17. Introducing

42 13 1
                                    

Selesai nonton, Jihan, Asahi, Yedam, Haruto, dan Felix mampir ke salah satu gerai fastfood ternama yang berada di dalam mall. Sedangkan Jeongwoo, Hyunsuk, dan Doyoung mereka memilih untuk langsung pulang.

Jangan tanya keberadaan Mala dan Jihoon, because when Jeongwoo said...

"Dunia serasa milik berdua yang lainnya ngontrak."

Tentu saja mereka berdua menghabiskan waktu luang bersama.

"Lu ngapain sih ngikut-ngikut mulu. Maaf ye lu bukan golongan kita." gumam Asahi, agak kesal melihat Yedam yang kerjaannya suka ngintilin dimanapun Asahi berada.

"Lah emang kenapa? gak boleh? gue juga laper kali!" ketus Yedam, lalu segera beranjak dari duduknya dan melangkah menuju kasir, memesan beberapa makanan untuk dimakan dirinya sendiri.

"Burger 2 plus cheese, cola 1 gelas sama kentang nya yang large Mbak."

"Baik totalnya enam puluh ribu Kak." ucap Mbak-mbak kasir, Yedam langsung mengeluarkan kartu ATM miliknya.

Gak lama Haruto dateng, nyusul Yedam. Kebetulan Haruto juga belum pesen makanan, ia sedikit kebingunggan melihat daftar menu-menunya, Haruto sebenarnya hanya ingin pesan minuman, karena Haruto belum merasa lapar.

"Soft drink leci, pake es krim." ucap Haruto, memesan minumannya.

Yedam melirik Haruto sinis, "Oh elo."

"Kenapa?" tanya Haruto, membalas tatapan Yedam tak kalah sinis.

"Lo sengaja ikut biar bisa ketemu Jihan ya?"

Haruto sedikit terkejut mendengar pertanyaan Yedam. Apa maksud? Haruto ikut juga karena diajak Asahi padahal.

"Lo kali yang gitu." Haruto membalikkan ucapan Yedam, ia sudah malas berada di sebelah mahluk berhawa panas ini.

Mereka berdua terpaksa harus menunggu pesanan mereka, di barisan yang sama. Sebelah-sebelahan pula.

"Iya gue kesini karena dia."

"Gak kaget sih emang tu orang suka sama Jihan." batin Haruto.

"Permisi Kak, ini pesanannya atas nomor antrian 23. Soft drink satu dengan es krim diatasnya." mbak-mbak gerai fastfood dihadapan Haruto kini, menyerahkan nampan dengan pesanan Haruto diatasnya.

"Lho saya mana Mbak?"

"Sebentar ya Mas mohon ditunggu. Burger dan kentangnya sedang dimasak." jelas si Mbak-mbak tersebut.

Yedam menatap si Mbak-Mbak nya dengan tatapan malas. Kan niatnya juga pengen barengan makan sama Jihan, bukan malah Haruto yang duluan.

"Mbak, kalo lama saya ngambek." gumam Yedam kecil yang tak sengaja terdengar oleh si Mbak.

Si Mbak menanggapinya dengan senyuman, "Sebentar lagi ya Mas."

Sedangkan Jihan, Asahi dan juga Felix sudah lebih dulu menyantap makanannya. Sampai-sampai Asahi kelaparan lagi.

"Begini kawan..... kalo sayang sama Jihan gak bisa sampe tulang-tulangnya karena pawang nya galak-galak, tapi kalo makan ayam bisa sampe tulang. Behh mantep." canda Asahi, yang kemudian dihadiahi pukulan kecil dari Jihan saking gemesnya.

"Bisa aja kamu Asa!"

Felix pun ikut tertawa, ia sedikit kagum melihat Asahi yang memiliki jiwa-jiwa humoris dan menyenangkan.

"Yedam lama banget antri dah." celetuk Asahi, Haruto menggeleng pertanda tak tahu.

"Rame kayaknya."

Jihan's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang