-
Hari ini Carissa masuk sekolah. Gadis itu tidak dapat membohongi Ibunya, karena semalam ia kepergok Santi sedang joget lagu Blackpink didalam kamar. Sangat bodoh. Akhirnya gadis itu harus berangkat sekolah dengan perasaan was-was sekaligus malas.
Tidak ingin bertemu dengan Arzan diluar kelas, Carissa berangkat pagi-pagi sekali. Ia tahu tabiat Arzan yang selalu berangkat terlambat. Saat masuk kelas, ia disambut oleh Aurella yang sedang duduk manis dibangkunya sembari bermain ponsel. Entah apa yang gadis itu lakukan, tapi Aurella senyum-senyum sendiri.
"Aurel, lo ngapain sih?" gerutu Carissa yang kehadirannya bahkan tidak dihiraukan oleh Aurella.
"Aku lagu nonton Ikatan Cinta di YouTube," ujar Aurella dengan wajah berseri.
Carissa hanya bergidik mendengarnya. Bisa-bisanya Aurella menonton sinetron itu. Bukannya jelek, namun aneh saja anak remaja suka sinetron favorit emak-emak.
"Habisnya kalau malam televisi rumah sama Ibu dibuat nonton Drama Korea," lanjut Aurella yang rupanya sudah mematikan ponselnya.
Carissa semakin merasa aneh. "Selera Tante Lina seperti anak remaja, ya,"
Aurella hanya tersenyum menghilangkan matanya. Gadis itu diam cukup lama. Ia bergelut dengan pikirannya. Menimang-nimang, apakah ia harus memberitahu Carissa bahwa dua hari yang lalu ia bertemu dengan Raga. Aurella ingin sekali bercerita.
"Carissa," panggil Aurella.
Carissa menoleh kearah gadis disebelahnya, "apa?"
"Eumm... Aku dua hari yang lalu..." Aurella tampak ragu.
"Lo gak masuk sekolah 'kan waktu itu, kemana?" tanya Carissa.
"Aku ketemu sama Raga," balas Aurella dengan cepat.
Carissa melotot karena terkejut, hal itu berbarengan dengan deringnya bel. Beberapa siswa berlarian masuk kedalam kelas. Carissa masih menatap Aurella tidak percaya, sedangkan yang tatap hanya tersenyum malu tidak bersalah.
"Good morning everybody!" sapa Pak Pras yang baru memasuki kelas.
Semuanya membalas ucapan pria itu sembari menatap kedepan, tidak lagi sibuk mengobrol dengan temannya. Tiba-tiba pintu kelas terbuka, sosok Arzan masuk dengan wajah datar tampak malas. Belum sempat Pak Pras menceramahi cowok itu karena terlambat, Arzan sudah keburu beranjak ke bangkunya.
Carissa menoleh sekilas, namun ia kembali menghadap kedepan saat tatapannya bertemu dengan mata Arzan yang tajam. Gadis itu seketika merasa Arzan adalah orang yang berbeda. Cowok yang biasanya selalu cerewet dan banyak tingkah, kenapa sekarang jadi dingin dan sedikit menyeramkan.
Carissa mencoba untuk tidak peduli. Meskipun sebenarnya masih ada rasa sukanya pada cowok itu, namun Carissa terus mengingat apa yang ia lihat di taman. Maka rasa bencinya akan muncul, menyembunyikan rasa suka itu.
"Buka buku halaman 250, dan terjemahkan bahasa Inggris ke bahasa indonesia," ujar Pak Pras. "jika sudah selesai, salah satu dari kalian akan saya tunjuk untuk membacakannya didepan kelas,"
"Ini tentang apa sih?" bingung Putri yang sepertinya bertanya pada dirinya sendiri.
"Ini cerita pendek Putri, tentang perjalanan Cinta seorang pangeran dengan gadis cantik dari desa," jawab Pak Pras, memenuhi tugasnya sebagai guru.
"Aaaa! Pangerannya ganteng banget!" heboh Salsa memegangi kedua pipinya sedaya berteriak histeris.
"Gak ada gambarnya!" celetuk Gladis membolak-balik bukunya.
Salsa menoleh untuk membantu Gladis menemukan foto pangerannya. "Ini!"
"Waaa iya ganteng banget!" mereka berdua pun heboh bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARZAN DAN CARISSA
Teen FictionBagaimanapun Carissa harus menerimanya. Karena jika tidak, Arzan akan memperkosanya.