8. Tragedi

40 17 1
                                    

Gaizzzzz demi apapun yaa kalian harus play lagu diatas👆👆 bantu streaming yuk! Lagu nya enak banget, gak cukup dengerin sekali!

Day 6- you make me —

******

Jihan menatap kulkasnya yang penuh dengan makanan. Tapi masalahnya, bukan itu yang sekarang dirinya cari.

Susu coklat favoritnya mendadak hilang tanpa sisa, siapa lagi kalau bukan ulah Abangnya yang tersayang.

"Habis lagi! Aku harus beli." gumam Jihan, lalu ia segera naik ke kamarnya untuk bersiap-siap pergi ke supermarket yang tak jauh dari rumahnya.

Dan tentunya saja, tak lupa gadis itu membawa handphone miliknya. Jihan tak mau tersesat untuk yang ke-2 kalinya.

Jihan terlihat mengenakan setelan panjang, dengan cardigan pink yang membaluti tubuhnya.

Ia segera mengantongi beberapa lembar uang di atas mejanya, handphone dan juga memakai masker.

"Duh aku izin Ayah gak ya?" tanyanya, merasa kebingunggan.

Tetapi kalau Jihan izin kepada Michael terlebih dahulu, ada dua kemungkinan. Yaitu: ia tidak akan diizinkan, dan malah Michael yang harus mengantarkan Jihan ke supermarket.

Jihan sangat bosan! Terlihat seperti anak kecil

Tanpa ragu Jihan segera melangkah diam-diam, menuruni anak tangga, dan segera berlari kecil menuju luar rumah.

Jihan rela melakukan apapun demi sekotak susu coklat.

"Neng Jihan mau kemana?" tanya Pakde Kun, security yang bertugas di pos rumah Jihan.

"Mau keluar sebentar Pakde." jawab Jihan dengan kikuk, ia takut Pakde Kun tak memperbolehkannya untuk keluar rumah.

"Udah izin sama Bapak Neng?"

"Anu.. udah Pakde udah izin." alibi Jihan, berusaha menutupi kebohongannya.

"Mau dianterin gak?" tawar Pakde Kun,

Jihan menggeleng kecil, "Gak usah Pakde, aku cuma mau pergi ke supermarket depan gang kok. Gak jauh." tolaknya halus.

Pakde Kun mengganguk paham, lalu beranjak dari posisi duduknya, dan membukakan pagar untuk Jihan.

"Makasih Pakde."

"Hati-hati ya Neng."

Jihan berjalan kecil, menuju minimarket depan gang rumahnya, walaupun sebenarnya Jihan diam-diam sering kesana, tetapi biasanya ia selalu ditemani oleh Bang Jay.

Berhubung Bang Jay, sedang happy-happy, alhasil Jihan harus menjalani semuanya sendiri. Begitu prinsipnya.

Suasana komplek perumahan Jihan sangatlah sepi, jarang ada orang yang lalu-lalang di sekitar jika sudah mencapai pukul 8 malam. Hanya ada lampu penerangan, dan beberapa vending machine yang sengaja di pajang untuk tujuan komersil seseorang.

 Hanya ada lampu penerangan, dan beberapa vending machine yang sengaja di pajang untuk tujuan komersil seseorang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jihan's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang