Sudah dua minggu sejak kejadian itu,yang tau semua kejadian itu hanya arayya saja,karna tanpa sengaja dia mendengar perdebatan mereka,saat mereka bertengkar diapartemen,karna arayya membawa makanan,untuk mereka.tapi kiran meminta rayya untuk tidak memberi tau siapapun.
"Ran?kamu ga ada tanda tanda hamil?"tanya arayya.
"Kiran ga tau"ucap kiran.
"Mending lo cek"ucap arayya.
"Iya"ucap kiran.
Arayya kemudian mengambil testpack dari tasnya.
"Ini,tadi aku lewat apotek terus kepikiran kamu,karna tanda tanda kamu seperti orang hamil"ucap arayya
"Iya kiran chek dulu"ucap kiran,segera menuju kamar mandi.
Kiran
"Gimana hasilmya?"tanya arayya.
Kiran menunjukan testpack itu ke arayya.
Arayya membulatkan mata,melihat hasilnya adalah 2 garis."Kamu hamil ran"ucap arayya,dia segera pergi membaws testpack itu.
Kiran berlari mengejar arayya,yang akan memberi tahu semua keluarga.
"Mami,kiran hamil mih"teriak arayya,semua menengok kearahnya,termasuk arsen yang baru saja melangkah keluar.
"Masya allah,alhamdulilah"ucap adilla.
Arsen membulatkan matanya.
"Bisa jadi itu bukan anak arsen mih"ucap arsen.
Deg
Kiran mendengarnya,baru saja dia akan menuruni tangga,langkahnya terhenti.
"Maksud kamu apa sen?"tanya adilla.
"Aku cuma ngelakuin sekali,lagi pula,arsen ga pernah mencintai kiran"ucap arsen.
Plak.
"Mami ga nyangka kamu bicara seperti itu sen"ucap adilla.
"Kita buktiin aja mih,kalau anak itu lahir,arsen akan langsung tes dna"ucap arsen dengan sinis.
"Mamu kecewa sama kamu"ucap adilla.adilla menghampiri kiran namun kiran segera memundurkan dirinya,dan berlari menuju kamar.
"Lo pikir gue ga tau apa yang terjadi sen?"sentak arayya.
"Mami inget kan,waktu rayya mau anterin makanan ke apartemen mereka,arayya dengar semua mih,arsen bilang dia tidak akan pernah mengakui itu anaknya"ucap arayya.
Adilla menoleh kearah arsen dengan perasaan kecewa.sedangkan algio ingin rasanya menonjok wajah putranya,namun kaki dan mulutnya terasa kelu,untuk berbicara.
"Gue ga nyangka bang,lo lebih brengsek dari gue dulu"ucap athalla.
Semua terdiam untuk sesaat setelah mereka melihat kiran membawa koper,dan menuruni tangga.
"Sesuai janji aku,jika aku hamil aku akan meninggalkan kamu,jadi hari ini aku menepati janji ku"ucap kiran,menatap arsen.
"Bagus"ucap arsen.
"Selamat tinggal semua,kiran pamit,assalamualaikum"ucap kiran,dan segera meninggalkan rumah itu,semua orang di dalam rumah itu menatap tak percaya pada kepergian kiran.
"Jangan pernah anggap mami sebagai ibu kamu,mulai hari ini kamu bukan anak mami,mami akan anggap kamu anak,jika kiran kembali kerumah ini"ucap adilla segera pergi menuju kamarnya.
"Kamu sudah melukai hati perempuan yang papa cinta,seperti istri saya,jangan anggap saya ayah kamu lagi"ucap algio,segera menyusul adilla.
Kiran
"Kirann"panggil alvan.
Kiran memeluk tubuh alvan.
"Kak hiks,kak"ucap kiran.
"Lo kenapa kir?"tanya alvan.
"Kiran mau pamit"ucap kiran.
"Lo mau kemana?"tanya alvan.
"Ketempat dimana gue bisa hidup bahagia sama anak gue"ucap kiran melepas pelukannya.
"Apa maksud lo?"tanya alvan.
Kiran menceritakan semuanya.
"Kurang ajar"gumam alvan.
"Tunggu,lo ikut gue ke apartemen aja,lo tinggal disana"ucap alvan.
"Nggak"ucap kiran.
"Gue minta maaf ran,ini salah gue,gue bodoh banget,minta lo nikah sama dia,sepupu macem apa gue ini"ucap alvan tanpa sadar.
"Sepupu?"beo kiran.
"Gu-gue bisa je-"
"Gausah ada penjelasan,semua jahat,kalian semua jahat"ucap kiran segera meninggalkan alvan.
"Kiran,kiran,semua karna arsen kiat sen gue akan bikin lo menyesal"ucap alvan dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
kiran||Tamat
General Fictionkirania larasati gadis yang terlahir dari keluarga sederhana,ayahnya seorang karyawan,dan ibunya seorang pns.Kehidupan sederhana nya mulai berubah ketika seorang laki laki datang dan mengatakan bahwa kiran adalah adik kandungnya dan menyuruhnya meni...