4. Again

53 17 1
                                    

Berhubung hari libur sudah habis, kini Jihan kembali beraktivitas lagi seperti semula. Gadis itu kini tengah menatap malas layar ponselnya, sedangkan jam sudah menunjukan pukul 07:00 A.M.

"Males banget sekolah." gumam dirinya.

Dengan terpaksa Jihan langsung buru-buru untuk bersiap-siap ke sekolah, pastinya hari ini Bang Jay gak bakal mau ngasih tumpangan buat Jihan, alhasil Jihan harus berinisiatif untuk memesan ojol langganannya.

Bang Ditya

"Sumpah ih, aku lupa gosok baju. Yaudah aku pake aja gak ketawan kayak gembel kan ya?" tanya Jihan pada dirinya sendiri, di depan kaca, sembari memutar-mutarkan badannya.

"Yaudah gak apa-apa deh let's go!"

Gak sampe 15 menit, Jihan sudah selesai bersiap-siap menuju SMANSA, sekolahan tercinta se-Ibu kota.

Jihan tipikal gadis yang simple, dan sederhana. Dirinya tak pernah memakai make-up sekalipun di dalam area sekolah, karena Jihan mentaati tata tertib yang sudah dibuat oleh sekolahnya.

'Dilarang pakai make-up kecuali mau kondangan'

Begitu peraturannya yang tertulis di banner gerbang sekolah.

"Eh Non..... belum berangkat?" tanya Bi Siti, yang tengah menyapu lantai bawah.

"Belum Mba, Ayah udah berangkat?"

Bi Siti mengganguk, "Sudah tadi baru saja, Pak Michael ngasih non uang jajan ini, tadi sebelum berangkat dititipin ke Bibi." Bi Siti mengeluarkan selembaran uang 50 ribu dari dalam saku celananya, lalu menyerahkannya kepada Jihan sebagai amanat pemberian dari Michael.

"Oke Mba makasih ya, Mba Bang Jay juga udah berangkat?" tanya Jihan yang lagi-lagi masih mengharapkan keberadaan seseorang di dalam rumahnya, untuk mengantarkan dirinya menuju sekolah.

Walaupun ada Bang Ditya, ojol langgana Jihan yang katanya rumah doi gak jauh dari rumah Jihan, tapi tetep aja, Jihan agak kesel, soalnya bang Ditya kalau naik motor lama banget kayak siput.

"Oh yaudah deh, Mba aku mau berangkat dulu ya, dadah." pamit Jihan, seraya menyalimi tangan Bi Siti, yang notabenya lebih tua dari Jihan.

"Hati-hati ya Non."

Jihan mengganguk paham,

"Atuh si Eneng, tumben baju nya kusut gitu, eh gak disetrika mereun?"

"NENG BAJU NYA LECEK MAU BIBI SETRIKAIN DULU GAK ITU?" teriak Bi Siti, dari ambang pintu ruang tamu, Jihan yang mendengarnya langsung menggelengkan kepalanya, menolak tawaran Bi Siti.

Setiap hari Sabtu, dan Minggu, Bi Siti libur kerja, akibatnya pekerjaan rumah di hari Sabtu, dan Minggu, sepenuhnya diurus oleh keluarga Michael.

Bi Siti kembali melanjutkan pekerjaannya, dengan diiringi lagu sambalado- Ayu tingting, dari radio yang sengaja ia nyalakan dari ruang tengah.

*****

*****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jihan's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang