'in the end, fate does want us to be together forever. But not as lovers, but brothers.'***
Sudah pukul setengah sebelas malam,tapi Zoeya masih belum bisa memejamkan matanya. Tubuhnya berguling ke segala penjuru kasur,namun tetap saja gadis itu belum menemukan posisi yang nyaman.
Zoeya merubah posisinya menjadi duduk. Ia mencepol rambutnya asal,kemudian turun dari atas ranjang,bergerak mencabut ponselnya yang semula tercharger di atas nakas.
Ada satu panggilan terlewat saat Zoeya mengecek notifikasi di ponselnya. Jarinya bergerak menekan icon panggilan untuk menghubungi balik nomor tersebut.
"Halo,sayang kamu belum tidur?" Suara Azalea terdengar pertama kali saat panggilan tersebut sudah terhubung.
"Mamah kapan pulang,?" Bukannya menjawab pertanyaan sang ibu,gadis itu justru balik melontarkan pertanyaan.
"Besok,sweetheart...Jam sembilan mamah sama Papah udah landing di Jakarta. Malam ini juga Papah kelarin kerjaannya,"
"Zoe,kangeeen..." rengeknya manja membuat Azalea terkekeh.
Gadis itu memang sangat merindukan ibunya. Biasanya ketika Azalea ada tugas dinas,paling lama hanya dua sampai tiga hari. Kalaupun satu minggu lebih,Zoeya akan memilih ikut dari pada di tinggal di rumah sendirian. Berbeda dengan ayahnya,mungkin karena terbiasa sejak kecil di tinggal dalam waktu berminggu-minggu bahkan sampai berbulan-bulan,gadis itu merasa biasa saja.
"Mamah juga kangen banget sama anak mamah yang super manja ini," katanya di selingi tawa.
"Kamu baik-baik aja kan,sweetheart?"
Zoeya bergumam pelan,menggangguk samar meski Azalea tak bisa melihatnya.
"Fine,mom.."
"Abang_pulang ke rumah?" Nada suara Azalea terdengar ragu.
"Seminggu ini Abang nemenin Zoe di rumah. Cuma ini lagi balik ke apart,mungkin malam ini tidur di sana,"
"Kamu sendirian di rumah,?"
"Hnn,ya mah.."
Terdengar helaan nafas dari ujung sana. Zoeya tau ibunya tengah khawatir.
"Yaudah kalo ada apa-apa kamu langsung hubungin Abang kamu yah,,. Sekarang Zoe istirahat,ini udah malem sayang..."
"Ya mom,salam buat Papah,"
"Iyah sayang.. sleep tight,sweetheart.."
Setelah panggilan benar-benar berakhir,Zoeya beralih membuka roomchatnya dengan Nuca. Tanda centang dua abu-abu masih terlihat di chat yang terakhir kali Zoe kirim. Kini jemarinya bergerak mengetikkan sesuatu untuk kembali di kirim.
Nuca.
Besok Papah mamah udah balik ke jkt.
Bicarain baik-baik masalah kamu Nuca,cari jalan keluarnya sama-sama.
Malam ini kamu gk usah pulang,tenangin diri aja dulu.Zoeya menghela nafas pelan,menutup aplikasi WhatsApp kemudian menaruh kembali ponselnya di atas nakas. Besok segalanya harus di selesaikan.
__________
Entah ada angin apa,pagi-pagi sekali Sagara sudah bertamu di rumahnya. Pemuda yang hari ini mengenakan setelan casual di padukan dengan jaket denim berwarna navy itu sudah duduk manis di ruang tamu rumah Zoeya.
"Lo bertamu nggak kepagian,Ga?" Zoeya berkata jengah.
"Kan gue mau ajakin lo berangkat bareng,Zoe.. Sekalian numpang sarapan,"
KAMU SEDANG MEMBACA
MISDIRECTED
RandomBagaimana jadinya jika orang yang kamu percaya dan paling kamu anggap berharga justru jadi orang pertama yang menggores luka?. Menjalin hubungan hampir empat tahun lamanya tak menjamin kalau kisah percintaan Zoe dan Nuca endingnya akan membahagiakan...