restoran ini yang disajikan dengan aroma menguggah selera.
"Ayah, apa kita bisa pesan anggur?" Tanya Naruto.
"Pesan saja."
Naruto tersenyum dan menahan waiters yang hendak kembali ke dalam.
"Tolong, bawakan satu Burgundy ke meja ini, *merci." Naruto mengatakannya dalam bahasa Perancis yang fasih dan Sasuke baru menyadarinya karena Naruto memakai bahasa Jepang sebelumnya. Sang Waiters mengangguk dan berjalan kembali ke dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
TIME [SASUNARU]
عشوائي[Tamat-Non revisi] Mereka dua insan yang tidak pernah bertemu sebelumnya, memiliki pandangan tentang hubungan yang bertolak belakang namun, terikat dalam sebuah pernikahan. Siapa yang memiliki jawaban tentang kehidupan dua orang ini? Disclaimer: Mas...