18. Wanita Terindah (Ending)

692 25 1
                                    

Kemarahan Dave tak terbendung mengingat kesedihan Alesha, pemuda itu tak bisa mentolerir lagi sikap Rama yang sudah memutuskan secara sepihak tentang perceraiannya dan Alesha. Pukulan keras pun diberikan Dave di wajah Rama yang membuat pemuda itu cukup kaget karena kehadiran Dave yang tiba-tiba di ruang meeting perusahaan miliknya.

"Bapak Dave, apa yang sudah Anda lakukan dengan Pak Rama," ujar salah satu klien yang menyayangkan sikap pemuda itu.

"Lo keterlaluan Ram, lo memang gak punya hati!" teriak Dave hingga membuat beberapa security berdatangan melerai pertengkaran mereka.

"Jaga sikap Anda Dave! Saya gak akan segan-segan untuk mengusir Anda kalau membuat keributan di tempat ini," ujar Rama seraya menyeka darah di sudut bibirnya, pemuda itu pun menatap tajam Dave yang terus berusaha menyerangnya.

"Semudah itu lo melupakan Alesha, Ram. Dia sangat mencintai lo, dia rela merendahkan harga dirinya demi bertemu dengan suami brengsek seperti lo! Apa lo gak pernah sedikit pun memikirkan perasaan dia, bagaimana tersiksanya Alesha karena hari jauh dari lo. Dia terus menangis meratapi kepergian lo dari rumah, tapi usahanya buat mempertahankan rumah tangga kalian harus berakhir sia-sia, lo cuma bisa menyakiti Alesha,"

"Bapak Dave jaga sikap Anda! Saya harap Anda bisa menghormati Pak Rama sebagai pemimpin perusahaan ini," tegur salah satu klien yang berada di tempat meeting itu.

Rama berusaha bersikap tenang menghadapi Dave yang masih saja tersulut emosi padanya.

"Anda tau ini kantor, bukan tempat untuk membahas masalah pribadi saya. Kalau Anda datang kesini cuma untuk mencampuri urusan pribadi saya lebih baik Anda keluar sekarang dari tempat ini!"

"Gue heran sama lo Ram selama ini lo selalu bilang mencintai Alesha, ternyata semua ucapan lo itu bulshit! Sekarang lo hanya bisa melukai perasaan dia dan menyakiti orang yang begitu mencintai lo itu. Alesha sedang mengandung anak kalian, darah daging lo. Dia gak mungkin melewati semua ini sendirian, mana janji lo untuk selalu menjaga dan melindungi Alesha. Jangan sampai karena keputusan bodoh lo ini, lo akan menyesal di kemudian hari,"

"Pak Dave tolong kendalikan emosi Anda, ini ruangan meeting jadi Anda bisa bersikap lebih sopan dengan Pak Rama kalau Anda masih bertindak seperti ini, security bisa mengusir Anda dari ruangan ini," ujar Manager perusahaan menegur sikap pemuda itu.

"Lepaskan saya! Saya bisa keluar sendiri, Ram lo ingat ucapan gue suatu saat nanti lo akan menyesal karena mengabaikan wanita setulus Alesha" ujar Dave dengan membanting pintu dengan keras.

Rama terhenyak di kursi mencoba mengendalikan emosinya yang hampir terpancing karena sikap Dave, Wina pun menghampiri Rama yang terlihat masih syok karena perilaku Dave yang tiba-tiba datang menyerangnya di ruangan meeting.

"Rama kamu gakpapa,"

"Aku gakpapa Win, kita tunda meetingnya satu jam lagi. Kamu atur semuanya Win, aku ingin keluar sebentar," Rama meninggalkan ruangan itu.

Wina terenyuh menatap Rama yang terlihat begitu lesu. Ia berharap kedatangan Dave barusan akan membuat Rama mengambil keputusan yang bijak dari permasalahan rumah tangganya.

*

Alesha memandangi makam kedua orang tuanya, kerinduan kembali menyeruak di benaknya mengingat orang yang begitu ia cintai. Sinta yang menemani sahabatnya itu pun turut prihatin dengan masalah yang dihadapi Alesha saat ini walau ia tak bisa membantu Alesha dari permasalahannya, namun gadis itu berharap kesalahpahaman yang terjadi di kehidupan rumah tangga sahabatnya bisa di selesaikan dengan baik.

"Sha, lebih baik kita pulang sekarang ya. Kamu juga butuh istriahat sejak pagi tadi kamu berada disini. Cuacanya juga mulai mendung,"

"Aku masih mau berada disini Sin,"

Cintaku Lebih Dari DendammuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang