PROLOG

189 80 89
                                    

[TYPO BERTEBARAN]

"Mau lo apa si Zein? Gue udah berusaha jadi yang terbaik buat lo, dan lo tetep milih laki-laki gak ada otak dan perasaan kek dia?!" Teriak El yang membuat gadis didepannya semakin naik darah.

Elzakha Vahraza Dirgantara. Seorang lelaki yang sangat tampan dan cool, memiliki segudang prestasi dan rahasia yang disimpan bertahun-tahun lamanya seorang diri. Raja Keras kepala, sudah menjadi julukannya sejak dulu. Ketua geng motor The Eagle yang merupakan musuh bebuyutan geng motor The Cobra.

"Hah? Gak ada otak kata lo? Bagi gue lo yang gak ada otak! Banyak cewek diluar sana, lo bisa deketin mereka dan kenapa harus gue?!" Bantah Zeina menunjuk dirinya sendiri dengan telunjuknya.

"Huh, yang gak ada otak itu lo! Otak lo tuh itu dibutakan sama cinta!" Tekannya tak kalah lantang menunjuk kepala El.

"Dan satu lagi, perasaan seseorang itu bisa berubah seiring bergantinya waktu! Jadi, jangan pernah ikut campur urusan gue, paham!" Ucapnya menekan.

Zeinara Anastasya Raqueency. Seorang gadis berkepribadian tinggi, otak cerdas dan memiliki wajah nan cantik, namun dibalik itu semua dia memiliki trauma karena kejadian yang bertubi-tubi yang menimpanya sekitar 4 tahun yang lalu saat menduduki bangku  SMP.

El semakin geram mendengar ucapan Zeina, hingga satu tamparan hampir mendarat jika saja Vino telat datang dan menahan tangan El.

Yup, Ravino Alendra Putra seorang cowok berparas tampan yang berbanding terbalik sikapnya dengan El. Dia merupakan putra seorang pebisnis sukes seantero Jakarta. Seorang ketua geng motor The Cobra, yang terkenal kerena kekejamannya dan seorang Ketua Osis disekolahnya yang sangat dingin pada perempuan kecuali adiknya.

Merasa ada yang memegang lengannya sontak El terkejut dan menatap seseorang disampingnya. El hanya bisa membuang nafas kasar mengetahui itu adalan Vino.

"Mau ngapain lo?" Tanya Vino dingin dengan muka datarnya. El segera menepis genggaman tangan Vino dengan kasar.

"Gak usah ikut campur!" Tekannya pada Vino.

"Masalah dia masalah gue juga, berani nyentuh dia sama aja kayak lo ngajak ribut gue!" Jelasnya dengan nada dingin yang membuat Zeina menatapnya tak percaya.

"Dia milik gue, lo gak ada hak buat ngatur-ngatur dia sekarang!" Titahnya dengan nada yang agak membesar.

"Sejak kapan?" Tanya El menatap Vino dengan santai seolah menyepelekan.

"Cih, Lo gak berhak ngurusin hubungan orang!" Ucap Vino penuh penekanan.

Detik selanjutnya dia menggenggam tangan Zeina lalu membawanya pergi. Tapi, El sudah lebih dulu memegang tangan satunya dan membuat Vino naik darah.

"Lepas!" Titahnya pelan.

"Kalo engga?" Tanya El dengan muka songongnya.

Vino segera melepas tangan Zeina lalu berjalan menuju El dengan tatapan tajamnya. Zeina hanya bisa meneguk ludah dan mencoba menghalangi Vino, tapi kekuatannya tak sebesar Vino. Hingga..

BUGGHH

Satu tinjuan mendarat mulus dipipi kiri El hingga dia tersungkur dilantai. El segera bangkit dan mengusap darah yang keluar dari sudut bibirnya. Melihat El yang masih bisa berdiri dihadapannya membuat Vino semakin marah dan menarik kerah seragam El dan menatap El dengan tatapan tajamnya.

"Lo denger baik-baik, jangan pernah ganggu dia karena dia udah milik gue! Paham?" Ucap Vino penuh penekanan.

"Vinoo!!! Udahh Lepasin!" Teriak Zeina dengan nada yang sedikit getir.

"Gak, Gue gak akan lepasin sampe dia paham!" Balas Vino tanpa mengubah arah pandangnya.

BUGHHH

Satu tinjuan mendarat dipipi sebelah El hingga terjatuh kelantai. Penglihatannya mulai berkabut. Rasanya ingin sekali Vino membunuhnya, tapi dia sadar posisi lawannya sekarang.

"VINO!!" Ucap seorang wanita paruh baya yang tak sengaja melihat Vino dan El.

****

TBC
.


.
.

VOTE
KOMEN
FOLLOW IG||@rvlnans_12
THANKS

CHANGE [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang