'What you plant, you reap'
***
Selesai kelas pagi,Zoeya mengikuti keempat sahabatnya menuju kantin Universitas. Meskipun sebenarnya malas,namun Zoeya juga tak bisa menolak saat Brisia menggaet lenganya untuk ikut bergabung.
Dirga melambaikan tangan memberi isyarat agar kelima gadis itu menghampirinya.
"Kok tumben kantin sini yang?" Brisia mengambil tempat duduk tepat di samping Dirga.
"Makanan disini ternyata enak..lagian sesekali lah,biar nggak bosen di kantin Fabis sama Fagis mulu"
Brisia mengangguk mengerti. Gadis itu mulai mengeluarkan ponselnya,memainkan aplikasi tik-tok.
"Zoe,kapan nih gabung sama club musik?" Devan-cowok berwajah blasteran yang semula berbincang dengan Yogi kini beralih pada Zoeya.
"Lah,emang gue ada niatan mau masuk club musik?"
"Ya barangkali lo mau lebih deket ama cowok lo. Lagipula lo udah sering liat kesana,nemenin cowok lo latihan kan?"
Zoeya mengernyit. Cowoknya,,?tapi siapa?.
"Bang Saga...gak usah sok bego lo,"
"Yee si Saga mah bukan cowok gue bege!!"
"Dih gaada sopan-sopannya lo. Mentang-mentang ceweknya kalo manggil seenak jidat," Tito menimpali.
Zoeya terkekeh pelan. "Gue bukan ceweknya,dan dia juga bukan cowok gue.."
"Terus apa,calon??" Melvin ikut gencar menggoda.
"Calon mah,,kalian aja juga bisa kali..." Zoeya justru menggoda mereka .
"Dih, tipe-tipe yang nggak cukup satu nih,,"
Zoeya tertawa pelan mendengar perkataan Devan. "Ya selagi ada lebih,kenapa cuma satu??rugi dong ah"
"Yee....mau jadi ghostener lo Zoe??" Cibir Tito.
"Lah ya kagak...cuma kalo kaliannya baper gue bisa apa??"
"Yee si cepu,"
Melvin berdehem pelan sebelum kembali membuka suara. "Tapi Btw,cowok modelan bang Saga tuh idaman para cewek loh Zoe. Nggak cuma good looking,tapi juga berdompet tebel"
"Pesonanya ngalahin si Revano yang notabenya jadi presdir mahasiswa. Gue denger-denger,mereka masih sodaraan. Selain ketua MAPALA sama leader club musik,bang Saga juga udah jadi Ass-dos walaupun masih semester empat. Kebayang nggak tuh otaknya begimana?" Tito ikut nimbrung.
"Hmm...pacaran sama dia bukan cuma makmur hidup lo,pamor lo mesti ikut melejit tinggi"
Zoeya terbahak di tempatnya membuat ketiga pemuda itu menatapnya bingung. Yogi yang sedari tadi menyimak ikut terkekeh.
"Lo pada udah mirip seles yang nawarin barang ke customer. Melebih-lebihkan biar customer tertarik buat beli barang kalian. Di bayar berapa lo pada,?"
Tito melempar kulit kuaci pada Zoeya. "Kita nih baik mau nyomblangin lo ama tu kating. Lo nggak mau?"
"No,thanks"
"Alah ntar juga guling-guling di kasur sambil meluk fotonya bang Saga," cibir Melvin.
Zoeya menatap ketiganya geli bercampur ngeri membayangkan dirinya seperti itu.
"Kalian nggak baik-baikin diri sendiri aja, buat bikin Zoeya tertarik?. Barangkali yang Zoeya suka ada di kalian?" Yogi berkata santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
MISDIRECTED
RandomBagaimana jadinya jika orang yang kamu percaya dan paling kamu anggap berharga justru jadi orang pertama yang menggores luka?. Menjalin hubungan hampir empat tahun lamanya tak menjamin kalau kisah percintaan Zoe dan Nuca endingnya akan membahagiakan...