Lanny melambai saat melihat Nana dari kejauhan. Ia berlari kecil dan tersenyum sambil memperhatikan sekitar mencari seseorang yang mungkin saja bersama Nana.
"Pak Kio ga ikut, aku lagi beli makan buat dia," ucap Nana senang sambil menggandeng lengan Lanny.
"Kayaknya aku ga bahas soal Kio deh!"
Nana menusuk pipi Lanny pelan dengan jari telunjuknya. "Terus kenapa lirik lirik ke belakang, kamu ga mungkin cariin pacarku kan?" tanya Nana geli melihat wajah merona Lanny.
"Nana!"
Nana tertawa melihat rengekkan Lanny yang mengemaskan. Pantas saja Kio suka sekali menggangu Lanny. "Kamu lagi berantem sama Pak Kio ya, tumben lama banget, biasanya juga berantem siang, malam udah ga apa-apa, ini tumben lihat Pak Kio uring-uringan terus, kamu ga lagi datang bawa bekal dan lebih parahnya lagi Pak Kio marah-marah terus," ucap Nana membuat Lanny tersenyum kecil.
"Bekal kamu kemarin langsung di makan loh sama Pak Kio, aku lupa kembalikan ke kamu kotaknya," lanjut Nana membuat perasaan Lanny menghangat setidaknya Kio masih mau memakan makanannya.
"Memangnya dia lagi sibuk apa?"
"Kemarin sih, sibuk cancel persiapan proyek yang baru jalan, kayaknya lagi buat proyek baru lagi," balas Nana santai membuat Lanny tampak berfikir.
"Memangnya proyek yang di cancel kenapa, ada masalah?"
"Itu proyek sama bu Brenda, ga tahu sih cancel karena apa, pokoknya pagi-pagi Pak Kio udah ngomong gitu sama aku dan Bram," ucap Nana bingung. "O,iya kok kamu bisa berantem sih sama Bu Brenda, iya sih memang rada sombong gitu orangnya, dia aja lihatin aku dari atas sampai bawah, berasa aku ini ga cocok jadi sekretaris nya Pak Kio, tapi kamu kenal sama dia? Kenal dari mana?" tanya Nana penasaran.
"Aku juga ga tahu, tiba-tiba dia gangguin aku," ucap Lanny dan Nana tampak berfikir.
"Oh, berarti gosipnya benar ya, Bu Brenda itu cemburu sama kamu, dia udah incar Pak Kio dari dulu tapi ga dilirik, pantas saja dia ga suka sama kamu! Terus balas dendamnya dari pembatalan proyek itu!" seru Nana cepat.
"O,iya bentar aku pesan dulu ya," ucap Nana saat pelayan mengantarkan menu pada mereka.
Lanny tertengun sejenak. Brenda adalah wanita yang berantem dengannya? Jadi wanita itu benar-benar memutuskan kontrak dengan Kio? Bagaimana ini? perasaannya sama sekali tak enak. Apa Kio baik-baik saja setelah pembatalan proyek itu?
"Lan, mau pesan apa, aku udah pesan nih," ucap Nana melihat Lanny yang terdiam daritadi.
"I-iya," jawab Lanny. Ia segera memesan makanan kemudian kembali berbicara pada Nana walau sekarang perasaannya tak enak sekali. Pasti Kio sedang kesusahan sekarang.
***
Lanny tampak diam sambil mencoret coret bindernya. Zora yang dari tadi berbicara akhirnya berhenti berbicara menatap Lanny yang masih sibuk dengan bindernya. Zora menghela nafas kemudian memukul meja cukup kuat sampai Lanny menatapnya.
"Mending kamu cerita sekarang, kamu ada apa sama Kio?"
"Apa sih kamu!"
"Mulai lagi, aku tuh cape loh Lanny, kita beberapa hari lagi mau berangkat ke Jerman kalau kayak gini terus bisa bahaya, gimana kalau kamu kelewat catat rapat, pokoknya kamu harus baikkan sebelum berangkat!"
"Kamu kan hanya curhat masalah rencana lamaran kamu kan, kayaknya aku ga perlu catat apa-apa, dan kalau sekarang rapat, aku sangat profesional tahu, aku ga pernah melamun!" seru Lanny sebal. "Berhubung ini ga gimana penting jadinya aku diam-diam aja," lanjut Lanny membuat Zora menggertakkan giginya kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is Love (END)
RomanceAku mencintainya. Dia mencintaiku. Tapi semuanya tidak semudah untuk disatukan.