21. Yayasan Permata Indah

33 2 0
                                    

KAMGEN JUNKYU BGT. Btw maafkeun kalau coveran ku diatas kurang enak didengar xixixi. Baru belajar soalnya ☝️

.
.

Sudah seminggu junkyu tak menampakkan diri. Seminggu itu pun jiya tak berniat untuk mencari. Bohong jika tak khawatir, gadis itu kepalang khawatir. Biasanya dia lah yang paling semangat untuk sekolah namun akhir akhir ini rasanya ia malah tak ingin bersekolah

Kebalikannya ia malah sering melihat Jihoon di sekolah ini. Seperti sekarang Jihoon duduk di depannya sembari memainkan ponselnya dengan kedua kaki diangkat diatas meja begitu saja

Sejak tadi gadis itu terus memperhatikannya. Memperhatikan gerak gerik Jihoon, namun tak ada yang mencurigakan dari nya.

Jihan. Park Jihan, entah mengapa jiya merasa jika Gadis itu ada hubungannya dengannya. Tak tahan lagi Dia mulai berdiri berjalan menghampiri park Jihoon

"Jihoon"

Jihoon hanya meliriknya sekilas "Aku akan mencari park Jihan, namun apapun hasil dari pencarian ku. Aku harap kau berhenti mengusik Kim junkyu. Aku mohon"

Jihoon menatapnya sinis kemudian tertawa remeh "Junkyu itu sudah memberimu apa sehingga Kau begitu menyukainya??"

Jiya menghela nafas gadis itu menunduk sebentar "banyak. Laki laki itu memberiku semua yang ia punya. Jadi tak hanya Jihan yang berharga Dimata mu. Junkyu juga sangat berharga dimataku"

Setelah mengatakan hal itu dia langsung meninggalkan kelas. Tanpa memperdulikan tatapan aneh oleh teman sekelasnya

.

.

Kunci satu satunya jika ingin semua terungkap, ia harus menemukan sang ayah terlebih dahulu untuk menanyakan dari mana kah jiya berasal. Namun dia sendiri tak tahu ayahnya berada di penjara mana. Sial ini rumit sekali. Bahkan sekarang rasanya dia tak bisa lagi berfikir jernih

"Mengapa kok terlihat murung sekali sayang?" Papa barunya menghampiri nya gadis itu sejak tadi duduk didepan televisi yang mati entah apa yang dilakukannya ia hanya terus memandangi televisi gelap itu

"Ayahku berada di penjara mana ya pa?" Ujar gadis itu tiba tiba, membuat hanbin terkejut

"Ayah? Ah... Kamu sudah mengingatnya?"

Gadis itu mengangguk. Tanpa terasa buliran halus menetes di kedua netranya "junkyu seminggu ini tidak masuk Pa. Aku bingung, rasanya aku ingin menjenguk nya. Namun terakhir kali bertemu dengannya malam itu dirumah sakit. Aku sudah membentaknya. Aku sangat merasa bersalah. Namun aku tak tau harus bagaimana"

"Mau papa antarkan ke rumah junkyu??"

Gadis itu menggeleng "aku mau pergi ke penjara tempat ayahku berada saja. Bolehkah?"

Papa nya terlihat memikirkan sesuatu. Ia hanya menatap sang putri dengan raut wajah khawatir

"Papa jangan khawatir. Aku hanya ingin mengetahui sesuatu"

"Oke, besok papa libur. Dan kamu juga libur. Papa antarkan saat itu"

.

.

Gadis itu sudah berada di dalam mobil papa nya berada. Bersama sang adik dia duduk dibelakang. Sejak tadi Haruto terus menatapnya bingung. Haruto tidak tau mereka mau kemana. Dia juga tak berniat bertanya namun tetap saja rasa penasarannya tetap ada

"Noona... Noona tidak apa apa kan?"

Jiya tersenyum simpul gadis itu menggeleng menanggapi pertanyaan sang adik. Namun tetap saja wajah gadis itu terlihat sangat murung

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 3 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Still life | Junkyu TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang