[ recommended songs -
1000x by Jarryd James, Broods
and
won't let you go by Ben Cocks, Mo Brandis ]Happy Reading!
7 Months Later
Kini Miran tengah memandang sebuah bangunan kecil yang tampak ramai dikunjungi oleh orang-orang di dunia ini. Perempuan itu kembali menatap layar ponselnya, memastikan bahwa ini adalah alamat yang benar karena sempat merasa skeptis akan tempat ini. Dalam keheningan, Miran diam-diam melirik ke satu per satu insan yang sedang sibuk berbaris dalam satu barisan-berupaya untuk menunggu giliran mereka makan di restoran ayam goreng yang kenalan-kenalan perempuan itu buka di Seoul dunia ini.
Sepertinya, usaha yang dibuka oleh dua kembar itu bersama Taeyong-setelah meninggalkan pekerjaan lama mereka-berjalan dengan lancar.
"Miran! Di sini!" Samar-samar Miran tentu mendengar seseorang memanggilnya seperti itu. Netra terang Miran mendapatkan dua sosok perempuan muda yang berlompat-lompat kecil, melambai tangan kepadanya melalui kaca lebar itu, dan Seungyoun yang terlihat memegang sebuah nampan sedang menempelkan satu sisi wajahnya pada kaca dengan kepasrahan. Perempuan berambut hitam legam itu membalas lambaian tangan Seulgi seraya dua kaki tersebut bergerak cepat.
Setiap wanita dan lelaki di barisan itu membesarkan kelopak mata mereka tatkala melihat Miran mendadak menerobos masuk ke dalam, merasa tidak adil atas perlakuan ini. Dengan senang hati, Miran langsung menghampiri Seulgi yang membuka dua lengan itu dengan lebar. Dua wanita tersebut saling menghambur ke dalam pelukan satu sama lain, menyalurkan kerinduan yang berhasil berkumpul di dalam tubuh keduanya. "Apa yang membuatmu berkunjung telat seperti ini?!" Pekikan berupa pertanyaan Seulgi berhasil membuat separo pelanggan terbungkam rapat, wajah mereka terlihat penuh tanya.
Pada detik Seulgi bertanya, wanita pemilik surai kecokelatan itu telah melihat Seungyoun yang sibuk mengangkat sebuah ayam dan perlahan-lahan menggerogotinya, alih-alih melanjutkan melayani para pelanggan. Seulgi menatap heran, dua alisnya seketika gesit bergerak seakan menyatu satu sama lain. Tanpa diberi aba-aba pun, Seulgi mendekat Seungyoun, memberi sentilan singkat pada dahi adik laki-lakinya. Tak lama kemudian, rintihan-rintihan kecil keluar dari mulut Seungyoun walaupun giginya masih senantiasa mengunyah gigitan-gigitan daging ayam. "Stok ayam kita akan menghilang jika kamu terus memakannya!"
"Oh, pantas saja," Taeyong hadir di tengah-tengah adegan tersebut, diikuti oleh Sana yang mengekori laki-laki itu dengan cepat-cepat, "ayam yang saya beli kemarin malam telah tiada menghilang tanpa meninggalkan jejak. Padahal, itu akan menjadi makan siang saya hari ini." Taeyong membuang napas gusar. Satu pasang kaki itu berkali-kali menghentak-hentak lantai dengan sepatu hitamnya, mungkin ingin meluap rasa kekesalannya. Hal tersebut mencuri atensi para pelanggan yang tengah bersinggah di tempat ini. Alis mereka bertaut satu sama lain, lalu menggeleng-geleng kepalanya pelan ketika mendapati perilaku tidak normal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRE-DESTINED ✓
FanfictionKetika dua insan dipertemukan melalui takdir meskipun berasal dari dunia yang berbeda. Mereka tetap berasal dari planet seperti Bumi, namun kedua Bumi yang mereka tinggali itu berbeda semesta. Tentu saja, ini yang dinamakan sebagai dunia paralel. Ki...