🌹#5 Five

4.6K 747 143
                                    

JHY lights Enterprise
19.00 KST

Malam ini Rosé masih berada di kantor untuk merevisi beberapa proyek perusahaan yang akan diluncurkan akhir tahun ini.

Soal pembahasan kemarin malam, habis disitu saja. Jeffrey tidak mengiyakannya, Rosé juga tidak ingin mendengar jawaban Jeffrey. Mereka berdua sama-sama bungkam.

Sekarang yang tercipta justru suasana aneh dan canggung.

Kring kring kring

"Annyeong hasimnikka? JHY lights Enterprise, private secretary Roséanne Park imnida. Ada yang bisa saya bantu?" Tanya Rosé saat mengangkat telepon kantor yang berdering.

"Tolong antarkan kopi keruangan saya."

"Eoh? Ba- baik Boss."

Panggilannya pun terputus. Ternyata yang menelponnya adalah Jeffrey. Padahal ruangan mereka berdua sangat dekat sekali, hanya pintu saja yang menjadi batasannya. Biasanya Jeffrey langsung memanggil kalau ada keperluan. Tapi lihatlah sekarang, dia malah menelpon.

Ini pasti karna topik pembahasan malam itu. Tapi meski begitu Rosé tidak menyesali keputusannya untuk mengajukan diri sebagai pendamping hidup seorang Jeffrey Jung.

Tidak ada yang perlu di sesali sebenarnya, kalau Jeffrey mau ya sudah, kalau tidak ya sudah juga.

Sesimpel itu sih, menurut Rosé.

Setelah selesai membuatkan kopi, Rosé pun bergegas mengantarkannya ke ruangan Jeffrey. Tapi saat dia tiba di sana ruangannya kosong.

"Jeff, ini kopi nya!" Teriak Rosé, tapi tidak ada yang menyahut.

"Dia pasti ke rooftop lagi." Lirih Rosé.

Tanpa membuang waktu Rosé langsung masuk ke dalam lift yang berada di dalam ruangan Jeffrey. Lelaki itu memang sering menghabiskan waktu di rooftop saat pikiran nya kacau atau ia bosan dengan pekerjaannya.

Dua menit pun berlalu. Akhirnya Rosé sampai juga disana. Dan ternyata benar, Jeffrey sedang duduk sambil menatap keindahan kota Seoul.

"Your coffee." Lirih Rosé sambil duduk disamping Jeffrey.

" Lirih Rosé sambil duduk disamping Jeffrey

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Thanks." Jawab lelaki itu sambil tersenyum tipis.

Untung saja Rosé tidak hanya membuatkan kopi untuk Jeffrey, melainkan untuk dirinya juga. Dia sudah menebak jika di waktu-waktu seperti ini dia akan menemani Jeffrey sambil mendengarkan segala keluh kesah dari lelaki tampan itu.

MY BIGGEST REGRET✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang