🌹#21 Twenty One

3.4K 507 164
                                    

Rasanya benar benar memalukan sampai Rosé ingin menenggelamkan dirinya ke dalam sungai Han.

Karna ulah Jeffrey yang mau saja menuruti permintaan gila nya, membuat Rosé menjadi tidak berani untuk datang bekerja di keesokan harinya. Bayangkan saja, sejak Jeffrey selesai memberikan pengumuman tentang kisah percintaannya, para karyawan disana terus saja meledek Rosé setiap Rosé muncul di hadapan mereka.

Tentu saja Rosé tidak tahan dengan gangguan para syaiton tersebut. Apalagi kalau ada yang menanyakan pertanyaan yang membuat Rosé ingin pura pura pingsan saja mendengarnya.

Contohnya, seperti :

"Pak Jeffrey itu suka nge-gym loh Ros. Kamu udah pernah belum, ngeliat otot lengan sama perut sixpack nya?"

"Pak Jeffrey itu bibir nya seksoy banget. Atas tipis bawah tebel, kalo di cipok enak kali ya?"

"Kalo diliat liat dada Pak Jeffrey bidang juga ya, Ros? Udah pernah nyender disana belum?"

"Saya pernah waktu itu salaman sama Pak Jeffrey. Tangannya lembut banget kek bulu domba. Selama ini kalian berdua pasti sering genggaman tangan ya? Ahhhh pengen jugaaaaa"

"Kalian berdua udah sampai ke tahap mana sih, Ros? Udah sampai ke tahap nganu belum?"

"Wah, Pak Jeffrey kan udah lama menduda. Dia pasti ganas banget kalau diranjang."

"Tahan berapa ronde dia, Ros?"

Tuh kan, gila sekali pertanyaan nya!
Dan itu baru sebagian, sebenarnya masih banyak lagi pertanyaan yang tidak sehat untuk di dengar.

Berkat kerempongan orang orang tersebut, membuat Rosé menyadari bahwa karyawan Jeffrey ternyata kurang ajar juga. Mereka memperhatikan body sang Boss dari atas sampai bawah, bahkan sampai ke bibir bibirnya.

Jangan jangan mereka juga pernah berfantasi liar tentang Jeffrey? Wah... Tidak bisa di biarkan. Memikirkan hal ini saja membuat Rosé sedikit frustasi.

Rasanya ia sangat kesal jika ada orang lain yang menggilai Jeffrey melebihi dirinya. How to call this? Obsession? or Jealous? Ya, mungkin kata cemburu lebih tepat untuk menggambarkan perasaan Rosé saat ini.

Karna rasa kecemburuannya ini lah yang membuat Rosé semakin gencar untuk menjaga Jeffrey agar terhindar dari orang orang stress yang ingin merebut Jeffrey dari nya.

Tapi terlepas dari itu semua, Jeffrey sudah membuktikan bahwa dia memang serius pada Rosé. Dan perasannya untuk wanita itu memang benar benar ada, hanya saja Jeffrey sulit untuk mengekspresikan rasa cintanya.

Jeffrey adalah tipe orang yang tidak akan mau berterus terang kecuali apa yang dia sampaikan itu memang benar. Dan hari ini dia mengatakan kepada hampir seluruh penghuni kantornya bahwa dia mencintai Rosé.

And it's not bullshit

Rosé yang tadi nya marah dan sempat meragukan keseriusan Jeffrey, sekarang sudah sedikit yakin bahwa Jeffrey benar benar mencintainya.

Dan kini mereka berdua sudah berada di ruang basemant dan sedang bersiap siap untuk pulang ke rumah.

"Ci, Pulang bareng aku aja, yuk? Biar aku yang anter." Lirih Jeffrey pada Rosé yang baru saja membuka pintu mobil pribadinya.

"Hm gimana ya, kasian juga mobil aku ditinggal mulu dari kemaren."

"Loh kenapa di tinggal? Terus tadi kamu kesini naik apa?" Tanya Jeffrey sambil berjalan menghampiri Rosé.

"Naik mobil."

"Mobil siapa?"

"Mobil Chanyeol."

MY BIGGEST REGRET✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang