Jangan lupa vote dan comment nya!
Selamat membaca 🤪🤪🤪
.
.
.
"Ahh, sakit Tae!"
"Iya, maaf"
"Pelan pelan saja bisa tidak sih?"
"Sudah diam saja, jangan banyak mengomel"
"Makanya pelankan sedikit"
"Aku sudah sangat pelan"
"Aahh... Taehyung!"
"Makanya kakimu diam saja, Ji. Biar aku yang bergerak"
"Nanti kalau lecet bagaimana?"
"Memang sudah lecet. Apanya yang mau bagaimana?"
Kurang lebih semacam itulah perundingan meja bukan bundar yang terjadi pada dua kubu tersebut. Berakhir dengan detektif Taehyung yang dengan jeli menyelidiki setiap goresan luka pada lutut Jiyoung seraya bertransformasi menjadi dokter dadakan–menjajalkannya selembut mungkin dengan bulatan kapas putih yang berubah menjadi kecoklatan karena sudah tercelup cairan antiseptik. Jika bisa Taehyung juga ingin menjajalkan kapas kapas itu pada mulut Jiyoung supaya tidak mengoceh saja sedari tadi lantas mengahancurkan keharmonisan pada indra rungunya.
Mengabulkan permintaan Jiyoung untuk menginap dirumahnya saja sudah cukup membuat kepala Taehyung pening. Bagaimanapun ini adalah pertama kali baginya mempersilahkan seorang wanita untuk menginap pada apartemennya mengingat lagi bahwa Taehyung masihlah seorang lelaki normal seperti kebanyakan. Tetapi tenang saja Taehyung tidak selemah itu. Tidak mungkin baginya untuk menghilangkan watak lugu ketampanan serta baik hati dan polos yang sudah setia melekat pada setiap selnya. Tidak semudah itu Ferguso!–setidaknya seperti itu anggapan Taehyung.
Jika diingat ingat kembali pada kejadian beberapa saat yang lalu, hal itu memang benar benar bisa membuat siapapun yang melihatnya sekarat lalu tersungkur berguling guling serta memegangi perut menahan kram karena lelah tertawa terus menerus. Diam diam pun Taehyung mengulas kekehan lirih pada bibirnya saat mengais memori itu.
"Kenapa kau senyum senyum?!" tatap Jiyoung dengan galak dan cemberut disambung dengan pucuk bibirnya yang sedikit maju mengerucut seperti anak itik.
"Ya, kau tau? Tadi itu benar benar lucu Ji" jelas Taehyung masih dengan kekehan dan senyum baloknya seraya memberikan sentuhan terakhir agar luka pada lutut Jiyoung tertutup sempurna.
Spontan Jiyoung mengulas kembali wajah datar tidak ingin ikut campur dengan urusan dirinya sendiri yang sangat memalukan "Cukup Tae"
"Bagaimana bisa kau mengira aku menahan tasmu dari belakang? Padahal itu tersangkut tiang" Taehyung tampak sedikit serius dengan melahirkan beberapa air muka aneh seperti keheran heranan diimbuhi dengan tangan kirinya dimasukkan ke dalam saku dan tangan kanan yang jari ibu dan telunjuk nya sedang berkontribusi membentuk seperti logo sepatu terkenal–kemudian mencapit memegangi bawah dagunya. Wajahnya sebelas dua belas seperti ilmuwan sains yang sedang berpikir keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
FROM DUSK TILL DAWN : of my life
Fanfiction[ON GOING STORY] "Aku ingin menjadi ombak yang hangat, tapi kenapa aku tidak mengenal bahwa kamu adalah Samudra" BTS - Best of me start : 250221 Note : Cerita yang ditulis tidak sesuai menurut aturan PUEBI Object cover by @darr_choi