[MENGANDUNG TYPO]
"Btw, lo mau ngomong apa?"
"Gue mau lo jadi pacar gue!" Ucap El To The Point.
Zeina berhenti mengunyah makanan. Dia membuat beberapa lipatan dikeheningnya.
"Oh jadi ini caffe cum-"
"Caffe ini udah gue sewa buat lo sebagai permintaan maaf gue. Gak ada hubungannya sama ucapan gue tadi" El menatap cewek didepannya datar sekejap.
Zeina menatap El dengan intens.
"Terus?"
"Apanya?"
"Maksut ucapan lo tu apa?"
"Ada beberapa alesan. Pertama, Vino itu lagi ngincer lo buat dijadiin taruhan"
"Vi-Vino?" Potongnya.
"Kedua, Vino ga bakalan berenti dapetin lo. Ketiga, Gue ga mau lo kenapa-kenapa" Jelasnya datar.
"Kenapa gue yang jadi target dia?"
"Apa hubungan Vino sama lo?"
"Kenapa ga orang lain aja?"
Tanya Zeina bertubi-tubi.
El menarik nafas panjang. "Dia udah nyoba beberapa kali deketin lo buat nyandra lo, tapi lo nya yang ga pernah peka"
El mengangguk beberapa kali. "Ya.. Boleh juga kepekaan lo"
"Dan sekarang dia bakalan deketin lo dengan cara yang ga biasa. Lo mau tau kenapa dia begitu?"
"Kenapa?"
"Karna Vino ga suka kalo apa yang biasa dia terima diambil orang begitu aja. Plus karna lo udah berani ganggu dia dan dia ga mau ngeliat musuhnya bahagia!"
Zeina membuka mulut ingin mengatakan sesuatu.
"Lo pernah denger The Cobra?" Potongnya.
Zeina mengangguk. "Itu gengnya si Vinokan?"
El mengangguk dan menjentikan jarinya. "Wan tausen" Ucapnya meniru Zeina.
"Geng itu juga musuh geng gue dan sebaliknya. Dan otomatis dia bakalan nyekep orang-orang yang gue sayang. Lo ngerti?" El berbicara seserius mungkin menatap horor Zeina yang membuatnya bergidik ngeri.
"Be-bentar. P-pala gue masih puyeng, geng? Lo punya geng?" Zeina terlihat kikuk.
"Lo udah denger penjelasan gue sebelumnya?"
Zeina membuang nafas kasar. Dia jadi serbasalah sekarang mau tidak mau dia harus menuruti perintah El, tapi disisi lain dia malas menurutinya.
"Gue anggep itu 'iya'" Ceplos El seenak jidat.
El menatap Zeina tajam. "Lo taukan Vino itu orangnya gimana?"
"La-lah ko gue?" Tanyanya membuang pandangan.
"Gue tau lo suka sama dia, otomatis lo pasti tau sifat-sifatnya" El memainkan lidahnya dimulut.
"Lo tau?"
Pasalnya Zeina sendiri pun belum pernah menceritakannya pada siapa pun, termasuk Freya. Ucapan yang Zeina katakan pada Freya waktu itu hanya kebohongan. Dia hanya tak mau Freya membocorkannya.
"Gue tau semuanya tentang lo"
"Lo lagian ngapain sih pindah kesekolah gue?" Zeina menampakan wajah poutnya.
"Setau gue bukan punya lo"
"Ishh, ga ada bedanya lo dari dulu" Zeina membuang pandangannya.
El tersenyum samar. Menatap Zeina detail.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHANGE [ON GOING]
Novela Juvenil[FOLLOW SEBELUM BACA!] (REVISI ABIS TAMAT! KALIMATNYA MASI BELEPOTAN MAKLUMIN YAA-^-) . "Gue ga butuh penghianat kayak lo!" - Zeinara Anastasya Raqueency. _______________________________________________________________________ ZEINARA ANASTASYA RAQU...