4 tahun kemudian...
.
.
.
.
.Kerajaan Shang , kerajaan Song dan kerajaan Tianhe menjalin hubungan yang buruk sejak kematian Zhan. Alasannya karena pihak dari kerajaan Shang merasa bahwa kematian pangeran mereka disebabkan oleh kerajaan Tianhe dengan campur tangan kerajaan Song. Raja dan Ratu beserta kedua pangeran dari kerajaan Tianhe seringkali datang ke makam Zhan yang kini telah dipindahkan ke kuil agung kerajaan Shang. Bukan hanya untuk mengunjungi tapi juga untuk berusaha meyakinkan Raja dan Ratu kerajaan Shang yang sampai sekarang masih tidak bisa menerima kematian putra mereka.
"Kami benar benar bersalah... Cangzhe, tolonglah... Maafkan kami... Kami benar benar tidak tahu kalau Zhan adalah putra kalian..." kata WangQiren, raja dari kerajaan Tianhe.
"OMONG KOSONG!! SEMUA INI TERJADI KARENA PUTRA BUNGSUMU YANG IDIOT!! BISA BISANYA DIA BERDIRI SAAT PUTRAKU SEKARAT!! DIA HANYA MENONTON!! DIA BAHKAN TIDAK PEDULI PADA WEIYINGKU!! KEMBALIKAN PUTRAKU!!" Sanren, ratu dari kerajaan Shang langsung marah marah saat pihak kerajaan Tianhe kembali meminta maaf. Sebagai seorang ibu, Sanren benar benar terpukul atas kematian putranya. Bukan hanya karena kematian putranya. Tapi, Sanren merasa kecewa pada Qiren dan Yufei yang awalnya adalah sahabat baiknya. Cangzhe dan Sanren hanya memiliki Zhan sebagai putra mereka. Sedangkan Qiren dan Yufei? Mereka memiliki WangYibo dan kakak kembarnya, WangJilan. Cangzhe sendiri menolak untuk memiliki selir. Dia terlalu setia pada istrinya. Dan Sanren, dia kehilangan rahimnya tepat setelah melahirkan WeiWuxian atau yang telah dikenal sebagai Sean Xiaozhan. Makanya, wajar kalau mereka marah. Mereka semua saling berdebat tanpa menyadari ada sepasang mata yang menatap mereka dari cela ruangan didalam kuil yang gelap.
================================
Malam hari dikuil agung kerajaan Shang
.
.
.
.Beberapa pelayan terlihat sibuk melakukan pekerjaan mereka. Beberapa pengawal juga terlihat berjaga di pintu luar kuil. Suasana begitu mencekam. Tidak ada yang berani masuk kedalam ruangan terlarang tempat jasad sang pangeran disimpan. Ya, tubuh Zhan tidak dimakamkan kedalam tanah melainkan disimpan didalam ruangan terlarang di kuil agung. Ruangan terlarang tidak dapat dimasuki cahaya lilin. Hanya sebuah ruangan gelap yang dapat menerima cahaya dari kristal perak.
Kristal perak mengandung cahaya yang cukup terang. Hanya akan menyala saat tuannya menyuruh. Cahayanya berwarna putih kebiruan. Mirip lampu LED.
Sesosok kecil berlari cepat di lorong yang gelap. Mengeluarkan suara tawa cekikikan khas anak anak. Membuat dua orang penjaga yang tadinya hampir tertidur langsung bangkit untuk memeriksa. Mereka berjalan perlahan kearah lorong gelap tersebut. Lorong itu mengarah pada ruangan terlarang. Kedua penjaga itu merasa aneh karena didepan mereka hanya ada sebuah lorong gelap yang kosong.
Ketika kedua penjaga itu hendak berbalik, suara tawa cekikikan yang tadi mereka dengar kembali muncul. "Hihihihi... Hahahahaha...." tawanya terdengar seperti seorang anak kecil yang sedang bermain. Suaranya berasal dari ujung lorong gelap yang mereka tahu sebagai jalan buntu menuju ruangan terlarang. Bahkan dari tempat kedua penjaga itu berdiri, pintu masuk ruangan terlarang sudah terlihat jelas.
Kedua penjaga itu menatap lurus kearah pintu masuk ruangan terlarang. Mereka tidak menyangka apa yang akan terjadi setelahnya. Pintu ruangan terlarang terbuka dengan perlahan. Sesosok anak kecil dengan penutup wajah yang memegang boneka kayu yang mirip dengan manusia terlihat keluar dari dalam ruangan itu. Kedua penjaga langsung merinding dan berlari ketakutan. Bagaimana tidak ketakutan? Mereka tahu bahwa ruangan terlarang hanya berisi jasad dari pangeran mereka yang jelas jelas sudah mati.
Anak itu tersenyum saat melihat kedua penjaga yang berlari ketakutan saat melihatnya. Muncul ide jahil untuk mengerjai kedua penjaga itu. Anak itu berjalan pelan mengejar kedua penjaga itu. Dari jalannya yang pelan lama kelamaan anak itu jadi berlari dan kemudian terbang. Ya, anak itu punya sepasang sayap berwarna putih dan ekor panjang yang diujungnya terdapat api berwarna biru perak.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LAST NALF - End
FanfictionCuma hasil ngehalu tiap hari... Buat para homophobia jauh jauh ya... Tidak bermaksud untuk menyinggung pihak manapun...