Bab 14

1K 121 54
                                    


"I love you, So Eun."

"I love you too, Alle."

Dua kalimat keramat itu terus terngiang-ngiang dalam benak Allendra. Dia yang sudah mengetahui kata sandi ponsel lamanya memutar video yang tadi dia tonton bersama sang istri berulang kali. Seperti mau memastikan bahwa laki-laki yang ada di dalam video itu memang dirinya. Memang dia yang matanya tampak begitu bersinar ketika menatap So Eun. Seakan wanita itu adalah poros dari segala cahaya yang menyinari kehidupan pria itu. Sedikit demi sedikit Allendra belajar menerima istrinya, setidaknya sekarang dia tidak terlalu kejam seperti awal-awal. Meski tentu saja perdebatan di antara mereka tidak pernah usai. Selalu ada saja yang memantik emosi sampai akhirnya keduanya adu mulut tapi ujung-ujungnya kembali akur lagi.

"Aku sudah siap," kata So Eun yang baru datang dan sudah berpakaian olahraga yang tampak lucu dikenakannya saat hamil.

Allendra buru-buru menyimpan ponsel tadi lalu berdiri dari duduknya. Sore ini Allendra berniat untuk main golf di lapangan pribadi yang ada di kediaman Spancer. Awalnya pria itu berniat olahraga sendiri tapi So Eun merengek ikut meski sudah dilarang. Wanita itu beralasan bahwa wanita yang hamil tua memang harus banyak gerak dan olahraga ringan agar saat proses persalinan nanti semuanya berjalan lancar dan lebih mudah.

"Kenapa tidak pakai topi?" tanya Allendra.

"Tidak punya," jawab So Eun seadanya, lagi pula sore ini matahari sudah tidak terlalu terik dan sudah perlahan-lahan turun dari puncak langit.

Allendra mendengus, dia tidak bermaksud menjadi sosok suami perhatian tapi entah kenapa langkahnya refleks mendekati So Eun.  Melepas topi putih yang dia kenakan lalu dipindahkan ke atas kepala So Eun. Pria itu sedikit membenarkan rambut istrinya agar topi terpasang dengan sempurna. So Eun yang awalnya kaget hanya bisa tersenyum diperlakukan semanis ini.

"Ayo," ajak Allendra berjalan lebih dulu tanpa menawarkan gandengan atau menuntun sang istri.

So Eun belum yakin sepenuhnya tapi hati kecilnya bilang kalau Allendra sudah berubah, pria itu luluh akan kehadirannya.

Sedikit lagi So Eun, tinggal sedikit lagi. Kamu pasti bisa.

Tuan dan nyonya Spancer itu menaiki Royal Limo, mobil golf editi terbatas yang sudah menanti sejak tadi untuk membawa mereka ke lapangan yang dituju. Allendra membantu So Eun yang kesulitan naik mobil, tangannya mengangkat pinggang wanita hamil itu sampai mereka berhasil duduk dengan nyaman. Tidak banyak percakapan yang terjalin selama di perjalanan, mereka hanya diam menikmati keindahan pemandangan di halaman samping rumah Allendra yang luar biasa luas. Meski sekarang So Eun sudah jadi nyonya rumah di keluarga itu, dia masih sering berdecak takjub ketika menyusuri kediaman suaminya itu.

Allendra merasakan perbedaan sikap So Eun yang lebih tenang dan tidak secerewet biasanya, wanita itu jadi lebih lucu kalau pendiam begini. Membuat mata dan hati Allendra tergelitik untuk diam-diam  mengamati So Eun dari samping. Sudut bibir Allendra terangkat sedikit ketika melihat So Eun memejam dan mencoba merasakan sentuhan angin yang menyapa kulit wajahnya. Beberapa saat kemudian So Eun tertarik untuk menoleh ke arah suaminya dan pria itu cepat membuang pandangan ke arah lain.

Sepuluh menit berlalu, mereka tiba di lapang golf yang dituju dan disambut oleh beberapa petugas serta pelatih pribadi Allendra. Aktivitas ini memang terbilang ringan dibanding olahraga yang lain, namun pengawasan terhadap Allendra tidak main-main. Pria itu dipantau empat pengawal, tiga pelayan, dan dua pelatih khusus. So Eun tidak menaruh minat untuk ikut main, dia hanya berdiri di samping bersama para pelayan dan memperhatikan suaminya yang tampak pandai bermain golf. Dia tidak kaku sama sekali, hanya beberapa kali meregangkan tangannya yang mungkin mulai lemas atau kehilangan tenaga.

Oh, My Bad Husband!  (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang