'Even your trust in me has disappeared.'
***
Keluar dari toilet,Zoeya menyempatkan diri melihat penampilannya di cermin. Mengeluarkan Liptint variant cherry lalu mengaplikasikan di bibir tipisnya. Ia bukan tipikal gadis yang suka berdandan berlebihan. Daily make up nya hanya pelembab ringan,face mist dan lip tint. Memakai mascara atau eye liner hanya ketika sedang ingin saja."Gue sih nggak masalah kalopun si Nuca mau ikut tim pengembangan. Yang gue permasalahin kenapa si Liona ikut gabung juga coba!!"
Samar-samar aura pergosipan Zoeya rasakan ketika tiga orang mahasiswi masuk ke dalam toilet untuk memperbaiki make up nya. Tipikal mahasiswi yang mengedepankan ke good-looking an.
"Ya kan apa gue bilang San,apalagi kalo inget kejadian pas di puncak itu. Nuca sampe nggak balik stand gara-gara jagain cewek itu yang tepar. Padahal kan disana udah banyak banget petugas kesehatan,"
"Gue rasa emang Liona lagi nyoba makin gencer deketin Nuca deh,Apalagi Nuca kan calon kandidat ketua BEM tahun ini."
"Bukannya mereka emang pacaran??" Timpal satu nya lagi membuat kedua orang itu berdecak.
"Ya enggak lah,,, Nuca tuh udah punya cewek,denger dari Rasti katanya cewek Nuca anak fakultas kita. Tapi MABA"
"Ooh gerombolan cewek berduit yang sering nongkrong di cafe bareng Nuca dkk itu,?"
Zoeya menahan untuk tidak tertawa saat mendengar kaya 'Cewek berduit' keluar dari percakapan mereka. Sebegitu mencoloknya kah penampilan dia dan kawan-kawannya?.
"Emang ceweknya yang mana,,,?. Cakep-cakep semua,nggak bisa bedain mana yang lebih deket sama Nuca"
"Gue aja belum pernah liat jelas wajah mereka. Tapi kata Rasti ceweknya itu yang paling cakep,"
Zoeya sudah tak tahan ingin tertawa. Tak ingin semakin menguping pembicaraan mereka,ia memutuskan untuk keluar dari toilet membiarkan mereka bergosip ria di dalam sana.
"Lama banget sih,lo tidur apa berak!?" protes Brisia.
Kedua gadis itu berdiri di luar toilet menunggu Zoeya yang katanya ingin buang air kecil.
"Ngehallu dulu gue,. Yok cabut.,"
Ketiganya berjalan menuju koridor utara yang menghubungkan langsung dengan koridor menuju kantin Fakultas Bisnis.
"Pesen dulu sana,tapi harus nyamperin sendiri ke stand nya" suruh Dirga saat ketiganya sampai.
"Biar gue aja,. Kalian pesen apa?" tanya Zoeya pada Brisia dan Alea.
"Sama gue Zoe,takutnya lo repot bawanya" Brisia menimpali.
"Gue samain sama lo aja yah Bri," ucap Alea yang di angguki oleh Brisia.
Menunggu pesanan siap,Zoeya dan Brisia bercanda ringan sambil berbincang membuat keduanya tertawa renyah.
"Sssstttt...calon pelakor tuh,tumben nggak sama cowok lo" bisik Brisia pada Zoeya saat melihat Liona berjalan memasuki kantin bersama dua orang temannya.
Zoeya terkekeh,memukul pelan lengan Brisia. "Kedengeran orangnya,berabe lo!!"
"Dih bodoamat,kalo tersinggung berarti emang merasa pelakor. Btw gue kira tu orang nggak punya temen,"
"Pura-pura temennya kali," respon Zoeya santai membuat Brisia terkekeh.
Liona tersenyum ramah saat melihat Zoeya berdiri di depan stand siomay yang akan ia kunjungi juga. Gadis itu menyapa ramah kekasih Nuca yang di balas cukup ramah pula oleh gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MISDIRECTED
RandomBagaimana jadinya jika orang yang kamu percaya dan paling kamu anggap berharga justru jadi orang pertama yang menggores luka?. Menjalin hubungan hampir empat tahun lamanya tak menjamin kalau kisah percintaan Zoe dan Nuca endingnya akan membahagiakan...