Jangan lupa vote dan comment nya!
Selamat membaca 🤪🤪🤪
.
.
.
"Eomma, maaf aku baru menghubungimu"
"Malam ini aku akan menginap di rumah temanku"
"Eomma, tolong. Bisakah kau mengemaskan beberapa pakaian ke dalam koper untukku? Besok pagi aku akan pergi ke Busan menemui nenek. Aku akan menginap 3 hari disana"
"Nanti minta tolong Choi Ahjussi saja untuk mengantarkan koperku. Aku akan mengirimkan alamatnya kepada nya"
"Terimakasih, Eomma. Selamat malam, aku mencintaimu"
Kekhawatiran Hyorin sirna begitu saja. Seketika membumbung nafas penuh kelegaan ke langit langit kamar setelah menanti berjam jam lamanya tak mendapati putri kesayangan satu satunya keluarga Lee tak kunjung kembali ataupun menghubunginya hingga gelap menyelimuti larut malam. Pikirannya pun dengan bebasnya meliar kemana mana menemani kecemasan yang turut hinggap memenuhi segenap jiwanya mengetahui naluri dan insting seorang Ibu sangat kuat apalagi jika menyangkut buah hatinya.
Hyorin sangat paham jika putrinya itu kelelahan dengan padatnya aktivitas sekolah belum lagi diimbuhi dengan deretan pelajaran tambahan di luar kelas lantas mencuri curi waktu untuk kabur bersenang senang dan bermain melepas kepenatan dengan teman teman sebayanya. Hyorin tak mempersalahkan hal itu sama sekali. Pun dirinya sangat tahu jika Jiyoung kembali ke rumah saat ini juga, maka anak itu tak akan luput dari beberapa tamparan panas di pipi dan sekujur lengannya oleh tangan kekar sang Ayah yang marah lantaran dengan berani beraninya membolos.
"Jiyoung mengirim pesan kepadaku. Dia menginap dirumah temannya malam ini" tutur Ibu Jiyoung dengan hati hati pada suaminya yang sedang terduduk diatas tempat tidur sembari memejam dan memijit perlahan bagian atas tulang hidung dengan jari telunjuk dan ibu jari tangan kanannya.
Sontak menoleh pada suara yang timbul dari mulut istri di arah kirinya yang juga sama sama termangu mencemaskan keberadaan Jiyoung saat ini "Setelah membolos dia menginap begitu saja?! Anak tidak tahu diri, aku sudah mengeluarkan banyak uang untuk kelas tamb–"
"Jangan terlalu keras padanya, Doyoung. Biarkan dia untuk hari ini saja. Dia juga butuh hiburan" potong Hyorin begitu saja. Hyorin tahu betul jika suaminya adalah tipe lelaki yang sangat disiplin dan tegas lantas tidak akan segan akan membentak dan menghukum habis habisan siapa saja yang melanggarnya terlebih lagi itu adalah anggota keluarganya sendiri. Dirinya pun tahu jika segala tindak tanduk yang Doyoung lakukan semata mata karena menyayangi putrinya itu meski disampaikan dengan jalan dan cara yang salah. Dengan Hyorin yang lebih memilih menjadi penengah antara keduanya agar kehidupan rumah tangganya tidak goyah dan tetap berjalan sedemikian rupa meskipun tidak sesuai dengan keharmonisan yang ia damba.
"Hyorin, sudah kubilang jangan terlalu memanjakannya. Lihat anak itu! Selalu ketinggalan dan terus saja posisinya berada di bawah Jimin. Mau sampai kapan?!" jelas Doyoung dengan semburat kekesalan pada raut wajahnya.
"Aku akan memberitahukannya dengan baik baik. Kumohon, biarkan kali ini aku saja yang berbicara padanya, hmm?" timpal Hyorin dengan nada yang tak dinaikkan sama sekali.
"Hyo, kau tau kan ini tahun terakhirnya? Aku akan mengirimnya ke luar negeri jika tahun ini dia gagal juga"
"Iya Yeobo, aku tau" balasnya lagi masih dengan nada yang lembut sebelum kembali melanjutkan "Dan juga, dia meminta izin untuk tidak masuk sekolah pada hari senin. Besok Jiyoung akan ke rumah nenek di Busan dan menginap selama tiga hari"
KAMU SEDANG MEMBACA
FROM DUSK TILL DAWN : of my life
Fanfiction[ON GOING STORY] "Aku ingin menjadi ombak yang hangat, tapi kenapa aku tidak mengenal bahwa kamu adalah Samudra" BTS - Best of me start : 250221 Note : Cerita yang ditulis tidak sesuai menurut aturan PUEBI Object cover by @darr_choi