Bagian Dua puluh delapan||Happy wedding Nucalio

3 0 0
                                    


'Kini,Aku melepasmu dengan perasaan Bahagia.Aku tahu,kamu akan tetap menjadi milikku baik dulu maupun sekarang.Dan yang harus kamu tau,rasa sayang dan cinta aku buat kamu tidak akan pernah berubah.selamat menempuh kehidupan baru,brother..'

-Zoeya Allura-


***


Claussallica Light Hotel akan menjadi tempat bersejarah bagi Nuca. Pagi ini,acara pernikahan putra tertua di keluarga Abrisyam akan di gelar. Seluruh keluarga,kerabat dan sahabat Nuca turut hadir termasuk dari keluarga Regantara pun ikut hadir untuk menyaksikan hari bersejarah pemuda itu.

"Ini beneran nggak sih Zoe?. Nuca mau married??" Brisia bertanya,masih tak percaya.

Mereka berempat kini tengah berada di kamar hotel milik Zoeya,membantu gadis itu bersiap-siap dengan dress yang sudah di siapkan oleh orang WO.

"Ya menurut lo?"

"Sumpah gue masih nggak percaya bangeeeet....apalagi bininya si singa lebay itu!?"

"Iyah gue juga masih nggak percaya banget," Viola ikut menyahut.

Alea menepuk pelan bahu Zoeya. "Lo udah ikhlas kan??. Lo nggak akan dendam sama calon kakak ipar lo kan??"

"Nah jangan sampe nih,Lo baik-baikin si singa tapi di belakangnya lo nusuk dia". Sahut Brisia.

Zoeya mendengus kesal. "Guys..please jangan lebay. Nuca udah jadi abang gue. Dan apapun keputusan yang dia ambil,selama itu yang terbaik buat dia gue pasti ikut bahagia. Lagian si Liona juga not bad,apalagi alasan mereka bersatu karena ada anak,"

"Bagus deh.Gue bangga banget sama lo," Brisia memeluk Zoeya diikuti Viola dan Alea.

Tak lama,suara ketukan pintu membuat pelukan ketiganya terlepas. Viola beranjak dari duduknya untuk melihat siapa yang datang.

"Loh,kak Saga"

"Zoe_

"Oh,mau nyari Zoe...masuk masuk dia baru kelar make up" potong Viola,menyuruh Sagara untuk masuk ke dalam.

Ketiga perempuan yang melihat kehadiran Sagara menatapnya bingung,membuat pemuda itu berdiri kikuk.

"Boleh tinggalin gue sama Zoe,?. Gue mau bicara sama dia,"

"Boleh sih,tapi jangan macem-macem ya..." peringat Brisia yang langsung di angguki oleh Sagara.

Setelah ketiga teman Zoeya keluar,Sagara berjalan mendekat ke arah Zoeya. Menatap gadis itu lekat,dari atas sampai bawah.

"Ma_mau bicarain apa?" . Siapapun yang berada di posisinya,jika di tatap selekat itu pastinya akan grogi kan?.

Bukannya menjawab,Sagara justru lebih mendekat padanya. Tangan kanan pemuda itu terulur untuk mengusap lembut pipi Zoeya,membuat gadis itu memejamkan matanya.

"Cantik," bisik Sagara membuat Zoeya tersentak,lalu mundur memberi jarak.

"Ga,lo_

"Santai,gue belom mau apa-apain lo"

Zoeya memicingkan matanya,menatap tajam pada Sagara. "Belom??. Artinya lo ada niat mau apa-apain gue dong!?"

Sagara terkekeh,kemudian duduk di atas ranjang. "Masih gue pikirin siih..."

"Sagaaaaaaaa"

Sagara terbahak. "Bercandaaa... Sini duduk," Saga menarik lembut tangan Zoeya,menginstruksikan gadis itu untuk duduk di sampingnya.

MISDIRECTED Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang