"Dunia memang kejam"
"Yang kuat akan bertahan sampai akhir"-Shella Alsava
Happy Reading! 💚
Jangan lupa tinggalkan jejak.
Setelah menyimpan mobilnya di dalam garasi Shella masuk kedalam rumahnya lewat pintu utama dan melangkah menuju tangga dengan santai belum menyadari jika sedang diperhatikan oleh seorang pria paruh baya yang sedang duduk di sofa.
"Dari mana kamu?"tanya pria paruh baya itu menatap Shella.
Shella yang telah sadar bahwa ayah nya telah pulang pun menghampiri pria paruh baya itu.
" Shella habis pulang eskul yah" Jawab Shella.
"Ingat jangan sampai nilai kamu turun"ucap Dino-ayah Shella tegas dengan fokus menatap layar laptopnya.
" Enggak kok yah" Ujar Shella meyakinkan.
Sayangnya ayah Shella terus membalas perkataan Shella.
"Ayah enggak mau bilang sesuatu sama Shella" Tanya Shella berharap ayahnya akan memeluk dirinya melepas rindu.
"Oh iya ayah lupa" ucap Dino membuat mata Shella berbinar bahagia dengan senyum yang perlahan mengembang.
"Ayah nanti sore akan pergi ke Australia jenguk Airin, ayah sudah mentransfer uang jajan ke rekening kamu" Lanjut Dino membuat senyum dan binar bahagia Shella menghilang.
'Lo fikir ayah mau meluk lo? Mimpi lo Shell' batin Shella sembari mengigit bibirnya menahan tangisnya melihat ayahnya lebih peduli pada sepupunya itu.
"Y-yaudah s-Shella ke kamar dulu ya yah" ucap Shella terbata-bata dan pergi ke kamarnya tanpa melihat respon ayahnya.
Saat Shella masuk kedalam kamarnya air mata yang sedari tadi ia tahan meluncur di pipinya.
"Hiks..Hiks..Shella cuma mau perhatian ayah.." Isak Shella melempar tas asal.
Flashback on
Plakk
Tamparan dari sang ayah membuat Shella yang saat itu masih berumur 13 tahun membeku dengan air mata yang sudah menetes di pipinya.
sedangkan sang ibu yang tak tau harus apa hanya bisa menangis dalam diam.
"SHELLA KENAPA PERINGKAT KAMU TURUN! "Tanya Dino dengan intonasi tinggi.
"M-maaf y-yah" ujar Shella bergetar ketakutan.
"Dasar anak tidak berguna sudah membayar mahal untuk sekolah dan kamu hanya mendapat peringkat 3 !?" Sentak Dino pada Shella.
"Ma-maafin Shella yah" mohon Shella dengan badan kecilnya yang bergetar.
"Dasar anak sia_an!" Maki Dino.
"Masuk ke kamar kamu belajar yang benar!" Titah Dino mendorong kasar tubuh kecil Shella sehingga Shella terjatuh dan pergi begitu saja.
Sedangkan sang ibu Gina menyusul suaminya dan menenangkan suaminya yang sedang menahan emosi.
Shella pun bangkit dan melangkah perlahan menuju kamarnya dengan tangis yang masih belum berhenti.
Saat Shella melewati kamar orangtuanya ia mendengar pembicaraan ayah dan ibunya.
"Mas sudahlah jangan terlalu kasar pada Shella" ucap Gina menenangkan.
"Dia yang membuat Gino koma sayang" elak Dino.
Shella yang mendengar itupun semakin terisak dan berlari menuju kamarnya.
Flashback off
Tangisan Shella semakin menjadi mengingat perkataan ayahnya saat Shella masih kecil.
Setelah kejadian itu Shella menjadi terus menerus belajar, mengikuti berbagai les seperti les piano,karate,taekwondo, menyanyi, basket, dll.
Shella mengikuti les diberbagai bidang sehingga Shella selalu menjadi yang pertama.
Shella kira jika dia selalu menjadi yang pertama ia akan mendapatkan perhatian ayahnya tapi tetap saja ayahnya itu tidak pernah perhatian padanya.
Shella yang merasa lelah pun bangkit dari duduknya dan melangkah ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
Setelah Shella merasa sedikit lebih baik dia pun merebahkan tubuhnya dikasur berharap lelahnya menghilang dengan kantuk.
Shella yang sedang lelah pun menjadi cepat telelap dalam mimpi.
________________________
Bantu vote sama komen ya^^
Kalau follow akun terserah aja.
KAMU SEDANG MEMBACA
BROKEN
Teen Fiction[Cerita pertama jadi maaf kalau alur kurang menarik & typo] tentang dia,Shella Alsava. Perempuan dengan beribu luka yang berusaha ia sembunyikan. Pertemuannya dengan seorang Revino Melvan membawa dia ke suatu titik akhir dari semua masalah yang dia...