2. Prolog

4.1K 327 16
                                        

"SEAN XIAO ZHAN!!"

Tuan Xiao berteriak memanggil putranya. Ditangannya terdapat sebotol bir yang sudah hampir habis. Hanya dengan melihatnya sekali, semua orang juga akan mengetahui bahwa pria tua itu sedang mabuk.

Dengan perlahan, zhan masuk kedalam ruangan dan memberikan sebotol bir baru untuk ayahnya. Namun, baru saja botol bir yang baru diletakkan,  botol bir yang isinya hampir habis itu sudah melayang dan mengenai kepalanya hingga botol tersebut pecah.

Darah mulai mengalir dari kepala zhan dan membuatnya kehilangan kesadaran. Tapi, hal itu tak berlangsung lama karena tuan xiao menyiramkan air dingin ke kepala zhan dan menyebabkan lantai yang tadinya hanya terdapat sedikit darah kini menjadi lautan darah.

Zhan yang tersadar karena disiram air langsung bangkit, memberi hormat dan pergi. Tuan xiao sama sekali tidak peduli pada putranya yang satu itu. Kenapa? Hanya ada satu alasan kenapa tuan xiao sangat membenci xiaozhan. Dan alasan itu adalah karena xiaozhan memiliki kelainan jantung sekaligus kelainan jiwa. Anak itu mudah sekali tertekan. Ditambah lagi dengan mata odd eye yang dimilikinya. Dan rambut panjangnya yang berwarna putih yang tidak pernah mau dia potong. Kesimpulannya adalah, tuan xiao menganggap xiaozhan sebagai anak cacat yang hanya akan merusak nama baik keluarganya.

Keluarga Xiao memang adalah keluarga yang cukup terkenal. Tuan xiao termasuk orang yang paling kaya di kerajaan TianHe. Belum lagi, Tuan xiao dan kaisar adalah saudara seperguruan. Kaisar Wang sendiri sudah menganggap tuan wang sebagai saudaranya sendiri. Karena itulah, tuan xiao menganggap bahwa memiliki putra yang cacat seperti xiaozhan hanya akan merusak nama baiknya.

================================

Zhan berjalan masuk ke kamarnya. Mengambil bingkai foto dan kemudian menatapnya dengan tatapan kosong. Tidak ada ekspresi sedih atau semacamnya pada wajah zhan. Hanya ada wajah datar dengan air mata dan darah yang terus mengalir dari kepalanya. Perlahan lahan, kesadaran xiaozhan mulai menghilang kembali. akhirnya xiaozhan pun jatuh tergeletak di lantai kamarnya dalam keadaan tidak sadar.

" Tok tok tok " sebuah ketukan terdengar dari balik pintu. "Zhanzhan?  Kau didalam? Gege masuk ya... " xiao zhuocheng membuka pintu kamar zhan. Setelah itu, zhuocheng masuk diikuti oleh xuan lu. Mereka membawa kotak obat.

Awalnya mereka mengira luka yang dialami oleh zhan hanya sebatas goresan. Tapi, begitu mereka melihat kondisi zhan, zhuocheng langsung mengamuk. "PAK TUA SIALAAN!! BERANINYA DIA MELAKUKAN INI PADA ADIKKU!!" zhuocheng segera beranjak ingin langsung menebas kepala ayahnya yang benar benar keterlaluan itu.

"a-cheng, tenanglah dulu! Kita harus membawa zhan ke rumah sakit!" xuan lu menahan zhuocheng yang akhirnya tenang. Tanpa aba aba, zhuocheng langsung menggendong zhan yang masih terus mengeluarkan darah dengan posisi bridal style.

================================

Bangkitlah....  Bangkitlah....  Yang mulia....  Sampai kapan kau mau di perlakukan seperti ini?? Apa Yang Mulia rela diperlakukan seperti budak oleh manusia rendahan itu??

