[Cerita pertama jadi maaf kalau alur kurang menarik & typo]
tentang dia,Shella Alsava. Perempuan dengan beribu luka yang berusaha ia sembunyikan.
Pertemuannya dengan seorang Revino Melvan membawa dia ke suatu titik akhir dari semua masalah yang dia...
"Lah bukannya lo ya yang dipanggil" kata Leta mendelik tak terima.
"Udah ayok temenin guee" Rengek Anna menarik Shella dan Leta ke meja Vino dkk.
"Kenapa ya kak?" tanya Anna setelah mereka berdiri di depan meja Vino dkk.
"Ohh enggak, tadi gue liat kayaknya lo sama temen lo gak kebagian tempat bareng aja sini sama kita" ujar Vian.
"Vino juga gak keberatan, yakan vin?" tanya Vian setelah menyadari Shella dkk melirik Vino.
"Hm" jawab Vino yang fokus memakan makanannya.
"Mau gak?" tanya Anna.
"Gue sih ayok aja" jawab Leta. Anna melirik Shella yang hanya menatapnya datar.
"Hm, gue ikut kalian aja" Kata Shella.
"Yaudah kalian pesen apa? Gue yang pesen deh" ujar Leta menatap Shella dan Anna bergantian.
"gue mau nasi goreng sama es teh aja deh" balas Shella.
"gue samain aja" Kata Anna.
"Yaudah tunggu bentar yah" ujar Leta sembari berjalan menuju antrian.
Tak begitu lama Leta kembali dengan pesanan mereka.
"Eh iya kalian pulang sekolah ikut latihan kan? " tanya Kavin membuka obrolan.
"Eh iya ikut kok kak" Jawab Anna sopan.
"Heh! Cewek kegatelan minggir lo" Ucap Sinta tiba-tiba sembari menatap Shella membuat mereka menjadi pusat perhatian.
Sinta. Ratu bully SMA Galaksi.
"Woyy, lo tuli ya?!" Lanjut Sinta yang melihat Shella tetap menyantap makanannya dengan tenang.
"Ohh kakak ngomong sama gue?" tanya Shella.
"Gue lagi gak ngerasa kegatelan kok, gak ada serangga yang gigit juga" Lanjut Shella yang membuat wajah Sinta memerah menahan malu dan emosi disaat bersamaan.
"Lebih baik kalian minggir deh kalau gak mau jadi target kita" Ucap salah satu dayang Sinta.
"Nanti kak, makanan gue belum habis" jawab Shella dengan tenang.
Karena kesal dengan sikap Shella yang tenang, Sinta menumpahkan minumannya ke kepala Shella.
"Heh! Maksud lo apaan kak?!" Tanya Anna emosi. Sedang Leta membantu Shella membersihkan wajahnya.
Sedangkan Sinta dan para dayang nya tertawa puas, berbeda dengan Vino dkk yang masih membeku melihat kejadian barusan.
Tiba-tiba Shella berdiri menghampiri Sinta dan menyiram Sinta dengan Es teh nya membuat semua orang di kantin tambah melongo melihatnya.
"Gue gak bakal ngebiarin orang yang udah ganggu gue pergi gitu aja kan" Bisik Shella kepada Sinta.
"Gue bakal selalu menang dari apapun dan siapa pun" dangue harus selalu menang Lanjut shella dalam hati.
Setelah mengatakan itu Shella pergi meninggalkan Sinta yang membeku dengan wajah pucat dan kepala tertunduk.
Sedangkan murid lain langsung menyebarkan berita hot barusan termasuk Vino dkk yang menjadi heboh.
Sinta yang malu pun berjalan meninggalkan kantin bersama para dayang nya.
"Wahh gila Shella keren banget" ujar El dengan mata berbinar kagum.
"Yoi bener banget tadi waktu gue liat mata Shella yang lagi nahan marah, gue langsung tegan" balas Kavin tak kalah kagum dengan Shella.
"Gue pikir dia bakal nangis" Kata Vian yang masih Shock dengan kejadian barusan.
'Diabeda' batin Vino tersenyum miring.
TBC.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
