Jangan lupa vote dan comment nya!
Selamat membaca 🤪🤪🤪
.
.
.
Taehyung mengangkat tinggi tinggi kedua tangannya ke atas yang mana jari jarinya saling bersinergi mengisi sela sela seraya menarik dan meliuk liukkan tubuhnya ke kanan dan kiri. Tak lupa dengan gerakan memutar kepala sekaligus beberapa kegiatan random lainnya seperti menendang nendang ke sembarang arah dan juga melompat dengan menepuk kedua telapak tangannya di atas kepala sembari membuka kaki lebar lebar. Sedangkan teman teman kelasnya sama sekali tak memiliki niat untuk menghiraukan ataupun menggubris tingkah anehnya yang sudah menjadi makanan sehari hari.
Ini bukan pelajaran olahraga, hanya saja duduk di hadapan laptop dan menatapnya dengan jeli selama tiga jam berturut turut membuat tubuh Taehyung kaku sekaligus nyeri pada beberapa titik sendi tulangnya. Belum lagi ditambah otaknya yang dipaksa bekerja untuk menjawab rentetan soal dengan jumlah yang tak terbatas dan melampuinya, lantas berhasil membuat seluruh siswa mabuk kepayang dibuatnya. Bahkan dari enam puluh soal yang ada, Taehyung hanya menjawab tak sampai dari seperempatnya. Jangan beranggapan jika Taehyung bodoh sehingga tidak bisa menjawab soal soal yang diberikan, dirinya hanya malas pasalnya ini hanya simulasi sehingga nilai tidak akan dimasukan ke dalam rapor. Ditambah lagi jiwa dan fokus nya benar benar tidak berkolaborasi dengan baik saat ini. Entah apa yang merasukinya hingga setengah dari waktu ujian hanya ia gunakan untuk melamunkan suatu hal yang tak diketahui siapapun sembari menolehkan pandangannya pada bangku kosong di depan sana berulang kali.
"Tae, kenapa Jiyoung hari ini tidak masuk?" tanya Jimin setelah menyadari sahabatnya belum menampakkan diri sejak tadi pagi. Sejenak berpikir dan sedikit was was mengira dirinya adalah penyebab dari ketidak hadiran Jiyoung di sekolah. Mau bagaimanapun pengakuan Jiyoung serta penolakan Jimin padanya saat beberapa hari yang lalu tetap saja membubuhkan rasa bersalah yang bersemayam lekat dalam pikirannya.
"Izin, sedang ada acara keluarga" balas Taehyung. Tentu saja Taehyung tahu karena dirinya adalah ketua kelas yang bertanggung jawab atas kehadiran anggota kelasnya. Tak luput setiap hari pasti akan ada saja seseorang yang mengiriminya amplop surat dengan corak biru hitam–senada dengan warna logo sekolahnya, lantas membuat laci mejanya sedikit berantakan karena surat surat yang berserakan. Tak memungkiri jika terkadang Taehyung merasa bangga luar biasa menganggap bahwa ada seorang pengagum rahasia yang mendamba dambakan dirinya meskipun setelah itu air mukanya akan berubah drastis karena kecewa yang didapati bukan surat cinta melainkan surat izin. Tolong mengertilah, jangan mengiriminya surat terus terusan seperti itu. Sudah tahu Taehyung itu jomblo akut.
Jimin hanya mengangguk angguk mengerti walaupun tidak benar benar begitu. Jelas saja, karena selama ini Jiyoung selalu mengabarinya saat sedang ada urusan atau apapun itu, begitupun sebaliknya. Sedikit menaruh harap mengenai hubungan persahabatan yang keduanya jalani sudah sepanjang umur lamanya supaya tidak pupus begitu saja hanya karena masalah sepele. Jimin yakin Jiyoung tidak sebodoh itu.
"Apa Jiyoung tidak memberitahumu?" tanya Taehyung setelah keduanya terdiam beberapa waktu memikirkan masing masing kekalutan pada otaknya.
"Tidak" saut Jimin singkat lanjut menambahkan "Tae, aku ingin ke kelas Hyeji lalu ke kantin. Kau mau ikut?"
"Terimakasih. Aku tidak mau menjadi obat nyamuk kalian"
Jimin terkekeh mendapat penuturan sedemikian rupa dari temannya itu kemudian membalas sekaligus menapakkan kakinya bersiap siap melangkah "Kalau begitu, aku pergi dulu"
KAMU SEDANG MEMBACA
FROM DUSK TILL DAWN : of my life
Fanfiction[ON GOING STORY] "Aku ingin menjadi ombak yang hangat, tapi kenapa aku tidak mengenal bahwa kamu adalah Samudra" BTS - Best of me start : 250221 Note : Cerita yang ditulis tidak sesuai menurut aturan PUEBI Object cover by @darr_choi