[30] Quarrel (Part 2)

2.9K 263 48
                                    

Kmrn aku up nya, aku pikir bakal 2/3 hari vote nya bakal 80+ ternyata baru semalem paginya udh segitu ya. Okdehh tysm guyss... JANGAN LUPA VOTE NYA AND...

Happy reading...

~

Bush!

"Sayounara, Shannaro!!"

BUAGH!!

Sakura berubah menjadi sebatang kayu, dan yang aslinya melompat dari atas lalu langsung meninju wanita ular itu sampai terpental menembus lima pohon berturut-turut.

Sasuke? Kembali berekspresi datar. Beda dengan perasaannya yang bercampur aduk. Antara lega, kesal, senang, marah, haru, dan kaget, ingin meledak saja.

Kami-sama... Ia hampir mati tadi rasanya, sepertinya nyawanya sudah melayang setengah dan setengahnya lagi diisi dengan emoainya yang bergelonjak. Ia begitu khawatir dengan istrinya, sampai tak menyadari kalau rupanya Sakura menggunakan jurus kawarimi nya.

Lihat, belum lima menit Sakura berada di sini Sasuke sudah khawatir setengah mati. Jantungnya mungkin hampir terlepas dari rongganya begitu melihat kejadian tadi.

Sasuke langsung menghampri Sakura, berdiri di depan istrinya mengahadap mereka yang sedang membantu dua orang yang baru saja dilukai oleh dirinya dan juga Sakura. Tidak ada waktu untuk berdebat sekarang, mereka harus segera diselesaikan. Walaupun begitu, keprotektifan Sasuke tak akan memudar, ia tidak akan tinggal diam kalau Sakura terluka walau hanya segores atau bahkan hanya mengeluarkan ringkisannya.

Sakura yang berada di belakang suaminya melihat katana itu diarahkan oleh Sasuke untuk menghalangi dirinya dari serangan musuh jikalau terjadi secara tiba-tiba. Sasuke berada di depan dan Sakura berada di belakang.

Posisi seperti ini, ia jadi teringat masa lalu dan ia tidak suka ini. Sakura langsung menggenggam tangan suaminya yang sedang memegang katana itu. Benar jika atensi Sasuke teralihkan pada dirinya, namun begitu datar. Sakura langsung tau, kalau suaminya itu sedang marah sekarang -- sangat marah.

Tapi ia tak memikirkan itu lebih jauh, berfikir kalau itu bisa diurus nanti. Perlahan tangannya menyingkirkan tangan Sasuke yang berusaha melindunginya lalu ia berdiri di samping Sasuke.

"Keras kepala"

"Sasuke-kun juga"

"Tch... Ada tambahan serangga"

"Hahaha.. Sekarang kita kedatangan serangga merah muda"

'Shannaro!! Apa-apaan ejakan itu?! Awas saja nanti, ku patahkan tulang-tulang mereka'

"Aku memang sudah menduga akan ada yang datang. Aroma yang manis, ku kira siapa yang datang. Rupanya kau, nona pink. Kau tak menahan diri ya" Kata sang ketua setelah berhasil berdiri lagi bersama rekan-rekannya.

Jadi selain memiliki tubuh besar yang kekar dan memiliki kecepatan kilat, indra penciuman dan pendengarannya juga tak bisa diremehkan. Ia bahkan bisa mendengar atau mencium aroma seseorang dari jarak yang terbilang cukup jauh. Ciri-ciri seperti ini sebagian besar seperti hewan. Jangan-jangan musuhnya manusia jelmaan anjing.

"Seperti kalian akan membuang waktu kami cukup lama, kalau begitu ayo bertarung serius!"

Sebilah pisau entah dari mana sudah berada di tangannya lalu ia goreskan benda tajam itu pada kedua tangannya.

Darah segar keluar dari sana. Diikuti dengan kuku kuku nya yang terlepas lalu tumbuh menjadi kuku cakaran yang panjang dan tajam. Beberapa giginya pun lepas dan berganti menjadi gigi yang lebih tajam dan tebal. Badannya berkembang menjadi lebih besar dan tumbuh rambut yang kelam di sekujur tubuhnya. Kedua matanya lepas dan dengan mudahnya berganti menjadi mata yang berbeda, terlihat sangat tajam dan menusuk bak iblis.

Sasusaku Oneshoot (Canon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang