19. BRK| Battle

24 6 0
                                    

Happy Reading

19. Battle

"Fokus! Zel, gue mau lo terus perhatiin pergerakan musuh."

"Shel, kayaknya Leta bakal di posisi depan."

Lampu yang sudah redup dan dipenuhi debu cukup bagi Shella dan tim nya untuk melihat sebuah peta.

Jadwal latihan tempur Red queen yang diadakan satu tahun satu kali selalu menjadi hal favorit bagi anggota Red queen.

Melihat sang ketua melawan panglima perang-Anna-Red queen, sementara Brian menjadi wasit yang menengahi di latihan kali ini.

"Gimana kalau kita mencar?"

"Queen?" Semua orang melihat ke arah seorang gadis bertudung hitam yang tampak selesai memakai maskernya.

Semua orang terbelalak terkejut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semua orang terbelalak terkejut.

"I..itu e-emang boleh?" tanya Hazel hati-hati.

"Toh Brian gak larang ada yang pake kan?" Semua pertanyaan yang sebelumnya ada di benak mereka sontak hilang mendengar ucapan santai Shella.

Shella menghela nafas dan merilekskan tubuhnya, "Mulai." Seketika lensa kontak yang terpakai mulai berubah.

Seperti dibawa terbang, Shella melihat dua gadis yang sangat dia kenali sedang mengendap-endap di antara semak belukar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seperti dibawa terbang, Shella melihat dua gadis yang sangat dia kenali sedang mengendap-endap di antara semak belukar.

Shella berusaha terus mendekat melihat mereka sedang berdiskusi.

"Ann, gimana kalau Shella yang ke jalur belakang?" cemas seorang gadis.

"Biasanya sih Shella bakal milih ke samping." sanggah gadis dengan rambut pirang yang tertutup dengan tudung.

"Lagipula disana ada sekitar lima orang, pasti bisa buat ngulur waktu sekitar 3 menit." tambahnya

Shella menyeringai, lima orang? Menahannya 3 menit? Bahkan sepuluh orang tidak cukup untuk menahannya.

Perlahan Shella mengerjapkan matanya dua kali untuk me-nonaktifkan perangkatnya.

Shella mengernyitkan dahi saat dia menatap anggota tim nya.

BROKENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang