Sejak kembali dari panti,kirang sangat kesal terhadap suaminya,bisa bisa nya suaminya itu mengajaknya ke panti dengan pakaian nya yang hanya selutut.
"Masih marah hm?"tanya arsen lembut
"...."
"Maaf,lain kali gak lagi deh"ucap arsen
"...."
"Bereskan semua belanjaan ini,taruh di tempat masing masing"ucap arsen pada mara pembantu,dirumah baru nya,yang benar benar seperti istana bahkan melebihi rumah kedua orang tuanya
"Baik tuan"ucap semua maid,segera melakukan tugasnya.
"Udah dong,marahnya"ucap arsen menatap kiran
Kiran mengabaikan arsen dan berlari kecil menuju kamarnya dilantai atas,karna sebelumnya arsen sudah memberi tahu letak kamarnya.
"Kiran jangan lari lari"peringat arsen,segera menyusul istrinya.
••••••••
"Dih,ini kamar gelap banget sih,ga ada bagus bagusnya,harusnya kamar itu warna nya putih,gak kaya gini hitam semua"cibir kiran"Ya,kamu rombak aja"ucap arsen muncul dari balik pintu
"Boleh"tanya kiran
"Semua buat kamu"ucap arsen
Kiran tersenyum senang dan langsung memeluk arsen
"Udah kan marahnya hm?"tanya arsen
"Masih,aku pending dulu"ucap kiran
"Mana bisa gitu"ucap arsen
"Bisa lah"ucap kiran
Cup
Kecupan singkat di pipi kiran mampu membuat wajahnya memerah.
"Blushing nih"goda arsen
"Nggak,apaan sih,sana kamu"usir kiran
"Ini kan kamar aku"ucap arsen
"Yaudah aku yang keluar"ucap kiran,beranjak keluar namun sebelum keluar,arsen lebih dulu menarik tangannya,hingga membuat dirinya jatuh kedekapan arsen.
"Gak ada yang akan keluar dari kamar ini"ucap arsen,dan meniup wajah kiran.
Kiran mengerjapkan matanya,warna merah dipipinya semakin terlihat bahkan meski rambut kiran menyapu wajahnya.
"Kamu nyebelin"ucap kiran
"Kamu ngangenin"ucap arsen mengeratkan dekapannya
Cup
Lagi lagi arsen menciumnya,bukan dipipi melainkan dibibir.
"Arsen lepas ih"kesal kiran
"Kalo aku gak mau"tanya arsen
Kiran tersenyum licik,dan dalam hitungan ke tiga,dia menginjak kaki arsen
"Awww,sakit"ucap arsen
"Rasain tuh,makanya jangan ngeselin"ucap kiran berlari keluar kamar
"Awas kamu ya"ucap arsen mengejar kiran.
•••••••
"Tuan nyonya,sudah kami siapkan makan malam nya"ucap salah satu maid bernama ranti yang sudah cukup lama bekerja sama arsen,sebenarnya ini bukan rumah baru bagi arsen,hanya saja dia yang jarang kesini."Terima kasih bu"ucap kiran,mengingat bu ranti umurnya lebih dari 50 tahun
"Sama sama nyonya"ucap ranti dan mengundurkan diri,dan diikuti maid yang lain.
"Mau makan apa kamu"tanya kiran
"Kamu"ucap arsen
"Aku serius"ucap kiran
"Apa aja yang penting kamu yang ambil"ucap arsen
"Dih,nih"kiran menyendokan nasi,ayam goreng,dan juga kentang goreng
"Makasih sayang"ucap arsen
Blus
Wah nih orang pengen cepet jadi duda ya,bikin jantung gue ga karuan_batin kiran
"Gausah salting,setiap saat kamu akan dengar panggilan itu"ucap arsen datar
Kiran hanya diam,dan mulai memakan makanannya
"Mau kemana kamu?"tanya arsen
"Cuci piring lah"ucap kiran
"Disini banyak pembantu,itu tugas mereka"ucap arsen
"Tapi kan"
"Kamu gak ada niat,bikin mereka dipecat karna gak ngapa ngapain kan"tanya arsen
"Iya iya,nih aku lepas"ucap kiran meletakan kembali piring kotor itu di meja
Arsen berdiri dari duduknya,mendekati kiran,dan langsung menggendongnya ala bridal style.
"Kamu ga boleh capek naik turun tangga terus jadi,aku akan memindahkan pekerjaan aku,sampai kamu lahiran kerumah"ucap arsen
"Arsen itu terlalu berlebihan"ucap kiran
"Ya aku tau,aku hanya tidak mau kamu kecapean"ucap arsen
Kiran hanya menghembuskan nafas kasar.
▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎
Next or stop guys?

KAMU SEDANG MEMBACA
kiran||Tamat
General Fictionkirania larasati gadis yang terlahir dari keluarga sederhana,ayahnya seorang karyawan,dan ibunya seorang pns.Kehidupan sederhana nya mulai berubah ketika seorang laki laki datang dan mengatakan bahwa kiran adalah adik kandungnya dan menyuruhnya meni...