(Baekhyun)
"Cause if one day you wake up and find that you're missing me
And your heart starts to wonder where on this earth I could be
Thinking maybe you'll come back here to the place that we'd meet
And you'll see me waiting for you on the corner of the street
So I'm not moving, I'm not moving"Lagu The Script yang aku nyanyikan lebih dari 10 kali lirik nya memang pas dengan suasana hati saat ini.
Aeri mengakhiri hubungan kita.
Dia benar -benar melakukannya. Lebih parahnya lagi, dia mengaku berselingkuh dengan alasan tak melihat keseriusanku pada hubungan kami.
Aku kecewa dia mengkhianatiku, tapi aku jauh lebih kecewa setelah mendengar alasannya. Kasih sayang yang kuberikan untuknya ternyata selama ini tak berarti.
Bahkan sebelum Aeri mengakhirinya, dia tetap menyalahkan aku.
How stupid am i? still stuck on her. I'm Seems like crazy and pathetic. Shit! Aeri, how dare you.
Perkelahian di restroom saat ulang tahun Taeyong tempo lalu membuat wajahku bengkak tak beraturan. Tak hanya wajah, jadwal perkerjaan ku juga demikian. Tak mungkin aku wara-wiri depan publik dengan kondisi wajah seperti ini.
Aku menertawakan hidupku. Berpikir dalam, kesalahan apa yang aku perbuat dimasa lalu sehingga di masa sekarang, aku menerima karma yang begitu menyakitkan tentang kehilangan untuk sekian kali.
Apa aku dulu adalah seorang bajingan?
Otak ku tak bisa berfikir dengan benar, aku meneguk wine yang Chanyeol bawa kemarin malam. Aku tetap meminumnya walau harus terkapar tak berdaya, setidaknya mabuk dapat membuat aku lupa sejenak tentang Aeri.
Aku terbangun di lantai dapur, badanku rasanya remuk. Lalu aku kembali tertawa, menertawakan hidupku yang begitu lucu.
Aku melakukannya lagi. Menegak habis minuman berbahaya itu lalu berakhir lagi dengan mendapati tubuhku tergeletak tak berdaya dilantai.
Kenapa putus cinta bisa terasa sesakit ini? Aeri memang bukan yang pertama mematahkan hati, tapi dia yang paling aku cintai. Entah karena hubungan kami yang terjalin lama, ah! Sesak rasanya.
Aku merenggangkan tubuhku yang kaku. Perlahan aku memggser badanku ke arah kaca lemari besar samping lamari. Menatap diriku yang malang dari pantulan kaca.
Ke sentuh rahang yang masih sedikit memar, "shit!" Aku mengumpat kesakitan.
Tapi tunggu...
Wajah ini mirip seperti diriku yang lain dalam mimpi aneh itu.
Ya, tak salah lagi. Aku mengingatnya! Wajah ini adalah wajah pria penuh luka yang berlari bersama wanita yang mirip Nami. Saat itu kami seperti sedang di kejar oleh kelompok orang, aku bahkan masih mengingat mata sayu itu menahan air matanya.
"Mengapa kau berkorban sejauh ini......"
***
(Nami)
Ujian tengah semester sudah di mulai sejak 2 hari yang lalu. So far so good. Aku yakin akan mendapat nilai sempurna di matakulih matematika dasar dan nilai yang bagus di matakuliah pengantar bahasa inggris.
Hari ini tak ada jadwal ujian tapi aku tetap datang ke kampus untuk belajar soal ekonomi dengan teman-temanku. Ekonomi membuatku pesimis, kalau sudah begini aku sering menyesal mengapa mengambil IPA saat SMA dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream - FF Byun Baekhyun (SELESAI)
Fanfic"Apa itu Pedang Sapatha?" "Tragedi tahun 1944, di sebuah Desa dekat Candi Prambanan," begitu katanya. Namiya Cassa Danureja di terima berkuliah di Seoul Nasional University jurusan Business Administration. Harapanya selain berkuliah adalah bisa fang...