Happy Reading...🍅🌸
• Sasuke: 8 thn
• Sakura: 8 thnBerlatar kejadian, setelah pembantaian Klan Uchiha.
~
Musim salju di Desa Konoha, terdapat seorang anak lelaki dingin dan tampan sedang berlatih di hutan. Ia sering berlatih keras, tak peduli bagaimana cuaca nya mau itu dingin atau panas, ia tak peduli itu semua, yang ia pedulikan hanya berlatih keras agar bisa menjadi lebih kuat. Hal itu terjadi karena tragedi pembantaian klan nya, keluarga nya, orang tua nya, semua kerabat nya, dan hanya ia yang tersisa. Apalagi, pelaku dari pembantaian itu adalah orang yang paling ia percaya, sayang, dan ia kagumi, yakni kakak nya sendiri Uchiha Itachi.
Semua nya terlihat jelas oleh nya, orang-orang yang sudah tak bernyawa terkapar dengan berlumuran darah dan yang paling membuat hati nya sakit, saat memasuki rumah nya yang ia lihat adalah kedua orang tua nya sudah tewas mengenaskan. Ia juga melihat kakak nya berada di depan kedua orang tua mereka yang sudah tak bernyawa.
Pada awalnya ia tak percaya bahwa Itachi lah pelaku nya. Namun, Itachi memberikan genjutsu padanya dan ia dapat melihat langsung proses terjadi nya pembantaian itu. Sasuke tak tahu bahwa Itachi melakukan itu demi Desa Konoha. Ya, memang sudah menjadi rencana Itachi sendiri untuk merahasiakan semua ini pada adik tersayang nya itu.
Dan sekarang, di sini lah Sasuke berada. Di tengah hutan dengan cuaca yang dingin, berlatih keras agar jadi lebih kuat untuk bisa membalaskan dendam pada kakak nya.
"Hah..hah..hah.." Engahan nafas Sasuke di tengah latihan nya.
Srek..srekk
Tiba-tiba terdengar suara semak-semak dan salju yang sepertinya berasal dari langkah kaki seseorang dari arah belakang Sasuke.
Sasuke yang mendengar itu pun langsung berbalik kearah belakang dengan sikap bersiaga.
"Siapa?!" tanya nya dengan wajah datar.
Orang yang ketahuan itu pun langsung bersembunyi di balik pohon lagi. Ia adalah Haruno Sakura.
Sakura POV
Aku tadi sedang meninju-ninju pohon di hutan, hanya ingin melampiaskan kekesalan ku karena sampai saat ini masih ada yang mengejek ku dengan sebutan 'dahi lebar'. Memang tak sebanyak dulu yang mengejek ku. Ino bilang jangan dengarkan perkataan mereka dan tetaplah percaya diri.
Aku sudah mengabaikan nya dan berusaha untuk tetap percaya diri dan ceria, tapi kan tetap saja aku juga merasa kesal sendiri tiap mendengar itu. Alhasil, aku melampiaskan nya pada sebuah pohon besar yang ada di hutan. Shannarooo...
Saat aku sudah merasa puas dan tangan ku juga sudah mulai terasa sakit, tak apa lah...yang penting kekesalan ku sudah mereda. Aku pun pulang mengingat cuaca yang dingin ini, tapi saat ada di perjalanan menuju pulang aku dapat mendengar suara dentingan kunai dan shuriken di hutan yang sama saat aku meninju pohon.
Karena penasaran, aku pun pergi kesana dan mengintip orang itu dari balik pohon. Dan rupanya itu adalah Sasuke. Dapat kulihat wajah kebencian bercampur kelelahan nya saat latihan, dan aku benci wajah itu aku juga sedih melihat raut wajah Sasuke yang seperti itu. Dulu aku pernah melihat Sasuke dan kakak nya sedang berlatih, dapat ku lihat raut wajah yang berbeda dari yang sekarang ku lihat. Dulu raut wajah nya terlihat bahagia dan bersemangat, sekarang malah terlihat bersemangat tapi penuh dengan kebencian dan rasa dendam. Aku jadi takut jika suatu hari nanti Sasuke akan pergi. Semoga dugaan ku tidak benar.
Aku juga melihat lutut dan pipi Sasuke tergores senjata dan mengeluarkan sedikit darah. Aku ingin sekali mengobati nya, tapii..aku takut dan malu. Jantung ku berdegup lebih cepat dari biasanya, seperti ingin maraton saja. Aku pun mengeluarkan kotak p3k kecil ku, tak banyak isinya hanya sedikit perban, plaster, obat merah, dll.