/7

33 5 0
                                    

Jangan lupa vote dan comment nya!

Selamat membaca 🤪🤪🤪

.

.

.

Disisi lain, Taehyung dan Jimin sedang menujukan torsonya pada sofa putih elegan kemudian mendaratkan buntalan duduknya sembari menggapai masing masing konsol untuk bertanding beberapa jenis game yang tertera pada layar televisi yang bentuknya menyerupai hampir seukuran papan tulis itu.

"Tumben sekali kau kesini tanpa mengabariku dulu" ucap Taehyung begitu saja ditengah sengitnya peperangan antara prajurit dari dua kubu yang berbeda.

"Aku bosan dirumah" jawab Jimin tanpa menolehkan tatapannya yang sedang fokus memainkan perannya.

"Dimana Hyeji?"

"Dirumahnya" jeda Jimin sejenak kemudian menambahkan "Mungkin"

"Heol, bagaimana bisa pacarnya sendiri tidak tahu kekasihnya sedang dimana. Biasanya juga kau kemana mana bersama dia" tutur Taehyung mengembalikan pandangannya menuju layar televisi itu.

"Sedang tidak ingin"

Baru saja Taehyung mencoba fokus pada permainannya lantas dengan spontan menaikkan sebelah alis keheranan "Kalian bertengkar?"

"Tidak"

"Lalu?"

"Berhentilah menanyaiku, Tae. Jangan membuat aku kal–"

Prrrt

Jimin seketika terdiam kala suara yang entah bersumber dari mana itu berhasil menukas perkataannya sekaligus mencuri perhatiannya. Lantas dengan segera membolak balikkan badan seraya mengedarkan manik tajamnya ke seluruh penjuru arah ruang tamu untuk mencari asal muasal suara tersebut. Sedang di sisi kirinya Taehyung pun turut tercekat mendapati suara yang cukup lantang mengindera pada rungunya, bukan karena gugup melainkan merasa tidak sanggup menahan tawanya agar tidak menggelegar begitu saja mengetahui jika bunyi itu berasal dari sosok perempuan yang sedang bersembunyi saat ini. Sungguh Taehyung bisa membayangkan saat ini bagaimana lucunya air muka Jiyoung yang sedang merutuki dirinya sendiri akan rasa malu sekaligus menahan nafasnya agar tidak menghirup busuknya aroma yang ia buat sendiri.

"Itu suara apa?"

"A-aku kentut Jim, hehe" balas Taehyung setelah menetralkan tawanya dengan sebuah deheman kecil.

"Benarkah? Tapi kurasa suaranya dari arah kananku"

"Mungkin telinga kirimu sedang tidak berfungsi, Jim. Jadi suaranya lewat telinga kananmu"

"Hah?" saut Jimin kebingungan akan jawaban aneh yang baru saja terdengar.

"Ah sudahlah. Jungkook, Jimin, ayo" ajak Taehyung setelah meletakkan konsol nya sembarang kemudian berdiri.

"Kemana?"

"Pulanglah. Ini sudah malam"

"Tapi aku mau menginap dirumahmu, Tae"

"Apa?! Tidak Boleh! Ah maksudku jangan hari ini menginapnya, kapan kapan saja" tolaknya begitu saja. Jujur saja Taehyung sedang gugup setengah mati mendengar perkataan Jimin yang tiba tiba.

"Kenapa?" tanya Jimin meminta penjelasan atas sikap aneh Taehyung mengetahui baru kali ini tak diizinkan untuk menginap di apartemennya. Maksud Jimin, temannya itu memang aneh. Tetapi kali ini lebih aneh.

FROM DUSK TILL DAWN : of my lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang