35. RF | KENAPA?

1.8K 83 29
                                    

Hai reader's RAFKA! ❤️
BIASAKAN FOLLOW SEBELUM BACA
Jangan lupa buat Vote dan Comment nya ya!

HAPPY READING!💓

"Lo pasti tau kan Elang kenapa?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo pasti tau kan Elang kenapa?."

•••***•••

Saat ini Rafka, Rezvan, Darrel, Elang dan juga Agil sedang berada di kelas. Suasananya benar benar sangat kacau, karena para guru sedang melaksanakan rapat mendadak.

"Jam terakhir kosong, mending cabut sekarang aja kali ya." ucap Darrel sambil memakai hoodie nya.

Rezvan melemparkan pensil kearah Darrel. "Gak segampang itu bodoh." kesalnya.

Rafka memakai tasnya di sebelah bahu kanannya, kemudian berdiri. "Markas." ucap nya singkat kemudian pergi meninggalkan kelas.

Rezvan, Darrel, Elang dan juga Agil pun mengangguk dan langsung mengikuti Rafka dari belakang.

Tetapi sebelum benar benar pergi dari kelas Rezvan berhenti di depan pintu. "Sayang sayangnya Rezvan, Aa Rezvan yang tampan ini pulang dulu ya. Besok kita ketemu lagi!." ucapnya kemudian ia memberi flying kiss.

"GAK USAH BALIK LAGI JUGA GAPAPA REZ!." teriak seorang siswi yang diketahui ia memang membenci Rezvan karena menurutnya Rezvan itu sangat menyebalkan.

Rezvan berdecak kemudian ia melangkahkan kakinya mengikuti teman temannya.

Sesampainya didepan kantin, Darrel berhenti kemudian memegangi perutnya. "Gue laper anjir. Mampir bentar sabi kali." ucap nya sambil mempoutkan bibirnya.

Rafka mendelik geli kearah Darrel. "Imut enggak, jijik iya." cibir Rafka.

Rafka menduduki kursi kantin yang tersedia dan diikuti oleh teman temannya.

"Lo pada mau makan apa? Gue yang pesenin." ucap Rezvan.

Darrel menatap Rezvan bingung. "Kesambet apa lo? Gak biasanya nawarin kayak begini." kekeh Darrel.

Plak.

"SAKIT SIALAN."

"Mampus! lagi lo kenapa sih? Niat gue baik loh." kesal Rezvan.

"Berisik." ucap Elang dingin.

Semua mata tertuju kepada Elang kecuali Agil. Rafka, Rezvan dan juga Darrel menatap Elang bingung. Ada apa dengannya? Tidak biasanya Elang seperti ini.

RAFKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang