🌹#27 Twenty seven

2.5K 315 133
                                    

Rating 18+
[Tidak semua dari chapter ini mengandung adegan dewasa]

Beberapa menit sebelumnya...

"Jeff, udah ih! Jangan minum banyak-banyak nanti mabok!" Tegur Rosé ketika melihat Jeffrey sibuk menuangkan Soju ke dalam gelasnya.

Setelah selesai menceritakan sepenggal kisah dari masalalu nya tadi, Jeffrey dan Rosé pun kembali menyantap pizza yang masih banyak tersisa. Tak lupa mereka juga menyiapkan beberapa bir kaleng dan beberapa botol Soju.

Suasana saat itu benar-benar menyenangkan. Apalagi rasa penasaran Rosé terhadap cerita dibalik perceraian Jeffrey dan Chaeyeon sudah mulai terkuak.

"Kamu mau ini ga? Aku udah lama banget gak liat kamu minum-minum." Ucap Jeffrey seraya mengangkat botol Soju yang ia pegang.

Rosé langsung menggeleng sambil terus memakan pizza nya secara bergantian dari tangan kiri dan tangan kanan. Jika sudah bertemu dengan makanan, dia memang bisa mengabaikan segalanya. Apalagi kalau makanan tersebut enak, bisa-bisa dia menangis saat menikmatinya.

"Cobain deh, kita belum pernah minum bareng kan?" Ujar Jeffrey seraya menuangkan minumannya untuk Rosé.

"Gak usah Jeff, aku mudah mabuk. Nanti kamu emosi ngehadepin aku, kata Lisa aku mabuknya sebelas dua belas kek penghuni rumah sakit jiwa." Jawab Rosé dengan kejujuran yang luar biasa.

Jauh sebelum Rosé bekerja dengan Jeffrey, Lisa pernah mengunci Rosé di dalam kamar mandi sampai Rosé sadarkan diri. Dan itu Lisa lakukan karna Rosé menjadikan tubuhnya sebagai kuda. Bahkan Rosé juga menarik rambut Lisa sampai rontok. Dia benar-benar akan kehilangan kontrol jika sudah terpengaruh oleh minuman beralkohol itu.

Tapi untung saja saat minum-minum bersama Doyoung tingkah lakunya tidak aneh-aneh. Dia hanya menepuk pantat Doyoung karna mengira ada kadal yang menempel disana. Untung saja Doyoung bukan tipe orang yang pendendam. Coba kalau iya, mungkin dia akan membalas dengan memukul pantat Rosé juga.

"Gapapa, minum nya dikit-dikit aja. Oh ya, nanti aku anterin kamu balik ya? Mau ke apartemen atau ke rumah sakit lagi?"

"Rumah sakit aja, kan aku udah janji sama Lisa mau nemenin dia jagain Jisoo dan Jennie yang kecelakaan gara-gara nabrak tembok." Jelas Rosé sambil tertawa.

Jeffrey terkekeh, "Ya udah, aku ke toilet dulu kalau gitu. Cepetan makannya. Jam setengah sepuluh nanti aku anterin." Ucap Jeffrey sambil beranjak pergi meninggalkan Rosé sendirian di ruang keluarga.

Selagi menunggu Jeffrey tiba, Rosé pun sibuk menonton televisi sambil melirik-lirik minuman yang Jeffrey tinggal kan.

"Minum dikit gapapa kali ya?" Gumam nya sambil meraih minuman tersebut.

Niatnya hanya minum satu gelas, tetapi ujung-ujungnya dia meminum habis dua botol. Ya begitulah, kadang apa yang kita lakukan tidak sejalan dengan apa yang kita niatkan.

"Sayang? Udah selesai belum makannya?" Tanya Jeffrey ketika menemukan Rosé duduk di lantai dengan kepala menyender di dekat sofa.

"Rosie?"

"Are you asleep?" Tanya Jeffrey lagi.

Masih tak ada jawaban dari Rosé, sepertinya dia sudah mabuk berat. Atau mungkin dia sudah pingsan? Entahlah, Jeffrey tidak tau pasti. Sebenarnya saat ini Jeffrey juga mabuk, hanya saja tak separah Rosé.

Jeffrey duduk lalu ia menangkup pipi wanita bermarga Park tersebut. Wajahnya tampak memerah, mungkin itu terjadi karna efek alkohol yang ada didalam tubuh nya.

MY BIGGEST REGRET✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang