adnan dan sesil

1.9K 108 5
                                    

Kini arsen,kiran,dan wisno papa kiran,sedang sarapan bersama di meja makan,serta berbincang bincang kecil.

"Serius sen,ini tuh masakan terbaik kiran"puji wisnu.

"Hm saya rasa,mungkin kiran ikut les memasak"ucap arsen,datar.

Apa dia bilang?les memasak?dari pada buat les masak mending gue belajar sama nenek bukan_ucap kiran dalam hati.

"Benar begitu kir?"tanya wisnu.

"Nggak yah,kiran ga mungkin ikut les memasak"ucap kiran.

"Tapi masakan mu sangat enak,tidak seperti biasa"ucap wisnu.

"Ku rasa masih seperti biasa kok yah"ucap kiran.

"Hm,mungkin saja karna aku sudah lama tidak memakan masakan mu"ucap wisnu,tersemyum.

"Ayah,bunda bilang apa ayah sudah meminum obat?"tanya kiran.

"Hm,habis makan akan segera ku minum"ucap wisnu.

"Kiran,sepupu mu metta akan pergi keluar kota,dia menitipkan sesil,bisa kamu menjaga nya,selama 3 hari?"tanya wisnu.

"Ada,adnan juga?"tanya kiran.

"Tentu,jika ada sesil pastinya ada adnan"ucap wisnu.

"Tidak masalah,mereka anak yang lucu"ucap kiran.

"Bagaimana dengan mu nak arsen"tanya wisnu.

"Saya tidak keberatan"ucap arsen.

Kiran

"Tante"panggil seorang anak perempuan,langsung memeluk kiran.

"Sesil"pekik kiran,membalas pelukan sesil.

"Tante,sesil mau liat om arsen,abi bilang om arsen sangat tampan"ucap sesil.

"Hm,kurasa dia tidak setampan bayangan mu"ucap kiran,menyetarakan tubuhnya dengan sesil.

"Tante,adnan tidak ingin bertemu tante"ucap sesil.

"Kenapa?"tanya kiran.

"Dia marah pada tante,karna tante menikah,bukan dengan dia"ucap sesil.

"Hahaha,ada ada saja adikmu itu"ucap kiran.

"Benar sekali tante,dia memang tak waras juga"ucap sesil.

"Kamu tidak boleh bicara seperti itu,dia adik kamu tau"ucap kiran.

"Dia akan menjadi adik ku ketika dia baik,tapi akan menjadu musuhku saat dia jahat"ucap sesil.

Kiran mengacak rambut sesil dengan gemas.
"Sekarang katakan dimana adik mu?"tanya kiran.

"Entah"ucap sesil.

"Yaudah,sekarang kamu masuk,disana ada kakek wisnu"ucap kiran.

"Om arsen?"tanya sesil.

"Dia juga di dalam"ucap kiran.

Sesil mengangguk,dan segera berlari ke dalam rumah,kira tersenyum kemudian berjalan ke sebuah taman.

Kiran

"Adnan"panggil kiran.

Adnan hanya mengabaikan kiran.

kiran||TamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang