/10

30 6 0
                                    

Jangan lupa vote dan comment nya!

Selamat membaca 🤪🤪🤪

.

.

.

Cukup lama Hyeji tak mengunjungi rumah Jimin mengingat terakhir kali keduanya memutuskan untuk quality time di dalam rumahnya saja karena kendala hujan dan badai mengerikan saat sebulan yang lalu.

Terlampau biasa biasa saja bahkan sangat umum dijumpa untuk tampilan luar dari jejeran kawasan pemukiman elit yang ada di Seoul. Sebatas pagar tembok berwarna hitam dengan sedikit perpaduan antara batu batu kecil yang melintang di beberapa sisi serta kayu kayu yang tersusun dinamis dan harmonis secara bersamaan. Menjulang tinggi menyajikan sebuah gerbang kokoh berbahan Agarwood di tengah tengah dengan tiga kali empat meter sebagai luasnya–terlihat menutupi penampakan dari model hunian yang ada di dalamnya. Jangan melihatnya dari kejauhan, cobalah mendekat dan amati setiap millimeter yang ada. Siapa sangka jika susunan batu mini yang melekat berasal dari batu batuan alam indah dengan berbagai corak senada mengimbangi motif kayu yang menyulur tak kalah eloknya. Jangan mengendap endap mencoba mengintip yang ada didalamnya melalui celah sekecil lubang semut karena itu hanya membuang buang tenaga.

Sekedar bangunan berbentuk balok persegi panjang berlantai satu dengan warna hitam pada keseluruhan permukaan luarnya, berdiri tegak di antara hamparan rumput yang diatur sedemikan nyamannya untuk ditapaki. Jangan salah mengartikan dan menyimpulkan begitu saja. Meskipun hanya berlantai satu, siapa yang akan mengira jika luasnya sebanding dengan setengah dari megahnya lapangan Jamsil Olympic Stadium.

Jimin menempati Luxury Black Mansion itu sendirian selama tiga tahun lamanya. Sebenarnya tidak benar benar sendirian, karena hampir tiap harinya beberapa pesuruh dan pelayan suruhan yang diutus sang ayah akan bersimpang siur silih berganti membantu kebutuhan Jimin. Beberapa orang mengira jika Jimin hanya ingin mandiri hingga memutuskan untuk tinggal berpisah dari keluarganya, meskipun tak sedikit juga desas desus yang terdengar tentang masalah keduanya.

'Mungkin dia memiliki masalah dengan keluarganya'

'Mungkin dia tidak akur dengan keluarganya'

'Mungkin dia hanya ingin bebas dan tidak mau dikekang'

'Dia itu manja. Makanya meminta rumah sebesar ini, padahal dia masih SMA. Aku penasaran seberapa kaya keluarganya'

Iya. Semacam itulah beberapa contoh perkataan dari beberapa parasit berwujud manusia–atau lebih tepatnya tetangga, yang mengelilingi di sekitar rumah Jimin. Berpura pura peduli sewaktu waktu, sekedar penasaran berlebihan tentang kediaman yang bersembunyi tak menampaki wujudnya dari luar, memastikan seberapa megah dan mahal dari yang ditinggalinya. Cukup menggelikan dan mengesalkan menurut Jimin, tapi tak menyurutkan dirinya untuk tetap tenang ramah dan sopan seperti biasanya. Setidaknya menetap disini akan lebih nyaman bagi Jimin dibandingkan satu atap dengan keluarganya. Tak ada yang benar benar tahu tentang alasan dibaliknya. Keduanya menutupi dari orang orang yang dirasa tak seberapa dapat dipercaya begitu saja. Hanya pihak keluarga dan Jimin itu sendiri yang tahu jelas, tak terkecuali sahabat sedari kecilnya–Lee Jiyoung.

 Hanya pihak keluarga dan Jimin itu sendiri yang tahu jelas, tak terkecuali sahabat sedari kecilnya–Lee Jiyoung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
FROM DUSK TILL DAWN : of my lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang