Arsen sedang berkutat dengan laptop di depannya,tanpa memperdulikan apapun,dan memilih fokus terhadap laptopnya.
"Sebenernya,yang nikah sama dia,laptop atau gue sih"gumam kiran,yang jengah melihat arsen yang tampak sibuk.
Dengan inisiatif,kiran membuatkan kopi untuk arsen,dan membawanya ke kamar untuk diberikan pada arsen.
"Nih"ucap kiran,menyodorkan kopi.
"Taro disitu aja"ucap arsen menunjuk kearah sebelah kirinya.
Kiran meletakan kopinya disana,dan kembali ke sofa,lalu membuka instagramnya.
Prang!!!
Tangan arsen tanpa sengaja menyenggol gelas kopi itu hingga membuat berkas di sampingnya basah.
"Astaga"ucap arsen.
Kiran melihat kearah arsen.dan hendak membantunya.
"Ceroboh"gumam kiran.
"Apa kamu bilang?saya ceroboh?ini semua salah kamu!jika kamu punya pikiran tidak mungkin kamu menaruh disini"ucap arsen.
Kiran membulatkan mata,apa ini?arsen menuduhnya?ingin rasanya kiran buang suaminya.
"Eh enak aja,kamu yang nyuruh taruh disitu"ucap kiran
"Saya suruh kamu taruh disitu,tapi seharusnya kamu berfikir"ucap arsen.
"Harusnya lo itu terima kasih sama gue,udah gue bikin juga kopinya"ucap kiran.
"Terima kasih?kopi kamu tidak ada gunanya buat saya"ucap arsen meninggalkan kiran.
BRAKK!!.
"Astagfirullah,sabarkan kiran"ucap kiran,dan membersihkan kopinya,dan berinisiatif membereskan perkerjaan arsen.
Dengan cekatan,seperti sudah terbiasa,kiran berkutat bersama laptopnya,mengetik banyak dokumen,dan memulihkan nya.dilihat jam sudah menunjukan pukul 22:51,tapi arsen belum juga kembali.
"Akhirnya selesai"ucap kiran,lalu beranjak ke soffa.
Sementara itu arsen memasuki rumah,setelah kembali dari kantornya.
"Loh,sen kamu dari mana?kiran mana?"tanya adilla.
"Ga tau"ucap arsen kesal.
"Dari siang dia gak keliatan loh"ucap adilla.
"Hm".
Arsen kembali menuju kamarnya.
'Ceklek'
Arsen melihat kiran tertidur di soffa.
"Enak banget dia"gumam arsen,kemudian berjalan ke arah laptopnya.
"Heh,kok selesai?berkas ini?apa mungkin dia yang ngerjain"tanya arsen dalam hati.lalu melihat sebuah note.
Udah gue kerjain tuh
Sorry,gue pinter kan?yaiyalah bunda gue kan guru
Jangan marah marah mulu makanya
Tua kan muka loArsen tersenyum melihat note kecil itu,meski ada yang aneh pada perasaannya,saat kiran berbicara dengan kata lo-gue.
"Yang penting udah beres"guman arsen,dan berjalan kearah kiran,arsen memperhatikan detail wajah cantik kiran.
"Apaan sih,jangan sampai saya jatuh cinta"ucap arsen dalam hati,dan segera ke tempat tidurnya.
Kiran
Kiran mengerjapkan mata,melihat ke ranjang tempat tidur,dan benar saja suaminya itu masih terlelap,kiran berjalan menuju kamar mandi.Tak lama kiran keluar dengan pakaian yang pas ditubuhnya,lalu membangunkan arsen,suaminya itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
kiran||Tamat
Fiction généralekirania larasati gadis yang terlahir dari keluarga sederhana,ayahnya seorang karyawan,dan ibunya seorang pns.Kehidupan sederhana nya mulai berubah ketika seorang laki laki datang dan mengatakan bahwa kiran adalah adik kandungnya dan menyuruhnya meni...