LIL - 3

215 39 3
                                    

Lanny berjalan masuk ke dalam rumah Kio yang pagar rumahnya sudah terbuka. Ia mengetuk pintu dan Claudia menyapa nya.

"Pagi tante?" sapa Lanny sambil membawa   beberapa buah dan makanan kucing untuk peliharaannya Kitty.

"Eh, Lanny sayang, tante kangen sama kamu, Kio ga bilang ya, kamu udah lama ga ke sini!" seru Claudia senang.

"Ehm, Kio ga bilang apa-apa tuh tante, Lanny juga kangen sama tante, tante ke luar negerinya lama sih," ucap Lanny santai.

"Ih, Kio kebiasaan deh, pesan orang disampein! Iya nih, om Noah kan ga bisa jauh-jauh dari tante, jadinya dia ke mana, tante ikut," elu Claudia sebal.

"Kayaknya kebalik deh tuh," ucap Ano yang turun dari kamar mengambil buah kemudian langsung berjalan keluar. Claudia terkejut dan memasang wajah masam sedangkan Lanny sudah tersenyum geli menatap Claudia.

"Ish, anak sama bapak sama aja ya, untung kamu sama Kio, Kio ga senyebelin om Noah dan Ano kan?" tanya Claudia langsung membuat Lanny tersenyum kikuk.

"Kayaknya Kio itu mirip tante deh," tawa Lanny melihat ekspresi wajah Claudia yang menggemaskan tiap berbicara.

"Iya donk, makanya kamu sama tante cocok kan?" goda Claudia memasang wajah genit membuat Lanny terkekeh.

"Tante masak apa, Lanny bantu ya," ucap Lanny lagi melihat Claudia sedang membuat adonan kue kemudian melepaskan sarung tangan.

"Buat kue nih, ini cake brownies kesukaan Kio, dia maunya dibuatin kue ini, kamu mau lihat?" tanya Claudia santai.

Lanny terlihat serius memperhatikan semua bahan-bahan yang dijelaskan Claudia. Ia bahkan sudah memakai apron dan melanjutkan pembuatan kue tersebut karena Claudia ijin ke kamar mandi.

Kio mendengar suara yang tak asing akhirnya keluar dari kamar dan langsung berjalan ke dapur menuju kulkas. Ia kemudian tersenyum menemukan Lanny yang sibuk mengaduk adonan kue dengan rambut tergerai.

"Kamu ga kepanasan apa?" tanya Kio menyingkirkan rambut Lanny ke belakang.

"Kamu jangan gangguin sih!"

"Siapa lagi gangguin kamu?"

Kio tersenyum merapikan rambut Lanny kemudian menyatukan rambut Lanny ke atas. Lanny bahkan tersentak merasakan sentuhan Kio yang mengenai kulit lehernya.

"Kamu ngapain sih?"

"Kepanasan kan kamu?" tanya Kio membuat Lanny menggeleng pasrah.

"Terus kamu mau pegangin rambutku gitu terus?" tanya Lanny sebal. Sedangkan Kio sudah terkekeh.

"Ya juga ya, tapi ga apa-apa deh, kan bisa deket-deket kamu," goda Kio geli membuat Lanny meliriknya malas.

Claudia masuk melihat kelakuan Kio hanya bisa menggelengkan kepalanya. Ia tersenyum saat Kio menatap Lanny dengan tatapan penuh sayang. "Kamu ngapain deh Kio?" tanya Claudia bingung.

"Ini ma, Lanny kepanasan Kio bantuin pegangin rambutnya!" seru Kio kembali merapikan rambut Lanny kembali.

"Aduh, sakit, kamu mau buat aku botak ya, udah lepasin aja, aku ga apa-apa digerai," elu Lanny merasa tarikan Kio terlalu erat di rambut nya.

"Sakit? maaf, maaf, gini gimana?" tanya Kio khawatir melonggarkan tarikan di rambut Lanny.

Claudia akhirnya menyerahkan pita rambutnya untuk Kio. Dan Lanny tersenyum saat Kio melepaskan rambutnya setelah pria itu berhasil mejepit rambutnya. "Ginikan enak, kamu kayak jambakin maling tahu! Kuat banget tadi!" seru Lanny membuat Kio mendengus sebal.

Love Is Love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang