'Your attention is important, so please don't share it with others.'
***
Sesuai perkiraan BMKG,cuaca hari ini cerah berawan dengan matahari yang leluasa memancarkan sinarnya di muka bumi. Sepertinya perkiraan cuaca hari ini berlaku hingga siang nanti,mengingat tak ada tanda-tanda akan turun hujan. Di lorong lantai satu gedung fakultas bisnis,ketiga gadis itu tengah duduk bersandar sambil mengipasi wajahnya dengan tangan.
"Bangke!!! Muka gue udah sebelas dua belas ama kepiting rebus gara-gara duduk satu jam disini," maki Brisia dengan muka merah padam--paduan panas dan marah.
"Iya niih,gue juga udah gak kuat banget...mana haus,lagi!!" Alea menimpali. Tangannya tak berhenti mengipasi bagian wajah.
Zoeya yang duduk paling ujung hanya mendengus,malas mengeluarkan suara--Lebih tepatnya tak ingin terlalu banyak membuang energi. Di ambilnya buku tulis kecil dari dalam tas,kemudian ia jadikan sebagai kipas.
Ia menyesal pagi ini mengenakan kaos rajut turtle neck berlengan panjang. Belum lagi jeans nya yang membuat kaki semakin gerah. Kalau tau matahari akan semenyengat ini,ia pasti akan memilih daster saja sebagai outfit.
"Zoe,telvon lagi si Vio... Kapan keluar?, nggak tau apa kita nunggu udah kaya cacing kepanasan," ucap Brisia yang langsung di angguki Zoeya.
Lima detik,,
Sepuluh detik,,
Lima belas det_
"Hallo?"
Bola mata Zoeya sontak membulat. Bukan karena suara dari seberang sana,melainkan karena seseorang yang baru saja berjalan terburu-buru melewati dirinya sambil menggendong seorang perempuan ala bridal style.
Dia--Nuca.
"Nuca!!!" Panggil Zoeya sambil berlari mengikuti langkah Nuca. Pemuda itu bahkan tak mengindahkan panggilan darinya dan justru semakin mempercepat jalannya.
"Zoe..Lo mau kemana,,?"
"Yatuhan,Zoe....Lo ngapain maen lari tiba-tiba sih!?"
Zoeya tak memperdulikan teriakan Brisia dan Alea. Gadis itu mengikuti Nuca yang berjalan memasuki ruang kesehatan. Namun belum sempat Zoeya ikut masuk,pintu itu otomatis tertutup membuatnya ragu ingin ikut masuk.
"Lo jalannya cepet banget sih Zoe,,gue ampe kehabisan nafas tau nggak!!" demo Alea pada Zoeya yang tengah berdiri gusar di depan ruang kesehatan.
Zoeya menatap Brisia dan Alea bergantian. "Kalian tadi liat kan,,?. Nuca gendong cewek,?. Barusan gue nggak salah orang kan,,?"
Brisia bergumam kemudian mengangguk meng'iya'kan. "Dari body nya sih emang cowok lo,tapi yang dia gendong siapa,?. Mana mukanya panik banget lagi,"
"Kalo lo penasaran,mending masuk aja Zoe...ini kan ruangan umum." saran Alea.
Namun saat Zoeya akan memutar handle pintu,seseorang dari dalam melakukannya terlebih dahulu. Nuca keluar dengan raut wajah yang sulit di artikan.
"Nuca_
"Kalo kamu mau tanya,nanti ya Zoe.. Aku harus ngambil air hangat di kantin"
"Tapi Nuca_
Belum sempat Zoeya melanjutkan kalimatnya,Nuca terlebih dahulu berjalan pergi menuruni anak tangga. Zoeya mendengus kesal,sebenarnya siapa gadis yang Nuca bawa tadi?. Kenapa kekasihnya itu sangat khawatir bahkan sampai tak menghiraukan keadaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MISDIRECTED
RandomBagaimana jadinya jika orang yang kamu percaya dan paling kamu anggap berharga justru jadi orang pertama yang menggores luka?. Menjalin hubungan hampir empat tahun lamanya tak menjamin kalau kisah percintaan Zoe dan Nuca endingnya akan membahagiakan...