Zhan tertidur selama beberapa hari. Yibo memeriksa keadaan Zhan dengan rutin. Dia hampir saja lupa kalau Zhan memiliki keluarga. Jadi, Yibo mengutus seseorang untuk memberi kabar pada keluarga Zhan.
Begitu keluarga Zhan menerima kabar tentang Zhan, Zhuocheng dan Xuanlu langsumg berusaha menerobos istana. Alasan mereka adalah mereka ingin bertemu dengan adik mereka. Xuanlu menangis saat para penjaga istana melarang mereka masuk. Sedangkan Zhuocheng, dia malah menghajar para penjaga dan mengumpati para penjaga itu. (kacian penjaganya... Wkwkwk..)
Yibo yang mendengar ketibutan yang terjadi diluar istana langsung pergi memeriksa. Begitu melihat Yibo, Zhuocheng langsung menarik kerah baju Yibo. "DIMANA ADIKKU?? KEMBALIKAN ADIKKU DASAR KAU PANGERAN SIALAN!!" zhuocheng sama sekali tidak bisa mengendalikan emosinya yang saat ini meluap luap.
Yibo tersenyum saat melihat Zhuocheng dan Xuanlu. "Masuklah.." katanya dengan lembut. Yibo mengajak kedua kakak Zhan menuju ruangan dimana Zhan sedang beristirahat. Saat melihat Zhan, kedua kakak Zhan merasa lega. Mereka langsung memeluk adik kesayangan mereka dan menghujaninya dengan ciuman. Zhan yang tertidur merasa terganggu dengan hujan ciuman yang diberikan oleh kedua kakaknya, terutama Xuanlu.
================================
"Bagaimana perkembangan rencana kali ini?" tanya sesosok makhluk yang memakai pakaian serba hitam. Ditangan kanannya terdapat sebuah tongkat kayu yang diujungnya ada sebuah bola kristal berwarna merah tua.
"Lancar tuan! Kami semua sudah siap menerima perintah tuan!" kata elf hitam yang bernama Zanjin itu.
Sosok hitam yang berada didepan Zanjin tersenyum. Dia menggerakan salah satu bidak catur yang ada di atas papan catur yang berada didepannya.
================================
Beberapa hari kemudian
.
.
.
Zhan povSudah beberapa hari aku tidak mendapatkan energi. Hal ini disebabkan oleh cece Emi yang selalu mengambil makanan yang diberikan oleh kakek guru padaku. Kakek guru sudah mengajariku bahasa aneh itu yang kata kakek guru adalah bahasa manusia. Jadi aku bisa tahu kalau cece Emi bilang, aku tidak seharusnya diperbolehkan untuk makan. Alasannya karena aku terlalu sering mencuri makanan untuk persembahan.
Energiku sudah hampir habis. Kini aku tahu hal buruk apa yang mama maksud. Tanganku sudah mulai berubah menjadi kristal dan mulai retak. Memang tidak sakit tapi, perubahannya membuatku mati rasa.
Aku tidak mau membuat koko Chengcheng dan cece Lulu cemas. Apalagi kakek guru. Aku tidak mau membuat mereka semua cemas. Jadi, aku memakai sarung tangan untuk menutupi kedua tanganku yang mulai berubah menjadi kristal dan mulai mengalami retakan.
Saat aku sedang memperhatikan tuan muda wang yang sedang berlatih pedang, tiba tiba terdengar suara teriakan dari aula istana. Semua orang berlari keluar dari aula dengan panik dan ketakutan.
Aku merasa penasaran dan malah masuk kedalam aula. Tuan muda wang juga ikut masuk kedalam aula begitu pula dengan kakek guru dan kedua kakakku. Begitu masuk kedalam aula, hal pertama yang menyambut kami adalah raungan yang sangat kuat.
Didalam aula ada seekor naga hitam. Dia terlihat kesakitan. Aku tidak tahu kenapa tapi, aku tahu kalau naga hitam ini sedang kesakitan. Dia menggeram padaku.
"Menyingkirlah anak kecil!! Aku tidak mau menyakiti siapapun. Tapi kalau kau terus mengganggu, aku tak akan segan padamu." kata naga itu. "Paman naga, apa kau kesakitan? Aku bisa membantumu kalau kau mau." kataku.
Paman naga terlihat kaget. "Kau... Kau bisa mengerti bahasaku? Makhluk apa kau ini?" tanya paman naga. Tanpa menunggu jawabanku, paman naga langsung mengendusku. Dia semakin terkejut. Kemudian paman naga langsung memberi hormat padaku.
"Maaf atas ketidaksopanan hamba, Yang Mulia!" kata paman naga. Aku tersenyum.
Tuan muda wang, kakek guru dan kedua kakakku terus menatapku dengan heran. Mereka tidak mengerti apa yang kubicarakan dengan paman naga. Mereka hanya mendengar kami saling menggeram. Namun, wajah mereka lebih terkejut lagi saat paman naga memberi hormat padaku.
Paman naga merubah wujudnya menjadi manusia. Dia juga bisa berbicara dengan bahasa manusia. "Halo semuanya... Maaf atas keributan yang terjadi. Namaku Lexy. Aku adalah naga hitam langit yang bertugas untuk melindungi raja dewa terakhir. Alasanku datang kemari adalah karena aku memiliki firasat bahwa yang mulia raja dewa sedang berada dalam bahaya. Namun, para manusia sialan itu malah melukaiku." kata paman naga sambil menunjukan lengannya yang terbungkus oleh aliran sungai darah.
Aku langsung menggunakan sihirku untuk menyembuhkan paman naga. Entah kenapa tapi tiba tiba aku merasa ada sesuatu yang meluap dari diriku saat aku selesai mengobati lengan paman naga.
"Zhan, apa kau baik baik saja?" tanya koko Chengcheng. Aku mengangguk. "Aku baik baik saja. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Tidak perlu cemas." kataku sambil tersenyum. Namun, paman naga langsung menarik tanganku dan memegang kedua bahuku. "Jawab dengan jujur! Apa kau baik baik saja?" tanyanya dengan tegas. Aku menjawabnya dengan kalimat yang sama.
Paman naga melihat sarung tanganku dan langsung menariknya dengan paksa. Sarung tanganku terlepas dan kini semuanya melihat tanganku yang berubah menjadi kristal dan mengalami retakan. "Baik baik saja? Kau bilang baik baik saja? Apa kau tidak mempercayai kami? Kami adalah kakakmu.. " cece Lulu memarahiku. Aku hanya bisa menunduk. Padahal kukira kalau aku menyembunyikan kondisiku, tak akan ada yang mencemaskanku. Semua ini karena ulah paman naga.
Diam diam aku mulai menangis. Seakan ikut merasakan apa yang kurasakan, langit juga ikut menangis. Tangisanku semakin kuat. Begitu juga tangisan langit. Sampai tiba tiba semuanya menjadi gelap.
" Selamat datang! " kata seseorang dari kegelapan. Siapa kamu? Aku tak bisa melihatmu.
" Aku adalah kamu" kata suara itu. Barulah terlihat seorang pemuda yang berpenampilan mirip denganku. Dia berjalan kearahku dengan senyuman.
"Selamat ya... Segelmu sudah lepas! Mulai sekarang kau bisa menggunakan sihirmu sepenuhnya! " kata sosok itu. Dia mulai menjauh dan menghilang. Kini disekelilingku ada banyak sekali benang berwarna merah. Benang benang merah tersebut melilitiku dan mengikat leherku.
Aku tak bisa bernafas! Seseorang tolong aku! Aku mulai berontak. Aku menyerang ke segala arah. Tapi, benang merahnya semakin mengikatku. Rasanya sakit.
Rasa sakitnya terus menyerangku hingga pada satu titik, aku mendengar sebuah alunan musik.
Aku mulai tenang mendengar musik itu. Mataku mulai berat jadi aku langsung tertidur.
================================
Other's pov
Zhan menangis kencang. Tiba tiba tangisannya terhenti dan Zhan mulai menyerang kesegala arah. Lexy langsung memasang penghalang yang membuat serangan Zhan tidak mengenai orang lain. Namun, penghalangnya tidak bertahan lama karena kekuatan Zhan terlalu kuat.
Loncemg emas yang dibunyikan oleh kakek guru juga tidak memiliki pengaruh. Zhan terus saja berontak. Matanya berubah menjadi hitam seluruhnya.
Ditengah kesulitan untuk mengendalikan Zhan, Yibo yerpikir suatu cara. Dia mulai bernyanyi.
Benar saja. Zhan mulai tenang saat Yibo mulai bernyanyi. Tak lama kemudian, Zhan tertidur pulas. Hampir seluruh tubuhnya berubah menjadi kristal dan retakannya semakin parah. Saat ini, Zhan sangat rapuh. Sedikit saja kesalahan, bisa bisa Zhan akan hancur seperti kristal.Wokeh...
Segini cukup??
Hehehe... Keknya nggak deh...
Sekarang kekuatan Zhan udah bangkit...
Btw lagunya jgn lupa didengerin..
Itu lagu ost untamed..
Enak lagunya jadi kupake deh..
Oke dah..
Jangan lupa vote dan comment ya...
Biar semangat updatenya...
Bye bye...
Love you all ❤❤❤....

KAMU SEDANG MEMBACA
THE LAST NALF - End
Fiksyen PeminatCuma hasil ngehalu tiap hari... Buat para homophobia jauh jauh ya... Tidak bermaksud untuk menyinggung pihak manapun...