Sebuah suara terus berbisik di telinga zhan. " Grrrr...." sebuah geraman pelan terdengar dari mulut kecil zhan. Zhuocheng yang mendengar suara geraman ini langsung memeriksa keadaan adiknya. Ekspresi khawatir terlihat jelas diwajahnya. "Zhanzhan...  Kau sudah bangun? Bagaimana keadaanmu? Apa ada yang sakit?" Zhuocheng terus menerus bertanya tapi tak membiarkan lawan bicaranya memiliki kesempatan untuk menjawab.

Zhan membuka matanya perlahan. Begitu membuka mata, Xiaozhan langsung panik. Geraman zhan semakin keras. Hal ini membuat Zhuocheng panik dan langsung menekan tombol bantuan yang ada di sebelah tempat tidur zhan.

Tak lama kemudian, dokter datang diikuti oleh para perawat. Namun, begitu didekati oleh sang dokter, Xiaozhan langsung memberontak. Dia menyerang semua orang yang berada didalam ruangan. Zhuocheng, Xuanlu, dan para perawat mencoba menahannya. Tapi, Xiaozhan begitu kuat. Lima orang berusaha menahannya, tetap saja dia bisa lolos. Begitu lolos, Xiaozhan langsung berlari keluar ruangan. Zhuocheng dan para perawat mengejarnya.

================================

Xiaozhan berlari menghindari kejaran para perawat dan kakaknya. Xiaozhan memang menyayangi kedua kakaknya. Tapi saat ini, Xiaozhan tahu kalau dia harus kabur. Dia berlari sambil terus melihat kebelakang. Tiba tiba, Xiaozhan menabrak seorang pemuda tinggi. "Hei! Apa kau punya mata? Ini rumah sakit jadi, tolong jangan lari larian disini." kata pemuda itu.

Pemuda itu memakai pakaian kerajaan. Hanya dengan sekali melihat, semua orang juga akan mengetahui bahwa pemuda ini berasal dari keluarga kerajaan. "aung?? " hanya itu yang keluar dari mulut zhan. Pemuda yang ditabrak oleh zhan menatap penabraknya dengan bingung. Apa yang bocah ini lakukan? Apa dia barusan mengaung? Pikir pemuda itu.

"Pangeran Yibo, rupanya anda berada disini...  Kami mencari anda dari tadi..." seorang pengawal menghampiri pemuda itu. " Bawa anak ini!" pemuda itu menunjuk kearah zhan. Para pengawal langsung mengangguk dan menyeret zhan.

Mengetahui dirinya akan diseret paksa, zhan langsung berontak. Dia menggeram pada mereka dan kemudian kabur lagi. Tiga orang pengawal yang berusaha menahannya juga gagal menahan tubuh kecil zhan. Yibo yang melihatnya merasa kagum. Bahkan tiga orang terkuat dikerajaan yang menjadi pengawalnya tak bisa menahan bocah berambut putih itu.

Tak lama setelah xiaozhan kabur, beberapa perawat tiba dan bertanya pada semua orang apakah mereka melihat bocah remaja yang berambut putih. Yibo yang tidak tahu apa apa tentang xiaozhan langsung menghampiri salah satu perawat. "Untuk apa kau mencari anak itu?" tanyanya.

"Ah... Pangeran... Anak itu...  Adalah putra bungsu keluarga xiao. Dia tidak bisa berbicara. Hanya bisa menggeram. Saat ini dia sedang terluka parah dibagian kepala. Tapi, sayangnya...  Anak itu malah kabur saat kami akan merawat lukanya." kata si perawat. Luka? Luka apa? Aku tak melihat luka apapun dikepala anak itu... Apa aku salah lihat?  Yibo menjadi heran sendiri. Dia yakin kalau dia tidak melihat luka pada kepala zhan.

*****
Yo semua...
Maaf kalo ceritanya agak aneh...
Ini fanfic pertamaku...
Jadi harap maklum...
Untuk chapter pertama kira kira segini dulu ya...
Jangan lupa vote dan komen...
Biar makin semangat update ceritanya...

THE LAST NALF - EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang