17. Sihir Ingatan

804 100 9
                                    

Sebenarnya Weiying itu siapa?
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Di Kuil Agung kerajaan Tianhe
.
.
.
.
.

Weiying berjalan santai mendekati gerbang kuil. Tangannya terulur kedepan. Dalam sekejap, penghalang darah yang ada disekeliling kuil, hancur berkeping keping. Setelah itu, Weiying berjalan keluar dengan santai sambil menyeringai penuh misteri.

Tak lama setelah itu, seluruh istana dipenuhi oleh teriakan panik semua orang. Yap, Weiying kabur dari istana. Dan tepat setelah Weiying kabur, Yibo juga menghilang dari istana kerajaan Tianhe. Banyak orang yang menduga bahwa Weiying dibawa kabur oleh Yibo. Padahal mereka tidak tahu kebenarannya namun, beberapa diantara mereka sudah mengutuk Yibo atas kesalahan yang mungkin saja salah mereka kira.

================================

"Kau tak perlu mengikutiku diam diam! Aku bisa mencium aroma tubuhmu!" kata Weiying tanpa menoleh kebelakang. Setelah ucapan Weiying terdengar, muncullah seorang pemuda tampan yang tinggi dari dalam kegelapan. Dia adalah Yibo. Yibo melihat Weiying menghancurkan penghalang dan keluar dari kuil. Dia pun memutuskan untuk mengikuti Weiying diam diam. Tapi tak disangka, keberadaannya malah diketahui secepat ini. Bahkan belum sampai setengah jam dia mengikuti Weiying namun, pemuda bergigi kelinci itu sudah mengetahui keberadaannya.

Yibo menatap Weiying dengan tatapan khawatir. "Ying mau kemana?  Mau gege temani tidak?" tanyanya. Weiying terkekeh. "Ying? Bukankah kau lebih suka memanggilku Zhanzhan? Ingatanku sudah kembali jadi, berhentilah bersikap seolah kau peduli! Kau tidak pernah peduli! Pedulikan saja jalangmu yang kau sebut pacar itu! Aku menyesal telah mengikatmu dalam ikatan ini!" kata Weiying yang kini kembali menyebut dirinya sebagai Xiaozhan.

Nama weiying kembali ke xiaozhan ya... Singkatnya zhan..

Zhan melanjutkan jalannya dan membiarkan Yibo termenung sendirian. "Ikatan? Hei! Ikatan apa yang kau maksud?" teriak Yibo setelah sadar dari lamunannya. Zhan tidak menoleh. Dia tetap berjalan dan malah melompat keatas atap rumah entah milik siapa dan mulai melompati atap ke atap lainnya. Yibo yang awalnya berniat mengejar Zhan langsung menyerah saat melihat Zhan melompati atap. (payah! Cemen! Mau jadi apa kau bo?? Gitu aja nyerah!) 

================================

Sepuluh bulan kemudian...

"Bagaimana? Apa pangeran sudah ditemukan?" suara para prajurit yang dikirim untuk mencari sang pangeran terdengar dimana mana. Gambar sudah disebar, para prajurit terbaik juga sudah disebar. Bahkan Haoxuan yang baru kembali entah darimana juga langsung dibebani tugas ini.

Seorang pemuda berambut hitam terlihat menghindari para prajurit. Sesekali dia menemukan gambar potret sang pangeran. Saat dia menemukan potret potret itu, dia terlihat kesal dan langsung merobek potret potret itu sampai tak berbentuk lagi.

Hal ini terus berlanjut. Sampai tiba tiba....

"Hei kau! Apa yang kau lakukan?" seorang prajurit berteriak pada pemuda itu. Pemuda itu menoleh dan kemudian langsung berlari dan melompat ke atap. Sial bagi si pemuda, para prajurit sudah dilatih untuk melakukan hal yang sama. Jadi,  walaupun membutuhkan waktu yang lama, namun pemuda itu berhasil ditangkap. Meskipun para prajurit harus menembakkan panah yang sudah diolesi obat bius.

================================

"Ngh.." si pemuda berambut hitam membuka matanya dan melihat ke sekelilingnya. Saat ini dia berada diruangan bernuansa putih polos dan dihadapannya ada sebuah dinding yang terbuat dari cermin. Pemuda itu mencoba untuk mendekati cermin raksasa yang digunakan sebagai dinding itu sebelum dia menyadari bahwa kedua kaki dan tangannya telah dipasang rantai. Si pemuda pun hanya bisa menatap kesal kearah cermin.

THE LAST NALF - EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang