11. A Retrouvailles

436 100 2
                                    








Happy Reading









"Dia sangat mirip dengan gambaran wanita yang saya gambarkan sesuai Anda deskripsikan waktu itu. Wanita yang selalu datang ke mimpi Tuan dua tahun lalu."

Tidak ada satu orang pun yang hendak memiliki keberanian untuk membelah keheningan. Kini tubuh mereka disambut dengan pelukan hangat dari kesenyapan, setia menunggu mereka hingga berani membuka suara kapan pun. Jaehyun sempat membelalak kaget, termakan dalam keseriusan karena perkataan Taeyong sampai-sampai menyempatkan waktu untuk menjelajahi lautan benaknya dalam-dalam.

"Sepertinya Anda keliru, Profesor Lee." Jaehyun akhirnya mengatakan sesuatu setelah berpikir-pikir tadi.

Taeyong membuang napas lega. Seharusnya dia tidak mengasal menunjuk perempuan seperti itu. Benar juga, mungkin secara kebetulan gambarnya bisa sangat mirip dengan perempuan tersebut.

"Tuan, mengapa Anda mengajak seorang wanita ke wilayah seperti ini? Apakah dia bagian dari seorang mata-mata?" Kedua alis Taeyong bertaut, pria itu bergerak mendekati Miran, mengernyit heran seraya menatap Jaehyun dengan tidak percaya. Dengan alis yang masih bertaut, Taeyong mengangkat telunjuknya itu dan menunjuk ke Miran. "Kalau bukan itu. Apa jangan-jangan, kamu adalah—"

Jaehyun memberhentikan pergerakan Taeyong. "Dia adalah korban pertama Lee Miran. Namanya juga Lee Miran, saya hanya membawanya karena ingin dia melihat wujud perampok itu. Dia tidak akan memberi tahu tentang wilayah ini. Anda tidak perlu memikirkan hal yang aneh-aneh, Profesor Lee."

Taeyong memundurkan langkahnya. Benar saja, Jaehyun telah mengetahui apa lontaran kalimat yang hendak Taeyong katakan ketika melihat Miran di hadapannya. "Apa jangan-jangan, kamu adalah wanita kedua Tuan Jung?" Itu ucapan Taeyong yang terhentikan secepat kilat oleh Jaehyun.

Raut wajah Miran terbentuk aneh. Perempuan itu tidak mengerti apa yang mereka berdua katakan. Telah terbungkus dalam keheningan sejenak, Miran cepat menyimpulkan jika ada sesuatu Jaehyun sembunyikan. Terutama perihal gambar tersebut, apa ada yang mereka sembunyikan? Tidak, seharusnya Miran tidak perlu berpikiran negatif seperti ini. Entah bagaimana, perasaan tersebut selalu kembali.

"Ah, benar!" Taeyong menepuk kedua telapak tangannya sekali, mulutnya terbuka sempurna hingga menampilkan barisan gigi putihnya. Tangannya beringsut menepuk lengan Tuan Jung selayaknya sudah berteman walaupun Jaehyun sendiri masih memandang Taeyong sebagai rekan kerja saja, tidak lebih dari itu. Untung saja, Jaehyun tidak terlalu memedulikannya.

"Tentang berita Voyager NASA yang tidak mengirim sinyal kepada wahana antariksa dari dunia ini. Sebenarnya mereka saling menukar sinyal, tetapi ada alasan khusus kenapa mereka tidak ingin memberitakannya."

"Alasan khusus?"

Taeyong berdehem. "Wilayah pemerintah Amerika Serikat di Nevada telah disabotase oleh seseorang setelah menukar sinyal. Tepatnya, manusia dari dunia lain yang ingin menyampaikan sesuatu ke pada manusia dunia ini." Taeyong mengambil ponselnya, yang memancarkan cahaya hologram, memperlihatkan sebuah foto.

"Ini adalah serum ajaib atau the magic serum yang ditinggalkan oleh makhluk dunia lain tersebut."



****


[Now Playing - You Are The Only One By Elaine]

PRE-DESTINED ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang