Sementara di markas mean......
Terlihat Joss mean beserta anak buah mereka sibuk mengawasi pergerakan musuh mereka, mereka terus melacak keberadaan musuh sekaligus keberadaan ibu Mew, ntah mengapa perasaan mean tidak enak pikirannya terus tertuju kepada ibu Mew begitu juga dengan Joss"Mean kenapa perasaanku tidak enak" ujar Joss kepada mean
"Apa kau memikirkan apa yang ku pikirkan" ujar mean menebak
"Emmm" Joss menatap mean lalu menganggukkan kepalanya santai
Lalu mereka berdua yang tadinya santai kini terkejut dan langsung meraih salah satu laptop dan melacak keberadaan ibu Mew, dan benar yang mean dan Joss duga, ibu Mew sekarang berada di pesawat dalam perjalanan pulang ke Thailand, mean masih mengawasi ibu Mew sementara Joss panik dan segera mengambil telepon nya dan menelpon Mew
"Mew!!!!" Teriak Joss
"Kau mau aku tuli"
"Ada informasi penting"
"Diamlah aku sedang panik sekarang" ujar Mew marah
"Huh panik??" Joss yang tadinya panik sekarang terdiam
"Gulf....aku tidak tau apa yang terjadi dia tiba tiba saja menangis" ujar Mew lirih
"Apa dia mengangkat telepon mu tadi pagi??" Tanya Mean merebut hp Joss dari tangan Joss
"Emm"
"Kau bodoh!! Tadi pagi ibumu yang menelpon aku yakin dia bilang yang aneh aneh kepada gulf.." ujar mean sambil memperhatikan laptopnya
"Apa maksudmu?"
"Ibu mu Mew dia sekarang menuju ke Thailand aku yakin setelah ini pasti akan ada masalah lagi kau harus hati hati, jaga lah gulf lebih ketat lagi" ujar mean
Tut Tut Tut
Mew tidak menjawab mean dia langsung mematikan teleponnya karena boun yang memeriksa Gulf tiba tiba keluar dan menghampiri nya"Bagaimana??" Tanya Mew khawatir
"Tidak apa apa hanya saja trauma masa kecilnya kumat lagi, biasanya traumanya muncul ketika dia merasa akan kehilangan seseorang yang dia cintai" ujar boun menjelaskan kepada Mew
"Dia mencintaimu kamu tidak akan meninggalkan nya kan??" Tanya boun lagi kepada Mew
"Darimana kau tau dia mencintaiku" ujar Mew bingung
"Kau Mew suppasit bodoh.....tentu saja dari sikapnya saja bisa di ketahui bahwa dia mencintaimu" ujar boun lalu menepuk bahu Mew dan berjalan meninggalkan Mew pulang ke rumahnya melanjutkan tidurnya
Mew masuk ke dalam kamar nya disana terlihat gulf sedang berbaring dan menutup matanya, tadi boun sedikit memberi gulf obat penenang hingga gulf tidak akan sadarkan diri selama 10 menit ke depan
"Gulf bangun sayangg....." Ujar Mew lalu menggenggam tangan gulf
*Aku tidak tahu apakah aku mencintaimu atau tidak yang kurasakan ketika ada di dekatmu adalah ketenangan, aku merasa tenang dan nyaman jika berada di dekatmu..aku butuh waktu gulf aku butuh waktu untuk menyakinkan hatiku...tapi jangan pernah meninggalkan aku sendiri itu sama saja kau menyakiti diriku* ujar Mew dalam hati sambil mengelus lembut tangan gulf dengan mata yang menatap wajah gulf
Beberapa menit kemudian
"Eughhh"Gulf membuka matanya perlahan, Mew yang berada di dekat gulf langsung memegang tangan gulf dengan erat, wajah pertama yang gulf lihat adalah wajah Mew, gulf tersenyum lalu setelah itu dia kembali menangis
"Hiksss phi~" ujar gulf lirih
"Heyy baby kenapa menangis hemm...sini sini" ujar Mew lalu membawa gulf kedalam pelukannya
"Hikss phii~ jangan tinggalkan gulf hikss sendiri" tangis gulf di dalam pelukan mew
"Aku tidak akan meninggalkan mu gulf, aku akan selalu disisi mu, tidak akan ada orang lain selain dirimu di sampingku" ujar Mew lalu mengelus rambut gulf lembut, gulf membalas pelukan Mew dengan senyum yang terpampang di wajahnya
Keesokan harinya...
Pagi pagi sekali Mew mendapatkan informasi dari mean bahwa ibunya berada di bandara Thailand sekarang, Mew yang tidak tau apa yang di rencanakan ibunya hanya mengabaikan informasi mean lalu meninggalkan masion untuk menjemput ibunya,tanpa pamit kepada gulf karena Mew tidak tega membangunkan gulf yang masih tertidur pulas, gulf yang baru saja terbangun melihat ke seluruh area kamarnya mencari keberadaan Mew"Hikss dia meninggalkan ku" Isak gulf
Gulf segera menghapus air matanya lalu berjalan ke arah kamar mandi dengan tatapan kosong
Di bandara
Terlihat seorang wanita tua sedang duduk menunggu kedatangan Mew, tak lama kemudian datanglah Mew, ibu Mew tidak mau basa basi dia langsung menarik tangan Mew ke sebuah kafe terdekat di bandara"Hay jeng....." Sapa seorang wanita paru baya yang di duga sahabat ibu Mew sementara di sampingnya berdirilah wanita cantik yang di duga anak sahabat ibunya
"Hay juga jeng.....lama kita ga ketemu ini anakmu jeng" ujar ibu Mew lalu menunjuk ke arah wanita mudah
"Iya dia anakku mild" ujar wanita paru baya itu yang di duga ibu mild sekaligus ibu tiri gulf
Mereka cukup lama berbincang hingga hari menjelang siang, Mew hanya diam dengan tatapan cemas bagaimana tidak dia meninggalkan gulf sendiri di masionnya Mew takut gulf kenapa Napa sementara mild terus memperhatikan wajah Mew tanpa berkedip sekalipun
"Mew ibu mau bicara" ujar ibu Mew kepada mew
"Emm" jawab Mew cuek
"Kau akan di jodohkan dengan anak sahabat ibu ini" tunjuk Mama Mew ke arah mild
"Emmm..tunggu tunggu APA!!!" Teriak Mew kaget
"Bagaimana mild setuju?" Tanya ibu Mew kepada mild
"Iya Tante" jawab mild malu malu
Brakkk
Mew memukul meja dengan sangat kasar hingga membuat orang disana termasuk ibu Mew, ibu mild dan mild terkejut"Kau ini yang benar benar saja....kau boleh melakukan apapun tapi jangan ikut campur dalam urusan pasangan hidupku"ujar Mew
Dia lalu mengambil kunci mobilnya dan berjalan menuju ke masion nya sebelum itu dia memerintahkan salah satu bodyguard nya untuk mengantar ibu nya ke masion kedua Mew
.
.
.
.
"Aku ini tunanganmu!!!" Ujar mildPrangg
Mew terkejut ketika melihat gulf berdiri mematung dengan pecahan gelas di kakinya, mild tersenyum sinis tapi berbeda dengan Mew yang justru khawatir"G-gulf..."
.
.
.
."O-oh maaf" ujar gulf menghapus air matanya lalu berlari menuju kamarnya
.
.
.TBC
Dah lah lanjut besok
Babay(Bisa bisanya gw Nemu lagi😭🤣)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Baby Gulf🔞💗
Historia CortaSeason 2 masih on going nanti kalau udah di publikasikan aku kabarin... Menceritakan seorang pria manis bernama gulf kanawut yang di benci oleh seluruh keluarganya, gulf di benci karena dia satu satunya laki laki di dalam keluarganya yang mengalahka...