🌹#16 Sixteen

2.9K 469 159
                                    

Lagi lagi minum obat, tiap hari minum obat, dan Jeffrey merasa sangat muak dengan semua itu. Belum lagi dia tidak bisa bebas memakan apapun yang dia mau. Kalau orang orang di kekang oleh kekasihnya, kalau Jeffrey di kekang oleh aturan dokternya.

Kini Irene dan Suho sedang berada di kamar putranya itu. Mereka di sana untuk memastikan Jeffrey meminum obat dengan benar, walaupun susah tapi akhirnya Jeffrey mau meminum semua obat obat tersebut sesuai dengan dosisnya.

"Sayang, Mama sama Papa keluar bentar ya? Kamu gapapa kan mama tinggal?" Ucap Irene sambil memegang pundak putranya.

"Gapapa lah, Ma. Emang kalian mau kemana?"

"Ke acara temen Papa, Jeff. Dia salah satu rekan bisnis Papa, kan agak kurang enak kalau di undang tapi ga datang." Jelas Suho.

Jeffrey mengangguk. Usianya sudah menyentuh kepala tiga tapi masih diberi perhatian seperti anak 13 tahun. Tapi meskipun demikian bagi orang tua, anak tetap lah anak. Tak perduli mereka masih kecil atau sudah dewasa.

"Ooh ya udah, Pergi aja. Jeffrey gapapa kok di rumah."

Irene mengusap sayang kepala Jeffrey, "Ya udah, kalo ada apa apa panggil bibi aja ya? Bentar lagi kakak kamu juga bakalan pulang dari kantornya. Nanti kalau mau ngapain minta tolong ke kakak kamu aja. Okay?"

"Okayyy, berarti bentar lagi Rosé juga ke sini?"

Suho mengerutkan kening mendengar pertanyaan Jeffrey. "Dih, apa hubungannya sama Rosé?"

Sontak Irene tertawa."Papa tuh salah tanya! Harusnya nanya nya gini, ‘Dih, emang hubungan kamu apa sama Rosé?’ gitu." Ucap Irene meluruskan yang membuat Jeffrey merasa sedikit malu.

Fyi, Jeffrey sama sekali belum memberitahu Papa atau Mama nya mengenai hubungannya dengan Rosé. Tetapi Irene sebenarnya tahu, kalau mereka ini ada ‘apa apa’.

Firasat seorang ibu kan memang berbeda. Apalagi malam itu saat Rosé berada di kamar Jeffrey, Irene tanpa sengaja melihat dua orang itu sedang berpelukan.

Untung hanya berpelukan, bukan yang lain.

Logikanya, kalau memang cuman sekedar Boss dan karyawan, mereka tidak akan berpelukan seperti itu. Apalagi pelukannya terlihat lebih intim. ya layak nya seperti sepasang kekasih pada umumnya.

"Ah apasih, Ma! Udah sana berangkat!" Usir Jeffrey yang tak ingin meladeni pertanyaan dari kedua orang tuanya.

"Dih, malu malu kodok gitu." Cibir Suho.

"Ck, sana sana!" Usir Jeffrey sambil sedikit tertawa.

"Ayo ayo, Pa. Sensi banget dia, udah kayak cewek PMS. " Ucap Irene sambil menarik lengan Suho untuk keluar dari kamar Jeffrey.

Saat menuruni tangga, Irene tersenyum riang. Dia merasa senang dan gemas juga. Senang karena akhirnya Rosé mau mengikuti permintaan darinya. Dan gemas karna melihat tingkah Jeffrey yang seperti anak ABG yang takut dibilang sedang jatuh cinta.

Istri dari pengusaha besar itu sudah cukup muak melihat wajah murung Jeffrey. Beberapa bulan ini Jeffrey memang lebih sering tersenyum dan tertawa. Kalau dulu dia seperti lupa bagaimana caranya bahagia. Yang dia lakukan hanya lah melamun, begadang, bekerja dan memikirkan Chaeyeon.

MY BIGGEST REGRET✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang