18. BRK| Ngambek?

18 6 0
                                    

Taraaa~
Akhirnya lili update setelah ber windu-windu..

Jalan-jalan ke samudera Atlantik..
Jangan lupa ke teriknya padang pasir

Pulang-pulang....

Kulitnya rusak lah °3°

Jangan lupa injek tombol bintang ya ☆

18. Ngambek?





SMA Galaksi di buat heboh dengan berita sang ketua Righello yang sudah sold out.

Dan di sini lah mereka berada duduk di bangku taman belakang yang selalu sepi karena konon pernah ada siswi yang mati tersedak cilok. Vino yang sedang membujuk Shella dan Shella yang terus menyalahkan lelaki berketurunan itali itu.

"Iya iya...maap dongg gak sengaja kok.."
Vino terus membujuk Shella dengan senyum geli terpasang di bibirnya, sebenarnya ia sengaja mempublikasikan hubungan mereka, karena ia tau bagaimana tatapan para siswa Sma Galaksi menatap pujaan hatinya itu.

Shella menghempaskan tubuhnya sedikit kasar di bangku taman yang sepi lalu melirik seseorang di sampingnya seolah meminta penjelasan.

"Ya abisnya, banyak banget yang liatin kamu gitu." cibir Vino to the point.

Melihat Vino yang cemberut terlalu menggemaskan membuat Shella tak tega untuk marah, tapi gara-gara hal itu ia harus meninggalkan batagor juga jus alpukat miliknya yang masih tersisa banyak.

"Masih laper..." Rengek Shella. Yup, beginilah sifat Shella jika dengan orang yang sudah dia anggap dekat.

Mendengar permintaan pertama sang kekasih, Vino tak kuasa menahan senyum lalu mengangguk.

Shella memperhatikan dengan tenang Vino yang sedang berbicara dengan seseorang.

Setelah Vino menyuruhnya menunggu berselang selama tiga menit datang seorang siswa membawa banyak kantong plastik.

"Sini duduk." ucapnya menepuk wilayah kosong samping dirinya.

Vino sengaja memilih pindah ke bangku di samping awal mereka duduk agar Shella dapat makan dengan mudah di meja. Shella membuka kantong plastik di depannya lalu secara refleks membulatkan matanya membuatnya terlihat seperti kelinci.

Ck! ceweknya siapa sih imut banget batin Vino gemas.

"gwak iwkut mwakwan?" tanya Shella dengan mulut penuh sandwich isi daging.

Vino terkekeh lalu mengusap saus di bibir Shella dengan jempolnya dan memakannya, Vino menyeringai tipis mengabaikan Shella yang membeku lalu mengambil croissant di hadapannya lalu melahap nya.

Dilain tempat di waktu yang sama, seseorang menggeram marah lalu melempar ponsel yang menampilkan foto seorang gadis dan lelaki dengan background sebuah bukit dan langit malam.

"KENAPA MEREKA BISA SAMPAI JADIAN?!" Amuk lelaki berpakaian hitam tersebut sembari terus melempar berbagai benda di sekitarnya pada seorang gadis berambut pendek yang terus gemetar ketakutan.

"Ta tapi...a-aku kira me..mereka bakal langsung pulang buat obatin luka mereka." gadis berambut pendek itu terus berusaha untuk bangkit mengabaikan luka cambukan di betis nya.

"GUE BIARIN LO HIDUP! BUKAN BUAT JADI SAMPAH YANG GAK BERGUNA, LO NGERTI?!!" Sentak pemuda itu sambil menarik keras rambut pendek yang sudah lepek dan basah oleh darah dari dahinya sedari tadi.

Perih mulai menjalar dari rambutnya yang terus ditarik kasar oleh lelaki di hadapannya, kadang ia berfikir kalau itu semua adalah karma dari perbuatan nya dulu pada sang gadis di foto.

"GUE GAK MAU TAHU POKOKNYA LO HARUS BUAT MEREKA PISAH!!" sentak pemuda itu.

Suara kunci membuat gadis itu yakin lagi-lagi ia harus bermalam di ruangan gelap itu.

Perlahan gadis itu bangkit sambil sesekali meringis perih, ia melirik sekilas ruangan tempatnya di kunci lalu menatap foto itu sendu.

"Kenapa gue harus ganggu lo terus va?" lirihnya.

End.








Ehehe canda..



TBC.

Ada yang nungguin lili update gak sih?




Ada yang nungguin lili update gak sih?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BROKENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang