Bab 12

1K 124 44
                                    

Habred aja dulu, lah, pusyang hawa hiks.

Allendra mati kutu di hadapan kedua orang tua So Eun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Allendra mati kutu di hadapan kedua orang tua So Eun. Kemampuan berbicara diplomatisnya tiba-tiba hilang tak bersisa. Mungkin jika situasinya normal pria itu masih bisa menyapa dengan biasa tanpa ada rasa tidak enak yang begitu kuat, sekali pun ia tidak mengingat calon mertua yang hari ini sudah resmi menjadi mertuanya tanpa dia sangka-sangka. Saat ini Allendra harus berbesar hati menekan kesal yang sejak tadi siang terus meronta untuk dibebaskan. Tak mungkin pria itu melampiaskan kekesalannya pada So Eun di hadapan orang tua wanita itu. Terlebih sekarang Allendra sedang menginap di kediaman istrinya.

"Hari ini kau pasti terkejut, kan, Nak?" tanya ayah So Eun ramah sekali.

Semua kesal dalam dada Allendra bisa dikondisikan dengan baik ketika ia berbincang dengan ayah So Eun di ruang makan.

"Sudah jelas, Yah, So Eun itu memang ada-ada saja kelakuannya. Jangan salah paham dulu ya nak Al, kami juga tidak tahu jika dia merencanakan hal gila bersama Vincent untuk menjebakmu. Karena sejak awal So Eun bilang kalau kalian yang akan menikah jadi kami persiapkan semuanya. Meski sejujurnya ibu pribadi sedikit heran, kenapa kalian mau menikah tapi kamu tidak izin dulu dengan langsung," papar ibu So Eun panjang dan sangat jelas.

Allendra yakin orang tua istrinya ini tidak terlibat dalam rencana itu, sama sepertinya mereka juga korban tipus muslihat So Eun yang halus sekali caranya.

"Apa yang dikatakan Ibu itu benar Al, ayah bahkan berniat menghubungi atau kalau perlu ingin mendatangimu tapi So Eun melarang. Katanya, dia sudah mengurus semuanya dan kalian akan tetap menikah sesuai tanggal yang dia tentukan. Seharusnya waktu itu ayah memastikan lagi padamu agar kau tidak menjadi korban penipuan begini."

Allendra sedikit terkekeh mendengar guyonan mertuanya. Untung saja istrinya sedang sibuk mandi di lantai atas dan tidak bergabung dalam obrolan ini. Kalau ada, sudah pasti dia  yang paling berisik dan tentu saja sambil mengikis kesabaran Allendra. Tangan ibu So Eun terulur menyentuh tangan menantunya, tampak jelas sorot bahagia bercampur haru yang sulit untuk Allendra definisikan.

"Kami tahu ini berat bagimu tapi terima kasih ya nak Al. Terima kasih karena kamu sudah kembali dan menepati janjimu untuk menikahi So Eun. Maaf jika sikapnya sudah berlebihan dan sering membuatmu marah. Dia hanya terlalu mencintaimu dan ingin bahagia bersamamu, mungkin karena itu dia melakukan cara-cara aneh begini."

Allendra yang masih berusaha mencerna status baru dan kondisi yang menimpanya ini sejak tadi memang banyak diam dan menyimak. Takut salah bicara dan justru akan menyebabkan masalah baru atau parahnya menyakiti hati orang tua So Eun.

"Ayah harap kau juga mau memaafkannya, Al, dia sudah sangat menderita selama ini. Sanksi sosial yang didapatnya sungguh menyakitkan. Kami nyaris putus asa, bingung harus melampiaskan kemarahan pada siapa karena memang kau dan So Eun adalah pihak yang paling bertanggung jawab atas kejadian ini."

Oh, My Bad Husband!  (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang