[TYPO BERTEBARAN]
Seluruh siswa mulai memenuhi area tribun dipinggir lapangan basket, jadi tak heran jika disana sangat ricuh. Kericuhan itu bukan dari supporter SMA Garuda saja, para supporter dari sekolah yang menjadi lawan kali ini juga tampak tak kalah heboh, mereka dari SMA Praja.
Lawan mereka berasal dari SMA Praja atau lebih tepatnya sekolah yang menjadi musuh sebagian murid di SMA Garuda, itu juga yang menyebabkan kawasan tribun sangat ramai. Kapan lagi menonton pertandingan gratis yang lawannya adalah musuh sekolah sendiri? Lagi pula ini pertama kali.
Pertandingan kali ini dilaksanakan di lapangan basket indoor, tak seperti tahun lalu yang didelenggarakan di lapangan basket outdoor. Sedikit info, lapangan basket indoor lebih besar dibanding lapangan basker outdoor.
Sambil menunggu Zeina yang masih ditoilet Freya secepat mungkin mencari tempat kosong untuknya dan Zeina di area tribun sebelah kanan, tempat para supporter SMA Garuda. Dan akhirnya dia mendapatkan diposisi paling depan. Ya paling depan. Senyuman terukir sangat jelas diwajahnya hingga menunjukan deretan gigi putihnya, dia terlihat tak sabar menunggu pertandingannya dimulai. Ralat, menunggu seseorang.
Hingga keluarlah tujuh pangeran yang gantengnya tak bisa dikontrol maksudnya para pemain basket SMA Garuda, para ciwi-ciwi SMA Garuda sontak meneriaki ketujuh laki-laki itu kagum, termasuk Freya. Disaat itu juga Zeina datang menghampiri Freya dengan kewalahan karena kebisingan dari sorakan para siswi yang ricuh. Lalu dia menempelkan pantatnya pada bangku tribun sebelah Freya.
"Lama amat si lo" Sambutnya saat mengetahui ada Zeina disebelahnya.
"Ya tadikan gue nyariin lo dulu, kupret! Lo lagian depan banget" Bantah Zein menyenggol lengan Freya.
Freya tak menyaut dia masih pada pandangannya keseseorang.
Melihat Freya yang tersenyum tak bisa diartikan membuat Zeina bergidik ngeri dan menyapu pandangannya pada ketujuh cowok berkaus basket khas SMA Garuda. Dan berhenti pada seseorang bertubuh atletis dan rambut badai yang menjadi ciri-cirinya. Pandangannya tak berubah sama sekali. Zeina menatap laki-laki itu, dan seketika hatinya sangat tenang.
Tak lama anak basket yang tak kalah gantengnya dari Tim lawan pun keluar dari lorongnya dan bersiap memasuki area lapangan. Pandangan Zeina tertuju pada seorang laki-laki yang tak asing dimatanya, memiliki wajah setengah imut setengan cool dan rambutnya yang tertata.
"Lah itu kan El!" Ucapnya menunjuk laki-laki berkaus basket yang berasal dari SMA Praja membuat Freya tersadar dari lamunannya.
Dari SMA Praja?
"Lo ngelamun cok?" Tanyanya melihat sahabatnya menggeleng-gelengkan kepalanya pelan.
"G-Gak! Lo sok tau ihh"
"Emang gue baru kenal lo kemaren?" Cetusnya membuang nafas kasar.
PLIITTTT (bayangin suara peluit)
Mereka bermain dengan sangat sportif sesuai dengan rencana tim mereka masing-masing. Satu skor untuk SMA Garuda dimenit pertama dan membuat para penonton SMA Garuda bersorak gembira dan bertepuk tangan bukan karena pertandingannya, melainnya damage para pemain yang gak ngotak!
Pandangan Zeina saat ini berfokus pada laki-laki yang sedang mendrible bola dengan lihainya dan menatap mata lawannya dengan tajam seorah sedang membaca pikiran mereka. Hatinya tiba-tiba berdegup kencang seakan merasakan sesuatu tak tak bisa ia ungkapkan.
"Vino, lo keren banget sih!" Seru Zeina disela-sela keriuhan para supporter yang sedang heboh. Zeina terus manatap laki-laki yang tengah berada dilapangan, tanpa ia ketahui kalimat itu terlontar begitu saja dari mulutnya dan mengundang penasaran Freya.
![](https://img.wattpad.com/cover/265753388-288-k344032.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
CHANGE [ON GOING]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA!] (REVISI ABIS TAMAT! KALIMATNYA MASI BELEPOTAN MAKLUMIN YAA-^-) . "Gue ga butuh penghianat kayak lo!" - Zeinara Anastasya Raqueency. _______________________________________________________________________ ZEINARA ANASTASYA RAQU...