'Just need to get out of your comfort zone.'
***
Keluar dari kelas,Zoeya membuka ponselnya dan melihat ada notifikasi chat dari sang mamah. Ia di suruh datang ke rumah sakit untuk memberikan berkas file yang tertinggal di jok belakang mobil,katanya tadi pagi tidak sempat terbawa.
"Langsung pulang,nih?" tanya Brisia.
Zoeya mengangguk. "Jemput bu dokter dulu di rumah sakit,"
"Salam yah buat tante Lea. Oh ya ntar malem jangan lupa,"
"Ikut semua,?"
"Iyalah.. Lagian besoknya kan weekend,melepas kepenatan"
Zoeya bergumam pelan. "Oke deh,kalo nyobes ngasih ijin,tapi. Yaudah gue cabut duluan,bye"
Setelah bercipika-cipiki dengan Brisia dan Alea,Zoeya langsung berjalan keluar gedung Fakultas Gizi.
Biasanya kalau menjelang weekend seperti ini,jalanan mendadak akan berubah sangat padat. Tadi pagi Zoeya sudah menolak membawa mobil,tapi karena sang mamah pulang sore dan tidak bisa menjemputnya,akhirnya ia putuskan untuk membawa mobil sendiri.
"Permisi sus, ruangan dokter Azalea,dimana ya?" tanya Zoeya pada suster yang berjaga di resepsionis.
"Anaknya dokter Az ya,?. Tadi dokter Az sudah menghubungi saya,mari mbak biar saya antar,"
"Eh? Nggak papa nih sus,saya nggak ngrepotin kan?"
Suster tersebut tersenyum ramah. "Sama sekali tidak,mbak. Mari saya antar,"
Zoeya mengangguk kemudian mengikuti suster tersebut berjalan menyusuri koridor rumah sakit. Kalaupun ia menolak,takutnya ia justru nyasar di rumah sakit yang sudah seperti hotel ini. Bau karbol dan obat-obatan menjadi yang paling khas di tempat ini. Zoeya sampai beberapa kali menahan nafas karena tak tahan dengan bau rumah sakit yang membuatnya seketika mual.
"Zoe,,"
Dari ujung koridor,Azalea memanggil putrinya kemudian berjalan mendekat. "Makasih ya sus,sudah mau nganter anak saya,"
"Sama-sama dok,.ya sudah saya kembali dulu. Permisi," pamit suster tersebut meninggalkan Azalea dengan Zoeya.
Melihat raut pucat putrinya membuat Azalea mengusap surai coklat anak gadisnya. "Mual ya,?"
Zoeya mengangguk sebagai jawaban. Matanya bahkan sudah berkaca-kaca menahan tangis.
Azalea justru terkekeh. "Mamah mau naruh ini dulu di ruangan. Kamu mau ikut atau mau ke kantin?"
"Kantin" jawab Zoeya cepat.
"Yaudah. Nanti dari sini kamu lurus aja,terus belok kiri,nanti paling ujung ada tulisan kantin.Nanti mamah nyusul kesitu,"
Zoeya mengangguk kemudian berjalan sesuai instruksi sang mamah. Berbelok di koridor kiri,ia harus melewati ruang radiologi dan ruang Laboratorium. Kantin berada di lantai satu tepat di dekat parkiran barat kalau di lihat dari arah luar.
Sambil menunggu sang mamah,Zoeya memutuskan untuk memesan hot chocolate untuk dirinya dan hot Americano untuk sang mamah. Menghilangkan kebosanan,ia membuka akun sosial medianya,menggulir beranda dan bergantian menekan ikon love di feed story orang.
Saat sedang fokus membaca vibes story di akun instagram milik Fiersa besari,seseorang menepuk pelan bahunya membuat ia refleks mendongak.
"Zoe?"
KAMU SEDANG MEMBACA
MISDIRECTED
RandomBagaimana jadinya jika orang yang kamu percaya dan paling kamu anggap berharga justru jadi orang pertama yang menggores luka?. Menjalin hubungan hampir empat tahun lamanya tak menjamin kalau kisah percintaan Zoe dan Nuca endingnya akan membahagiakan...