20

1.7K 82 17
                                    

SELAMAT MEMBACA
JANGAN LUPA VOTE
YANG MAU FEEDBACK DM AJA,DI KOMENT JUGA GA PAPA
-
-
-
-
-

Kamu harus belajar cara nya peka,biar ngerti perasaan aku

Dua minggu kemudian...

Kiran telah lama menunggu arsen menjemputnya,kiran sedang berada diapartemen arayya dan athalla.

"Tau ah sebel"ucap kiran menghempaskan handphonenya ke sofa

"Tenang ran,arsen ga macem macem diluaran sana"ucap arayya

"Bukan itu masalahnya,tapi aku mau pulang tau"ucap kiran

"Gak nyaman disini ya?"tanya arayya

"Bukan gitu,aku pengen buru buru pulang,karna biasanya abang abang yang jualan somay itu lewat jam 5 sore"ucap kiran

"Jadi kamu buru buru mau pulang dimi abang somay?"tanya arayya

"Iya"

"Tukang somay diluaran sana bejibun kir"ucap arayya

"Tapi aku maunya abang itu"ucap kiran

"Seterah dah"ucap arayya

"Mau gue anterin"tawar athalla

"Gak,aku mau nya arsen"ucap kiran

"Sumpah fiks,anaknya gedenya ngebelin kaya arsen"bisik athalla pada arayya.

"Iya bisa jadi nih"bisik arayya

"Mm,kir mending kamu duduk anteng di sofa,biar athalla nyamperin arsen ke kantornya"ucap arayya

Kiran memikirkan sebentar
"Ok"

Baru saja athalla ingin keluar,namun suara pintu terbuka,menghentikan langkahnya.

"Maaf,aku telat jemput,diluar hujan,terus jalan utama banjir jadi aku puter balik cari jalan lain"ucap arsen

Kiran melihat baju arsen yang sangat basah,karna arsen saat ini tidak menggunakan mobil,dia tadi ke kantor sebentar,dan menurutnya menggunakan motor lebih cepat.

"Kamu gak papa kan"tanya kiran

"Nggak"ucap arsen

"Thal,pinjem mobil"ucap arsen

"Nih"ucap athalla melempar kunci mobil disebelahnya

"Ayo kita pulang"ucap arsen

Kiran mengangguk dan segera berpamitan

"Hati hati di jalan"ucap arayya

••••••••
"Nyonya,tadi tetangga depan rumah kesini,dan memberikan ini"ucap ranti

"Jangan panggil nyonya,panggil kiran"ucap kiran

"Tapi nyo--"

"Kiran mohon ya bi"ucap kiran

"Baik nyo-kiran"ucap ranti

"Makasih bi"ucap kiran

"Tetangga depan rumah itu siapa bi?"tanya kiran

"Oh itu mbak azira sama suaminya"ucap ranti

"Oh,bi kiran mau main kerumah dia,bibi bilang arsen nanti ya"ucap kiran

"Tapi nanti tuan marah"ucap ranti

"Bibi tenang aja,kiran bisa atasi"ucap kiran

"Yaudah saya ke dapur ya"ucap ranti

Kiran mengangguk,dan mulai menuju rumah tetangga

"Pak buka"ucap kiran

"Maaf mbak kiran,saya takut dimarahi tuan arsen"ucap satpam rumahnya

"Maaf nyonya,kami juga gak berani"ucap salah satu bodyguard

Gila sih gue cuma mau kerumah tetangga,udah kaya gue mau pergi ke monas aja_batin kiran

"Ayolah,please ya"ucap kiran

"Maaf nyonya tidak bisa"ucap salah satu bodyguard

"Ada apa ini"tanya arsen yang menghampiri mereka.

"Begini tuan nyonya ingin keluar rumah"ucap bodyguard itu

"Kiran"

"Ih aku cuma mau kerumah tetangga doang,aku bosen gak punya temen dirumah sebesar ini,apalagi liat muka kamu yang datar kaya tembok rumah"ucap kiran,membuat satpam dan bodyguard menahan tawanya.

'Tintin'

Pak satpam langsung membuka gerbang,masuklah sebuah mobil bmw berwarna merah.tak lama pemilik mobil yang tak lain adilla dan algio keluar dari mobil.

"Kenapa kalian di depan rumah?kemalingan"tanya algio

"Iya kenapa?"tanya adilla

"Ini mih,arsen pelit"ucap kiran

"Pelit kenapa sen?kamu bangkrut"tanya adilla

"Kiran mau main kerumah tetangga mih,karna tetangga itu udah baik,sama arsen kiran malah gak boleh keluar"adu kiran

"Arsen"tegur adilla

"Ya kan arsen khawatir kalo kiran kenapa kenapa"ucap arsen

"Astaga sen,rumah tetangga sama rumah ini jaraknya deket kali,sebrang sebrangan gini,waras kamu?kalo rumah tetangga di ujung dunia,baru deh papi sama mami ikut khawatir"ucap algio

"Tapi kan"

"Udah kiran sana kamu,ayo mami temenin"ucap adilla,membuat kiran memekik senang,lalu menjulurkan lidah kearah arsen.

Kedua wanita itu pun pergi.
Arsen segera masuk kedalam rumah dan diikuti algio.

••••••••
"Wah ternyata tetangga aku itu kamu ya kir"ucap azira

"Iya,aku ga nyangka"ucap kiran

"Eh kenalin,ini mami mertua aku"ucap kiran

"Hallo tante,aku azira"ucap azira

"Makasih loh ya kamu udah ngasih bingkisan"ucap adilla

"Sama sama tante,eh iya gimana kandungan kamu?"tanya azira

"Alhamdulilah,udah sebulan lebih sih"ucap kiran

"Wah syukur deh"ucap azira mengelus perutnya.

"Kandungannya berapa bulan zir"tanya adilla

"2 bulan tante"ucap azira

"Wah sama kaya menantu saya yang satunya"ucap adilla

"Wah,bisa dong kita bikin persatuan mamud,bareng adik ipar kamu"ucap azira disertai kekehannya

"Nanti tante bilangin deh ke arayya"ucap adilla

"Eh iya zir,kamu tau tetangga sebelah sana"tanya kiran menunjuk rumah paling pojok,dari kaca

"Tau dong,soalnga beritanya juga lagi ramai di komplek ini"ucap azira

"Kenapa emangnya"tanya adilla kepo

"Satu bulan yang lalu anak nya meninggal,terus katanya mamanya depresi gitu,terus semalem dibawa deh sama pihak rumah sakit jiwa"ucap azira

"Pantes ya,semalem aku dengar suara ambulance"ucap kiran

"Eh iya diminum dulu"ucap azira

"Iya makasih"ucap adilla dan kiran

▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎
Gimana feel ga?

kiran||TamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang